Eps. 11

158 19 0
                                    

Author' POV

     Kau ikut ya, denganku. Kata itu terngiang dibenakku. Ya, ada apa ini? Kenapa Umji tiba-tiba meminta seperti itu?

     Pagi tiba. Tidak seperti biasanya. Kali ini, terlihat ada beberapa tas. Di kamar Sowon lebih tepatnya. Eh,di kamar Umji juga ada.

     Ya, Sowon dan Umji akan bepergian. Tak lupa, Lee Chan juga ikut. Tentu saja Sowon yang mengajaknya. Ia merasa tak enak kalau menitipkannya pada para gadis. Dan untuk sementara, Sowon juga cuti dari pekerjaannya.

     Untuk para gadis? Ya, mereka sudah diberitahu kalau mereka berdua akan bepergian. Tetapi, mereka tak tahu untuk apa hal tersebut. Bahkan yang memberitahu -Sowon- tidak tahu akan diajak kemana.

~~~~~
Umji' POV

     "Eonni.."kataku membuka suara. Ya, kami sedang di perjalanan. Sejak kami menaiki bus ini, hanya keheningan yang terjadi di antara kami. Sekarang telah malam. Tetapi, kami masih juga belum sampai pada tujuan. Lee Chan terlelap dipangkuan Sowon eonni.

     "Eung? Ada apa, Umji-ya?"tanya Sowon eonni padaku. Seharusnya, ada raut tak suka kan di wajahnya? Tapi ini, kenapa masih sama? Masih dengan tatapan ramahnya?

     "Eonni.. maafkan aku.."kataku lagi. Ya, aku merasa tak enak padanya. Aku merasa tak enak karena, telah mengikut sertakannya pada masalahku. Seharusnya kan, tidak seperti itu.

     "Hah? Ada apa memangnya?"tanyanya lagi kebingungan. Ia menoleh. Menatapku dengan raut yang khawatir. Tergambar jelas di sana. Aku menitikkan airmata. Hanya menitikkan, tidak menangis apalagi sampai tersedu-sedu.

     "Ya!! Kau kenapa Umji-ya?! Beritahu padakuu!"kata Sowon eonni. Sepertinya ia berkata seperti itu setelah melihat airmataku. Aku terdiam. Tubuhku bergetar. Aku memang ingin menangis. Tapi kutahan sebisaku.

     "Eonni....."suaraku semakin lirih. Tak tahan lagi. Tampaknya, aku tak kuat. Akupun menangis. Pelan. Agar aku tak menjadi pusat perhatian orang-orang. Lalu, kuceritakan alasanku membawanya kemari.

~~~~~
Sowon' POV

     Ha... sudah pagi. Saat ini, kami -aku, Lee Chan dan tentunya Umji- berada di daerah yang ssaaaanngaaaattt jauh dari pusat ibukota. Meskipun begitu, daerah yang bisa dibilang terpencil ini amatlah damai. Terasa menyejukkan.

     Dan lebih dari itu, fasilitas di sini lengkap. Bahkan untuk hitungan kota terpencil, ini dibilang sebagai kota yang layak. Sangat layak.

     Hmm.. setelah kupikir, benar. Lengkapnya fasilitas di sini, ada sangkut pautnya dengan Umji. Maksudku, cerita yang semalam Umji beritahu. Disertai dengan luapan emosi dalam dirinya.

     Ya, ia mengetahui bahwa ayahnya terlibat kasus korupsi dalam pembangunan infrastruktur kota ini. Padahal, sosok ayah yang Umji kenal tidak seperti itu. Ia tak percaya pada apa yang ia dengar. Oleh karena itu, ia mengajakku ke sini. Melihat apa yang sebenarnya terjadi.

     Mendengar apa yang diceritakan oleh Umji, perasaanku ikut merasa sakit. Ya, perasaan keibuanku muncul. Aku sangat menyayangi Umji. Dia dan mereka sudah seperti keluargaku. Jadi, masalah mereka sudah kuanggap masalahku. Dan sebisa mungkin harus aku bantu.

~~~~~

One Month Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang