Eps. 10

169 18 0
                                    

Author' POV

     Pagi sudah datang. Di lantai atas, para gadis masih terlelap di kamarnya masing-masing. Di lantai bawah juga ada 2 gadis yang juga masih terlelap. Terdengar langkah mungil menuruni anak tangga.

     Anak itu -Lee Chan- terbangun dengan keadaan khawatir. Karena ia biasanya mendapati Sowon tak jauh dari tempatnya tertidur. Tapi kini tidak. Akhirnya ia mendapati Sowon yang sedang terlelap di samping Umji yang sedang terbaring -tidur maksudnya- di sofa.

     "Ah, Chan-ah. Rupanya kau sudah bangun."kata Eunha. Oh rupanya Eunha juga sudah terbangun. Sekarang ia sedang membuat masakan untuk para gadis. Ia merasa tak enak jika membangunkan Sowon. Ya, dia tau. Dia tau kalau semalaman Sowon mengkhawatirkan Umji.

     "Ah, Eunha noona. Tadi aku mencari Sowon noona. Rupanya ia di sini. Hehe."kata Lee Chan setelah menyadari keberadaan Eunha di dapur. "Ah.. Chan-ah. Aku harap, mereka berdua jangan dibangunkan ya. Mereka berdua baru saja tertidur. Biar saja nanti mereka bangun sendiri."kata Eunha meminta pada Lee Chan.

     Tentu saja, ia harus bilang pada Lee Chan untuk tak membangunkan mereka. Tapi tentu dengan tidak menceritakan kisah sebenarnya. Dia masih terlalu kecil untuk mengerti.

     "Baiklah noona."kata Lee Chan tersenyum. "Apa ada yang bisa kubantu?"tanya Lee Chan. Ya, sudah menjadi kebiasaannya untuk membantu Sowon di pagi hari. Tapi kali ini, Eunha.

     "Bangunkan para noona ya. Oh iya, tapi kau setelah itu, tolong jaga Umji dan Sowon agar mereka tidak berisik."pinta Eunha. Baiklah, biar seperti itu saja. "Oke."setuju Lee Chan dan segera menuju ke lantai atas.

~~~~~
Eunha' POV

      Lee Chan masih di sana. Menunggu Sowon dan Umji yang masih terlelap. Kalau Sowon, ia memang baru saja tertidur saat aku turun. Kalau Umji, dari semalam dia belum terbangun juga.

     Sedangkan sekarang, aku sedang bercerita pada mereka -para gadis- apa yang semalam terjadi. Tentang betapa depresinya Umji sehingga ia menghabiskan berbotol-botol soju. Ya.. walau aku tak tau kenapa Umji bisa sampai se depresi itu.

~~~~~
Sowon' POV

     Aku terbangun. Tentu saja dari tidurku. Sudah jam berapa ini? Kulihat di sana waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Di sofa tempatku menaruh kepala untuk sejenak tertidur, masih terlelap seorang gadis di sana.

     Kucoba mengingat. Ya, semalam gadis ini -yang aku khawatirkan- tertidur dalam keadaan mabuk berat. Dan sepertinya sampai sekarang ia belum terbangun.

     "Noona sudah bangun!"seru seseorang. Ya, aku tau suara ini. Dia Lee Chan. Sepertinya dia berseru bukan untukku. Aku pun menoleh.

     Eunha. Ada Eunha di sana. Dia segera berlari kecil untuk menghampiriku. Disusul Lee Chan dibelakangnya.

     "Kau sudah terlelap lumayan lama. Aku jadi khawatir."katanya. Aku tak segera menjawab. Yang kukhawatirkan saat ini, lebih kepada dia, Umji. "Umji bagaimana? Apa dia sudah terbangun? Apa dia berkata sesuatu? Apa yang kulewatkan selama aku tertidur?"rentetan pertanyaan itu keluar tanpa perintah. Ya, aku sangat mengkhawatirkan Umji.

     Umji sedikit menggeliat. Kami sontak melihat ke arahnya. Tak lama matanya terbuka. Menoleh ke sana ke mari. Ingin sekali rasanya aku untuk kembali melontarkan rentetan pertanyaan yang mungkin menggunung di benakku. Tapi kembali kuingat, bahwa Umji dalam keadaan depresi. Ku meminta Eunha untuk tidak bertanya apa-apa

     "Umji-ya..."kataku lirih. Ada sedikit rasa pilu saat aku mengatakannya. Entah. Melihat dia seperti ini, rasanya sakit sekali. "Eung.."hanya itu yang ia balas. Memang hanya itu yang ia balas. Dan dengan segera aku memeluknya.
    
     "Umji-ya.... kau kenapa eoh???"tangisanku tumpah. Dalam peluk ini, aku menangis. Menangis di pudak Umji. Mungkin Lee Chan bingung dengan apa yang terjadi padaku. Sedangkan Eunha? Ia mengelus punggungku pelan.

     Umji seperti tampak ingin mendudukkan dirinya. Aku melepas pelukanku dan segera menolongnya untuk duduk. Ia menatapku sendu. "Eonni..."katanya. Setelah itu ia memelukku. Dan tak lama, aku merasakan hangat di pundakku. Ya, ia menangis.

     Aku tak tau apa yang ia tangiskan. Karena memang dari semalam ia belum bercerita apa-apa. Dan kali ini, ia memelukku menangis disertai lirihan. Ia terus menerus memanggilku. "Eonni.... eonnii..."seperti itu. Siapa yang tak ikut sedih mendengarnya?

     "Noonaa... kalian kenapaaa? Kenapa kalian menangis?? Jangan menangis noonadeul.."kata Lee Chan. Ia ikut memeluk kami. Menyalurkan rasa simpati dalam pelukan ini. Eunha pun ikut memeluk kami.

     Kami perlahan melepas pelukan. Tentu saja masih dengan mata yang sembab. Ya, semuanya menangis. "Eonni. Kalian tak bekerja?"tanya Umji. Sepertinya dia sudah kembali.

     "Tidak. Aku izin libur dahulu. Lagipula, mana tega aku meninggalkan kalian berdua. Lee Chan juga kan, belum mengerti."kata Eunha. Ahh jadi daritadi, Eunha yang berdiam di sini.

     "Terima kasih."kataku spontan. Ya, aku merasa sangat terbantu. Aku percaya penuh pada Eunha. Walau aku tak tau apa yang terjadi selama aku tertidur tadi. Sepertinya diambil alih Eunha. Kalau tidak, mungkin para gadis kewalahan. Bukan tidak mampu mengurus diri, tapi mungkin akan kerepotan.

     "Yang lain mana?"tanya Umji lagi. Ia menengok ke segala arah. Ia tampak mencari apakah ada orang lain selain kami.

     "Mereka tentu saja sudah melakukan aktivitasnya masing-masing."kataku. Aku mengelus rambutnya perlahan. Sudah, jangan khawatirkan kami. Kami malah khawatir padamu, Umji. Ingin sekali ku berkata seperti itu.

     Kemudian Umji menatapku. Bola mata nya menampakkan kesedihan. Ada apa sebenarnya? Dan kenapa hal ini ia rahasiakan?

     "Noona. Kau menganggapku sebagai keluarga, kan?"tanyanya tiba-tiba. "Yaa..yaa.. tentu saja."jawabku sedikit terbata. Ya tentu. Aku terkejut dia bertanya tiba-tiba.

     "Kau percaya padaku sepenuhnya, kan?"tanyanya lagi. Ada apa ini? "Ii..ii..yaa..iyaa.. aku percaya penuh paa..damu Umji-ya.."jawabku lagi dengan terbata juga. Mengapa ia mendadak bertanya seperti ini? Ada apa sebenarnya?

     "Kau ikut ya, denganku."katanya. Nadanya sedikit tegas. Kami semua terkejut.

Hayolohh.. Umji mau kemanaaaa.. 😂😂

Ditunggu ya, readersku tersayanggg😚😚😚

-seconite

One Month Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang