26th September

87 4 8
                                    

Life is like a story itself

You can start and end it in a better way or worse way

●●●

Angin sepoi-sepoi menyapu pelan daun-daun yang berserakan di area sekolah. Kicauan sekumpulan burung yang bertengger di sebuah dahan pohon terdengar nyaring di halaman depan sekolah. Pagi hari ini disambut hangat oleh langit yang cerah dan matahari memperlihatkan dirinya, bersiap untuk membakar banyak kulit yang melewati dirinya.

Suara deru mesin terdengar dimana-mana. Para manusia berlalu-lalang di tengah jalan saat lampu berwarna merah muncul sebagai tanda. Sebagian ingin pergi bekerja, beberapa terlihat akan pergi berbelanja di supermarket, sisanya adalah para murid yang semangat pergi ke sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya.

Keadaan sekolah cukup ramai. Bel memasuki kelas akan berbunyi sekitar dua puluh menit lagi, memberikan waktu bagi para murid untuk mengobrol, menyalin tugas, dan sebagainya. Tidak banyak yang dilakukan murid-murid di luar kelas. Sebaliknya, banyak murid yang berkumpul di dalam kelas untuk bermain bersama.

Hanya ada satu orang sedang sibuk dengan tugasnya. Tidak berbaur seperti murid biasanya. Selalu mengerjakan tugas di ruangan khusus tanpa ditemani seseorang. Pemuda itu menjabat sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan seorang kapten klub basket yang terkenal reputasinya.

Akashi Seijuro adalah namanya.

Seorang lekaki bertalenta dalam pendidikan maupun olahraga. Dipuja-puja oleh perempuan di sekolahnya. Ayahnya adalah seorang businessman kaya di negerinya. Banyak pabrik yang dikuasainya serta perusahaan-perusahaan kecil di bawah naungannya.

Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya.

Hal yang sama terjadi di keluarga Akashi. Hanya saja, sosok Ibu tidak dapat ditemukan dalam keluarga ini. Ia telah meninggal sekitar 10 tahun yang lalu. Kini, eksistensi itu sudah hilang selamanya.

Tetapi, muncul keberadaan seorang gadis penting dalam kehidupan Akashi Seijuro. Gadis jelita yang menjadi kekasihnya hanya dalam waktu tiga bulan setelah bertemu. Akashi Seijuro sudah merasa bahwa perempuan itu adalah pasangan hidupnya sejak pertama kali bertemu. Kiramizu Arisu adalah perempuan pertama yang membuat seorang Akashi Seijuro menjadi repot hanya untuk memberikan acara ulang tahun yang menarik dan tidak dapat ditebak.

Tidak tahu apakah rencana ini akan berhasil, Akashi Seijuro sudah bulat tekadnya untuk melakukan ini dibantu oleh teman-teman setianya.

Hari itu, dimulai dari sekarang.

•••••

"Ohayou, Kiramizu-san! Apa kau sudah sembuh?"

"Selamat pagi, Kira-chan! Memangnya kau diperbolehkan Akashi-kun untuk pergi ke sekolah?"

"Good morning, Kiramizu-san. Lain kali, jaga pola makanmu agar tidak sakit lagi."

Arisu hanya membalas berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh para perempuan maupun laki-laki dengan senyuman khasnya. Sudah menjadi kesehariannya disapa oleh banyak murid ataupun guru di sekolahnya. Perbedaannya, gadis manis ini baru saja sembuh dari demam kemarin, setelah tidak terlihat selama dua hari di sekolah.

Walaupun sudah sembuh, pikirannya entah kemana saat ditanya kabarnya. Ia tak bisa memikirkan hal lain selain Seijuro, kekasih kebanggaannya. Wajahnya tidak memunculkannya, tetapi sekarang ia merasa panik karena tidak mengabari Seijuro selama dua hari ini.

Tiba-tiba saja, dari belakangnya, seseorang menepuk bahunya dengan keras. "Ohayou, Arisu! Bagaimana kabarmu? Baik? Atau masih sakit? Ada materi yang belum aku beri kepadamu? Apa kau bisa mengerti catatanku? Perlu aku ajarkan padamu?" tanya seorang gadis berambut biru tua bertubi-tubi. Manik berwarna hijau seperti warna emerald yang sangat indah menatap kedua mata Arisu dalam-dalam.

It's All UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang