You are not wrong. I am not wrong.
But why it felt all wrong?
●●●
"Sei-chan!" seru seorang gadis mungil sambil berlari menuju lelaki pendek berambut merah yang sedang menyandarkan tubuhnya ke mobil limosin hitam di belakangnya."Arisu." Lelaki itu berjalan mendekatinya dan memeluknya dengan erat, seolah sudah lama tidak bertemu.
"Arisu kangen Sei-chan. Kenapa kemarin Sei-chan tidak menjemput Arisu? Arisu kesepian sekali," ucapnya seraya membenamkan kepalanya ke dada bidang milik kekasihnya.
"Arisu kira Sei-chan tidak ingat lagi dengan Arisu." Suara tingginya terdengar bergetar pelan saat mengatakannya. Perlahan, Seijuro dapat merasakan kemeja yang dipakainya mulai basah.
"Hiks ... apa Sei-chan hiks ... membenci Arisu? Hiks..."
Bulir-bulir air keluar dari pelupuk mata perempuan pendek bersurai cokelat dan membasahi kemeja putih yang dipakai Seijuro. Arisu menangis pelan dengan kedua tangan melingkar di pinggang Sejuro.
"Bukan begitu, Arisu."
"Ta-tapi, Sei-chan hiks ... kurang memperhatikan A-arisu belakangan hiks ... ini. Se-sei-chan juga me-membuat hiks ... janji dengan Mi-misaki-chan," katanya dengan sesenggukan. Ia mengelap pelan air matanya menggunakan kemeja Seijuro.
"Arisu, dengarkan aku. Tatap mataku sekarang," perintahnya mulai serius.
Arisu menggeleng pelan.
"Arisu."
Gadis itu dengan cepat mendongakkan kepalanya. Terlihat matanya yang merah bekas menangis. Rambutnya acak-acakkan, walaupun begitu, masih enak dipandang.
"Aku tidak akan memberi alasan apapun. Itu kecerobohanku, karena melupakan janji itu setelah dipanggil oleh ayah. Tapi, maukah kau memaafkanku, Arisu?" Seijuro menatapnya dengan hangat.
"Arisu akan memaafkan Sei-chan, jika mau menuruti satu permintaanku!" Senyumannya mulai mengembang dengan harapan kekasihnya akan menerimanya.
"Baik."
Satu kata keluar dari mulut Seijuro sudah membuat Arisu terlonjak senang sampai meloncat-loncat.
"Arisu ingin Sei-chan pergi bermain di taman hiburan!"
"Jadi, kau ingin membolos?"
"Ka-katanya Sei-chan mau menuruti permintaan Arisu! Ja-jadi tidak apa-apa dong," jawabnya dengan cepat tanpa memikirkan alasan lainnya.
"Baiklah." Seijuro mengelus kepala Arisu seraya tertawa kecil.
Mata Arisu langsung membesar.
Sei-chan tertawa? Mustahil!
"Ada angin apa sampai Sei-chan dapat tertawa?" tanyanya sambil memasang wajah polos.
"Apa aku tidak boleh tertawa?" tanyanya balik setelah berhenti tertawa. Sorot matanya yang tajam membuat Arisu bergidik ketakutan.
"Ti--"
"Maaf untuk mengganggu pertemuan yang mengharukannya, tapi apakah kau sama sekali tidak mengucapkan terima kasih padaku?" Seorang pria yang lebih tua menginterupsi momen indah dengan seringai di wajahnya.
"Terima kasih, Light-san," ucap Seijuro dengan nada sarkastik. Ia menatap Light dengan tidak suka.
"Seijuro, seharusnya kau mendidik kekasihmu dengan benar. Ia terlalu polos untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's All Unexpected
Fanfic#Lilivent Dedicated for @alice_dreamland [Akashi Seijuro x Kiramizu Arisu fanfiction] Well, can you guess our little surprise? Neither you nor me can though [2017]