30th September [Part 2]

17 2 14
                                    

"Air terjun?"

Arisu terdiam membeku, memandangi sesuatu di hadapannya dengan mata terbelalak.

Arisu tak percaya. Arisu berjalan mendekati sampai kakinya menapak di pijakan curam.

Gadis itu menoleh ke arah Seijuro. "Nee, Sei-chan. Apa itu?" tanyanya dengan polos.

"Air terjun. Kau lihat sendiri, kan?"

"Tapi, tidak mungkin ada air terjun di belakang sekolah, bukan?" Ia balik bertanya. Membalikkan tubuhnya dan menatap lurus Seijuro.

"Apa itu proyektor? Lukisan yang sangat besar? Properti klub drama?"

"Kau lihat sendiri, Arisu. Itu a-ir ter-jun."

"Air terjun mainan?"

"Kau keras kepala sekali. Sudah kubilang, itu adalah air terjun asli." Seijuro menunjuk ke arah air terjun di belakang Arisu.

Arisu memiringkan kepalanya, masih tidak mengerti. "Definisi air terjun itu apa?"

Seketika itu, Seijuro langsung menghela nafas panjang. "Makanya itu aku tidak ingin memperlihatkan hal ini," gumamnya setengah berbisik.

"Mengapa?"

"Ini adalah suatu hal yang kuajukan pada otou-san." Seijuro memulai penjelasannya.

"Beberapa hari yang lalu, aku sering terlihat bersama Misaki. Alasannya, ia adalah murid jenius. Dengan bakatnya dan minatnya terhadap alam, aku memutuskan untuk berkonsultasi dengannya. Bu-bukannya aku tidak memgerti tentang hal itu, hanya ingin memastikan bahwa aku tidak salah. Tapi aku memang selalu benar. Karena aku absolut."

Arisu hanya menganggukkan kepalanya dan lanjut mendengarkan penjelasan Seijuro dengan saksama.

"Aku dan Misaki menginvestigasi air terjun yang tidak sengaja kutemukan beberapa minggu yang lalu. Letaknya memang tidak masuk akal, tetapi menurut Misaki, ini mungkin suatu keajaiban. Sebelumnya, aku sudah mengajukan beberapa hal berkaitan dengan air terjun ini dan berencana untuk membawamu, Arisu, ke tempat ini saat kau berulang tahun. Walaupun gagal," sambungnya. Tatapannya datar, tidak memperlihatkan reaksi apapun.

"Karena itu, saat kau sakit, aku tidak bisa menjengukmu. Maaf," ucapnya sedikit merasa bersalah.

"Arisu sedih saat Sei-chan mengabaikanku. Tapi, karena Arisu mencintaimu, Arisu akan memaafkan Sei-chan!!" Ia melompat dan memeluk tubuh pendek Seijuro.

Seijuro terjengkang ke belakang dan bokongnya mencium bebatuan yang membuatnya sedikit mengeluh kesakitan.

"Arisu."

"Ya?" Arisu mendongakkan kepalanya, menatap sepasang mata indah milik Seijuro.

"Sepertinya aku tidak perlu memberikan hadiah lagi padamu untuk ulang tahunmu dua hari lagi." Seijuro menyeringai kecil, seperti merencanakan sesuatu.

"Ehhh?! Arisu masih mau hadiah lain!" pintanya dengan wajah memelas.

"Tapi sudah ada air terjun ini."

"A-arisu mau ya-yang lain. Arisu ma-mau Sei-chan."

Seijuro tertegun akan permintaan Arisu, lalu tersenyum tipis. "Entahlah. Aku sibuk, jadi mungkin tidak bisa menjadi hadiahmu, Arisu," jawabnya sekenanya.

"Sei-chan! Sei-chan sedang tidak menggoda Arisu, kan?" Tampak gadis itu sedang menggembungkan kedua pipinya dan terlihat hampir menangis.

"Siapa yang tahu?" balasnya tidak peduli.

"Heehh? Sei-chan benar tidak mau memberikan hadiah lain?"

It's All UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang