28th September

27 3 23
                                    

Sometimes I thought, why it happened to me?

I can't find the answer and they kept telling me that's how life's work

●●●


"Arisu. Hei, Arisu! Kau mendengarkanku tidak?" Lily melambai-lambaikan tangannya di depan wajah polos perempuan tersebut.

"E-eh? Ada apa, Lily-chan?" tanyanya setelah lamunannya buyar akan panggilan dari sahabatnya.

Gadis yang berada di samping Arisu terlihat menghela napas. "Aku tanya, apakah kau akan ikut denganku menjenguk Claris di rumahnya?" Lily mengulangi pertanyaannya.

"Tu-tunggu. Claris-chan sakit?" Arisu bertanya seperti ia baru mengetahui hal itu, padahal semenit yang lalu baru saja Lily memberitahunya.

"Ya," jawab Lily dengan singkat, tidak ingin repot untuk menjelaskan semuanya lagi dari awal sampai akhir.

"Uh! Aku akan ikut menjenguknya!"

"Lalu, bagaimana sekarang hubunganmu dengan Akashi-kun?" tanya Lily segera mengganti topik. Manik hijaunya menatap mata Arisu dalam-dalam seolah menyuruhnya untuk menjawab pertanyaannya, bukan menghindarinya.

"Um ... Arisu kemarin baru saja, etto, diberi nasihat oleh Sei-chan?" Ia memiringkan kepalanya.

Lily menepuk dahinya. "Kau yang tahu, kenapa mengatakannya seperti bertanya padaku?"

"Ah, sudahlah." Lily beranjak dari kursinya dan memakai tas selempangnya.

"Ikut atau tidak?"

"Ikut!"

...

Ting tong!

"Claris-chan!" panggil gadis bermanik biru langit. Ia sibuk memilin-milin rambut halusnya seraya menunggu seseorang membukakan pintu untuknya dan Lily.

Bruk!

Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang jatuh dari dalam rumah. Sepertinya seseorang tergesa-gesa untuk membuka pintu, sehingga terjatuh.

Tapi seakan orang itu tak mengenal menyerah, pintu langsung terbuka, seperti ia langsung bangkit dan berlari menuju pintu.

"Oh, Lily-nee! Ada Arisu-nee juga." Wajahnya berubah menjadi pucat saat melihat Arisu.

"Si-silakan masuk," ucapnya gugup. Claris tidak berani menatap mereka dan menundukkan kepalanya.

Tanpa berpikir panjang lagi, Arisu bergegas memasuki rumah dengan riang. Sementara itu, Lily menatap Claris dengan khawatir.

"Ada apa?" tanya gadis itu setengah berbisik. Ia mengabaikan panggilan Arisu yang sudah duduk di sofa dan menikmati nyamannya tempat itu.

"Ti-tidak apa-apa, Lily-nee. Se-semuanya baik-baik saja," tukasnya seraya menggelengkan kepalanya.

"Jangan berbohong padaku, Claris." Sorot mata tajamnya menatap gadis yang sedang diajak berbicara.

"Ta--"

"Lily-chan! Claris-chan! Sampai kapan kalian mau berdiri terus?"

Lily segera berjalan menghampiri Arisu, meninggalkan Claris yang masih menundukkan kepalanya.

It's All UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang