Shilla berdiri dengan gelisah didepan pintu kelasnya, badannya menyamping memperhatikan sedari tadi kelas disamping kelasnya, menunggu seseorang keluar dari kelas itu. Baru 10 menit yang lalu, bel tanda jam istirahat berbunyi tetapi kelas Yoongi belum ada tanda-tanda untuk menyudahi pelajaran. Entah siapa guru yang tengah mengajar didalam, Shilla ingin memaki guru itu jika keluar kalau bisa.Rindu itu berat. Menunggupun sama beratnya bagi orang macam Shilla ini.
Menengok ponsel keluaran terbarunya untuk mengecek jam berapa sekarang. Kalau sampai lima menit lagi kelas itu belum juga keluar, Shilla sendiri yang akan mendobrak pintu itu untuk membubarkan kelas 12 IPS 3. Kakinya pegal kalau dibiarkan berdiam diri, jadi lebih bagus kaki jenjang miliknya itu dipakai untuk menendang pintu kelas Yoongi.
Baru saja Shilla ingin merealisasikan ide gilanya itu, pintu kelas 12 IPS 3 terbuka menampilkan guru ekonomi serta para murid dibelakangnya yang berhamburan melewati Guru itu.
Mata Shilla nyalang mengedarkan tatapannya. Tetapi dia tidak menemukan orang yang dia tunggu sedari tadi, entah karena mata shilla mulai rabun atau memang Yoongi tidak keluar dari kelas. Dia kemudian berjalan cepat setelah matanya mendapati Niana baru saja keluar dari ruang kelas itu.
"Yoongi mana, Na?"
Niana sempat terkejut dengan tepukan Shilla di pundaknya. "gak tau, dia tadi keluar sebelum bel istirahat. Kenapa? " Niana menatap curiga teman SMPnya itu setelah mendapati Shilla jadi tidak sabaran menunggu jawabannya barusan.
Shilla tidak menghiraukan pertanyaan Niana, dia langsung melenggang pergi meninggalkan Niana dengan tergesa. Entah apa yang Shilla gelisahkan.
Shilla berniat menengok lapangan indoor, barangkali Yoongi bolos disana lagi.
Sementara itu laki-laki yang tengah dicari oleh Shilla tersebut tengah duduk dibangku taman panjang yang catnya sudah mulai mengelupas. Disampingnya ada sebuah pohon besar yang membuat area bangku taman itu menjadi rindang.
Taman buatan itu sedikit tidak terawat, daun-daun kering yang berjatuhan dibiarkan berhamburan, tidak ada yang mau membersihkan taman itu. Letaknya yang berada dibelakang perpustakaan membuat tempat itu tidak banyak yang menyukainya bahkan tidak ada kecuali laki-laki berambut blonde itu. Diapun hanya sesekali ke taman ini, taman yang sangat strategis baginya untuk menghisap batang rokok.
Cukup berani memang untuk ukuran seorang siswa merokok di area sekolah. Tapi Yoongi tidak takut, dia sudah beberapa kali merokok disini dan sampai sekarang tidak ada yang menangkap basah dia tengah menghisap benda berasap yang tengah diapit oleh jari telunjuk dan tengahnya itu.
Lolipopnya habis, sehingga dia tidak bisa menahan mulutnya yang sudah sepet saking inginnya merokok.
"lo antimainstream banget sih tongkrongannya!?"
Yoongi terkejut dengan suara cempreng yang tiba-tiba terdengar, sontak Yoongi mengibaskan pandangannya ke sumber suara. Disana shilla tengah berdiri dengan beberapa makanan ringan dipelukannya.
Gadis itu lagi
Yoongi tidak terlalu kaget dengan keberadaan gadis gila yang tengah mengatur nafasnya itu. Berlari membuat dia kesulitan meraih oksigen disekitarnya.
Yoongi diam saja ketika Shilla kemudian berjalan mendekatinya. Namun, air muka Shilla berubah kaget ketika melihat benda berasap di tangan Yoongi.
"lo ngerokok? Demi apa?"
Yoongi baru menyadari itu. "jauh-jauh sana!" usir Yoongi malas menyembunyikan rokok yang masih baru dibakarnya itu.
"astaga ih ga nyangka gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moodbooster (MIN YOONGI BTS FANFICTION) ✔️
Fanfiction"Dia penyemangatku. aku sangat bersemangat ke sekolah karena dia. Si dingin yang gila. Bukan. Bukan karena aku suka (ih amit-amit) tapi karena Aku sangat membencinya. Dan karena kebencianku padanya itu menjadi salah satu alasan aku bersemangat ke...