"Luna-ya, Niana-ya!"
Gadis bersurai cokelat gelap itu berlari kecil menghampiri dua orang perempuan lainnya yang sedang berjalan sambil mengobrol ditrotoar kampus.
Mereka tersenyum geli saat melihat sahabat mereka kesulitan membawa buku album berisi catatan mata kuliah dipelukannya.
Ya, semua telah berubah.
Mereka bukan lagi anak sekolahan yang tiap harinya diharuskan memakai seragam. Mereka sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik. Termasuk gadis itu.
Gadis itu--Shilla telah bertransformasi kembali menjadi Shilla yang cantik, Shilla yang rajin tersenyum, Shilla yang peduli, Shilla yang kuat, dan Shilla yang anak baik-baik.
Walaupun lulus dengan nilai yang cukup, Shilla suda puas. Dia bahkan tidak percaya dapat memperoleh nilai cukup tersebut. Dia sangat bersyukur bisa menyelesaikan akhir tahun sekolahnya dengan baik, meski tahun-tahun sebelumnya hanya diisi dengan keonaran saja.
Awalnya, Shilla sempat terpuruk. Entahlah, rasanya Shilla Malas berbuat apa-apa, yang dia lakukan hanya tidur-melamun-menangis-tidur-melamun-menangis.
Untung saja Luna, Niana, jungkook selalu menghibur dan menyemangatinya selama disekolah, Jimin juga sangat perhatian dengan Shilla. Sementara Taehyung bertugas diluar sekolah, dia selalu mengajak Shilla ke markas untuk sekedar bermain PS bersama. Karena itu juga, Shilla jadi jago main PS.
Dia juga jadi kenal dengan gadis manis nan imut milik Taehyung dan adik dari Namjoon. Namanya Sherin, suka diajak juga dimarkas.
Jungkook dan Taehyung menang bebar-benar bisa diandalkan.
Perihal Namjoon, orang itu sudah meminta maaf secara langsung dengan shilla saat pesta perpisahan sekolahnya. Entah bagaimana laki-laki itu bisa berada dilingkungan sekolah saat itu. Shilla tentu saja memaafkan Namjoon. Meski masih menjadi anak geng motor, laki-laki itu tidak lagi berbuat aneh-aneh dengan geng motornya jungkook dan Taehyung.
Keterpurukan itu hanya berlangsung selama seminggu. Shilla sadar bahwa, jika dia begini tidak akan mengembalikan waktu yang ada. Dia juga kembali teringat dengan kalimat paling romantis yang pernah dia dengar dari seorang laki-laki. Dia harus jadi anak baik-baik dan kuliah dengan benar.
Sambil mengejar pelajaran yang terlalu jauh ketinggalannya disekolah, dia juga ikut les sepuang sekolah agar dapat memburu materi.
Shilla sekarang sudah mempunyai sahabat. Luna dan Niana. Dia sudah menaikkan level mereka berdua, yang tadinya hanya sekedar teman naik menjadi sahabat. Mereka bertiga juga secara kebetulan atau mungkin kebetulan yang disengaja mengambil jurusan yang sama, yaitu Manejemen dan Bisnis. Selaras dengan jurusan mereka saat SMA dahulu yaitu IPS.
Hanya saja, mereka bertiga tidak sekelas.
Selain itu, yang paling penting dari semuanya, sekarang hubungan dirinya dengan kakaknya kembali membaik. Dia tidak lagi membenci saudara perempuan dan suaminya itu, dia telah memaafkan atas apa yang pernah terjadi. Meski kakanya tetap ikut tinggal dinegara Suami, Shilla tidak mempermasalahkan itu. Toh, juga dia selama ini selalu tinggal sendiri. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan selama uang kiriman selalu mengalir.
Terimakasih kepada laki-laki brengsek yang telah merubahnya hanya dengan kalimat panjang terakhir kali mereka bertemu kurang lebih 2 setengah tahun lalu.
Laki-laki itu, entah ditelan bumi atau bagaimana menghilang begitu saja tanpa kabar. Nomor ponselnya sudah tidak aktif lagi. Akun sosial medianya dinonaktifkan semua juga.
Terakhir kali laki-laki bangsat itu menghubunginya saat satu jam sebelum terbang ke negara ayahnya, singapore. Dia hanya menitipkan apartemen buluknya pada Shilla dengan password 0912. Dimana angka tersebut diambil dari tanggal lahir laki-laki itu dengan Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moodbooster (MIN YOONGI BTS FANFICTION) ✔️
Fiksi Penggemar"Dia penyemangatku. aku sangat bersemangat ke sekolah karena dia. Si dingin yang gila. Bukan. Bukan karena aku suka (ih amit-amit) tapi karena Aku sangat membencinya. Dan karena kebencianku padanya itu menjadi salah satu alasan aku bersemangat ke...