"Bos!" seorang cowok bertubuh gempal mendekati seorang pria yang sedang duduk di balkon kamarnya.
"Hm?" respon sang pria dengan bukan tanpa menoleh.
"Saya sudah dapat informasi tentang dia." si cowok bertubuh gempal memberikan informasi.
Pria tersebut berdiri dari kursinya dengan wajah berbinar. "Dimana dia sekarang?"
"Dia berada di depan mini market dekat markas kita sekarang. Wajahnya sama persis seperti pada foto yang anda berikan."
"Bawa dia kemari sekarang!" perintah si pria langsung di laksanakan si cowok bertubuh gempal.
©©©©©©©©©©©©
Keyra [POV]
Aku membawa semua belanjaanku keluar dari mini market dengan barang yang lumayan banyak. Aku sengaja membeli yang banyak bahan makanan karna mini market yang di dekat rumahku sedang tutup untuk beberapa hari kedepan. Jadi nya aku terpaksa pergi ke mini market yang lumayan jauh.
Apalagi aku juga di bilang mirip sama orang yang barusan bayar di kasir. Bagi aku gak ada yang sama kok, yang sama cuma warna baju kami tapi kalo di lihat model bajunya juga agak mirip.
Aku duduk di depan mini market tersebut yang memang sudah di sediakan tempat kursi di depannya. Aku mengambil salah satu stok susu kotak untuk minum sekarang karna aku sudah haus banget.
Belum sempat aku minum tiba-tiba sebuah tangan membekap mulutku, aku mencoba berontak. Tapi tak lama kemudian aku di masukkan ke dalam sebuah karung yang besar dengan mulutku di tutup kain serta tangan ku di ikat. Karna badanku ini kecil atau bisa di bilang unyu-unyu jadi muat sama karungnya.
Mereka mulai membawaku seperti beras, aku mencoba berteriak. Tapi sia-sia, aku meloncat-loncat jongkok agar terjatuh terus aku bisa lari nyelematin diri.
Tapi itu cuma mimpi, karna kayaknya badan mereka cukup kuat nahan badan aku yang bandel.
Aku cuma bisa berharap, semoga aku mati dengan keadaan yang masih suci.
Keyra [POV] end.
–––·····–––
"Bos!" panggil seorang cowok berbadan kekar ke arah seorang pria yang tengah duduk seperti menunggu sesuatu.
"Sudah di laksanakan perintahku?" tanya seorang pria yang mereka panggil bos itu bernama Arga.
"Sudah bos! Ini dia!" cowok itu menunjukkan sebuah karung yang di pundaknya.
Arga terbelalak kaget melihatnya. "Ya tuhan?! Sadis amat kalian bawa orang kemari! Kalau dia sampai ke habisan napas gimana?!"
"Kami kan gak ahli dalam hal penculikan kayak gini bos." jawab teman cowok si bertubuh gempal.
"Udah ah, cepat bawa turun dia kemari. Kalian bisa langsung keluar sana! Biar gue yang ngurus dia."
Mereka menaruh karung itu kelantai dengan hati-hati. Lalu langsung keluar ruang meninggalkan Arga beserta cewek asing tersebut.
Arga mulai membuka tali yang terlilit pada puncak karung. Nampaklah sesosok gadis dengan rambut terurai berantakan menutupi wajah gadis serta tangan di ikat ke belakang. Arga meringis melihat penampilan seorang gadis yang ia cintai begitu berantakan.
"Hai, apa kabar."
Hening tanpa jawaban.
"Kamu masih ingat suara aku kan?"
"..."
"Maaf kalau aku bawa kamu dengan cara gini. aku rindu sama kamu, sama kita yang yang dulu." Arga menjeda kalimatnya sebentar. "Aku tau kamu masih ingin kita balikan tapi kalau kamu selalu ngehindar, gimana caranya kita mulai lagi dari awal."
Arga berjalan berdekati gadis itu. membuka ikatan pada tangannya dan juga pada kain yang melekat di mulutnya.
"Jadi, kamu mau kita mulai lagi dari awal?" Arga bertanya lembut.
Gadis itu mulai menatap Wajah Arga dengan mata memerah khas orang nangis. "Kamu siapa?"
Pertanyaan serta wajah gadis itu membuat Arga pucat pasi sambil merutuki kebodohannya.
'Mampus! Gue salah orang.'
±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±±
[TBC]
hehe.. Gimana ceritaku yang baru?😂 semoga kalian suka ya.
Jangan lupa di Vote . Wajib! 😂😂
Tertanda
Yuranf
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockhlom Syndrome
General Fiction[DILARANG KERAS UNTUK MENJADI PLAGIAT!!] Gimana rasanya punya perasaan pada penculik yang menculiknya? [SEKALI LAGI DILARANG KERAS UNTUK MENJADI PLAGIAT]