One

202 16 1
                                    

Author POV

"Jangan pernah kau mengganggu Luhan dan Sehun lagi! Bukankah aku sudah memperingatkanmu berkali-kali? Kau masih saja berbuat ulah.. Kau bosan hidup hah?" Bentak seorang wanita cantik, Yoona, ketua darikelompok wanita paling populer disekolah. Puas menindas wanita dihadapannya, Yoona pergi meninggalkannya disusul anggota geng nya.

"Sudahlah Yoona, kita tinggalkan saja dia. Wanita ini benar-benar sudah gila. Aku tak mau tertular sifat gilanya." ujar Yuri, salah satu anggota geng tersebut.



Hyoyeon, korban penindasan, hanya memasang pandangan kosong tak berekspresi. Didalam otaknya pun juga tak menyimpan pikiran apapun. Terlalu biasa dia merasakan penyiksaan ini. Dibentak, ditendang, bahkan dipukuli oleh sekelompok wanita berparas cantik namun berjiwa seperti ibu tiri. Oohh tidak, tapi lebih buruk dari ibu tiri.

Tubuhnya sangat berantakan. Luka tamparan membekas di sudut bibir mungilnya. Rambut blonde-nya pun terlihat kusut setelah ditarik-tarik oleh tangan mulus mereka. Seragamnya kotor akibat saus tomat yang disiram kearahnya. Dan Hyoyeon hanya tersenyum sinis melihat tampilannya sendiri. Rusuh.

Setelah merasa bahwa tubuhnya sudah cukup kuat untuk berjalan, Hyoyeon memutuskan untuk pergi ke halaman belakang sekolah. Baru saja ia beranjak dari tempatnya ia disiksa, suara derap kaki membuat Hyoyeon berdiri kaku, menunggu seseorang itu menghampirinya.

"Kau benar-benar keras kepala. Apa kau tak bosan selalu menerima ini semua? Ckckck, tak kusangka kau seperti sangat menikmatinya." ucap seorang pria tepat didekat belakang telinga Hyoyeon. Xi Luhan. Pria Gila.

Berjalan memutari tubuh Hyoyeon sembari memandang penampilannya. Sebuah kesenangan bagi Luhan membuat Hyoyeon menjadi menderita.

"Penampilanmu membuatku bosan melihatnya. Terlalu sering kau berpenampilan seperti ini karena mereka. Sepertinya aku harus mencari referensi baru untuk merubah dirimu kedepannya. Yoona benar-benar memiliki style rendah dalam meng-make over orang." dengan senyum evil nya Luhan berusaha membuat Hyoyeon menjadi down.

Tak ingin berurusan lebih lama lagi dengan iblis didepannya, Hyoyeon langsung pergi meninggalkan Luhan. Merasa diabaikan, Luhan hanya memasang wajah datarnya. Rahangnya mengeras menandakan bahwa ia marah. Sebelum Hyoyeon lebih jauh lagi, Luhan langsung mengejar Hyoyeon yang sudah jalan mendahuluinya.

"Kau lupa, kau tak boleh pergi mendahuluiku, dan kau sudah melakukannya tadi. Kau cari mati!?" ucap Luhan penuh tekanan disetiap kata-katanya setelah menahan Hyoyeon.

"Tak hanya tadi aku melakukannya, bahkan sebelumnya aku juga meninggalkanmu lebih dulu. Apa kau lupa? Dan kau selalu mengatakan hal yang sama, kau tak bosan ya? Bahkan aku saja hanya melihat batang hidungmu sudah sangat membuatku bosan. Jadi tolong, menyingkirlah!" jawab Hyoyeon sudah tak tahan pada laki-laki didepannya. Dihentaknya tangan Luhan yang tadi sudah menarik tangannya. Hyoyeon pergi dengan langkah cepatnya meninggalka Luhan dengan perasaan marahnya.


Sudah merasa jauh dari Luhan dan sedikit lega setelah tak berurusan dengan Luhan lebih lama, Hyoyeon dikejutkan lagi dengan munculnya sosok lain.

Sehun.

'Malaikat kematianmu datang, Hyoyeon!'





Ok... Chapter 1 nya sampai sini dulu aja yaa.. Please komen ya kalo udah baca, biar aku tau kekurangannya dari mana.

Thank you for you readers.. Love You :*

MiASteYu

PunishmentWhere stories live. Discover now