2

134 18 2
                                    

'Malaikat kematianmu datang, Hyoyeon!'


Sehun POV

"Aku sudah bosan denganmu. Pergilah!" kuusir wanita didepanku. Seohyun, wanita yang menjadu pacarku belum lama ini. Tapi sekarang, dia sudah bukan siapa-siapa ku lagi. Sebenarnya aku tidak menyukai Seohyun, tapi karena aku tahu kalau Luhan menyukainya aku jadi ingin membuat Luhan menjadi menderita. Sedari awal aku sudah mengetahui kalau Seohyun tak menyukai Luhan dan lebih berharap padaku. Luhan benar-benar bodoh.

Setelah mengatakan kalau aku tak ingn melanjutkan hubungan ini dengan Seohyun, karena kupikir Luhan sudah tak menyukai Seohyun lagi, aku langsung pergi meninggalkannya menangis sendirian diatap sekolahberusaha untuk menerima kenyataan.

Entah kenapa aku ingin mencari 'santapanku' saat ini. Kim Hyoyeon, aku 'merindukanmu'.

Tak kusangka, orang yang 'kurindukan' berada tak jauh dariku.

'Malaikat kematianmu datang, Hyoyeon!' batinku dengan memasang senyum 'senang'. Kulihat penampilannya sangat rusuh sekarang. Aahh.. Pasti ulah Yoona dan teman-temannya. Tak tertinggal nama Luhan juga masuk daftar sebagai orang yang mengerjai Hyoyeon. Nasibmu sangat malang Hyo.

Kuhampiri dia yang sedari tadi terlihat menungguku dengan tatapan garangnya. Oohh tatapanmu membuatku jadi tambah bergairah untuk merusakmu Hyoyeon-ssi. Wanita ini benar-benar santapan paling ampuh, dia tak akan pernah habis meskipun berbagai cara dilontarkan padanya. Aku memang tak salah pilih.

"Bagaimana kabarmu? Kau terlihat sangat baik hari ini." tanyaku menggodanya. Dia hanya diam saja menatap kesegala arah, berusaha untuk tak melihatku.

"Sepertinya sekarang ada yang beda darimu, apa yaa? Hhmm.. Oohh, aku tau apa itu, kalungmu?" tebakku. Kulihat reaksinya, dia sangat terkejut mendengarnya sampai-sampai Hypyeon langsung melihat kemataku seperti tak ingin percaya dengan perkataanku. Memang kenapa jika kalungnya hilang?

"Appa!?" lirihnya pelan setelah dia berusaha memastikan kalungnya masih bergantung dileher putih miliknya. Meskipun dia hanya pelan menyebut ayahnya aku masih bisa mendengarnya, dan entah kenapa tiba-tiba dadaku merasa seperti bermasalah mendengar suara dan tatapannya sebelumnya.

Jantungku berdetak.


Hyoyeon POV

Laki-laki itu menghampiriku. Oh Sehun, iblis lain yang sama seperti Luhan, selalu membuatku menderita. Dia melihatku dengan senyumannya yang menjijikkan. Aku benci dia, aku benci Luhan.

"Bagaimana kabarmu? Kau terlihat sangat baik hari ini?" apakah dia mencoba untuk menggodaku? Aku benar-benar ingin muntah setiap kali mendengar suaranya. Saat in aku sedang malas berurusan dengannya, jadi kualihkan pandanganku kesegala arah, yang penting tidak kematanya. 

"Sepertinya sekarang ada yang beda darimu, apa yaa? Hhmm.. Oohh, aku tau apa itu, kalungmu?" mendengar perkataannya aku langsung melihat kematanya mencari kebohongan atas yang dia ucapkan. Tapi aku masih tidak puas dengan hanya mencari kebohongan lewat matanya, aku langsung memastikan bahwa kalungku masih ada. Nihil. Kalungku hilang! Bagaimana ini, bagaimana bisa terjadi?

"Appa!?" lirihku pelan mengingat bahwa kalung itu pemberian dari ayahku.

Tanpa pikir panjang aku langsung berbalik dan hendak kembali ketempat saat aku disiksa tadi. Dan saat aku ingin kembali, Luhan datang. Aku tak tertarik untuk melihatnya saat ini tapi ada suatu hal yang membuatku kembali berhenti.

Luhan membawa kalungku.





Huwaaa... Chapter 2 selesai....

Maaf yaa kalau ceritanya terlalu pendek untuk setiap babnya, tapi aku akan berusaha untuk memperbaikinya kok..

Thank you very much yaahh.. Love you!!

MiASteYu

PunishmentWhere stories live. Discover now