"Kita pindah?" tanya Hyoyeon atas ucapan ibunya.
"Iya, kita akan pindah kerumah keluarganya Taeyeon, sepupumu. Tadi waktu eomma pergi kepasar, eomma bertemu dengan ibunya Taeyeon dan eomma sempat kerumahnya sebentar. Eomma ditawari untuk tinggal bersama mereka dan bekerja ditoko roti milik ibunya Taeyeon.." jelas ibu Hyoyeon dan Hyoyeon mendengarkan sambil ikut mengemasi barang ibunya yang belum terkemas.
"..Mereka memaksa eomma untuk menuruti mereka. Eomma pikir-pikir juga tak terlalu buruk untuk ikut dengan mereka karena kita juga hanya berdua, ibu Taeyeon adalah kakak eomma dan kau juga Taeyeon juga dekat bukan? Jadi menurut eomma tak masalah kalau kita tinggal dengan mereka. Untuk masalah biaya tinggalnya bisa dipikir nanti yang penting kita berkemas dulu." suruh ibu Hyoyeon. Hyoyeon mengangguk lalu masuk kekamarnya hendak mengemasi barangnya.
Didalam kamar
"Kalau aku dan eomma pindah maka aku tak akan bisa diganggu lagi oleh Luhan dan Sehun. Tapi aku tak yakin kalau mereka akan berhenti mengerjaiku." ucap Hyoyeon berandai-andai. Tetap mengemasi pakaian yang ada didalam lemari, Hyoyeon terpikirkan sesuatu.
"Eomma bisa lebih banyak beristirahat kalau bekerja ditoko roti milik bibi Kim, tapi bagaimana denganku? Aku diskorsing selama tiga hari kedepan, aku akan melakukan apa?" bingung Hyoyeon masih belum mendapatkan jawaban untuk masalahnya.
"Oh iya, apa eomma sudah bilang ke Mr.Xi kalau akan pindah?" akhirnya Hyoyeon kembali keluar menemui ibunya meninggalkan barang-barangnya yang masih belum dikemas.
"Eomma, Mr.Xi sudah tau tidak kalau kita akan pindah?" tanya Hyoyeon.
"Mungkin sudah, tadi pulang eomma hanya bicara dengan Nyonya Oh saja karena Tuan Xi masih kerja. Mungkin Nyonya Oh sudah memberitahu Tuan Xi."
"Kita coba bicara lagi saja pada Mr.Xi untuk memastikan kalau saja Mr.Xi belum tahu." ajak Hyoyeon.
Ibunya setuju dan mereka pun pergi kerumah Mr.Xi dan keluarganya yang jaraknya hanya beberapa langkah dari tempat ia tinggal. Sedikit ada rasa khawatir dihati Hyoyeon. Mungkin akan ada sedikit halangan saat bicara pada Mr.Xi nanti.
Sesampainya..
Melihat Nyonya Oh yang duduk disofa, Hyoyeon dan ibunya menghampiri.
"Permisi Nyonya besar." ucap Hyoyeon.
"Ne, waeyo?" tanya ibu Sehun sambil berdiri menghadap kearah Hyoyeon dan ibunya.
"Saya mau tanya apakah Mr.Xi sudah pulang? Saya dan ibu ingin berbicara soal kepindahan kami dari sini." tanya Hyoyeon tetap menjaga kesopanannya.
"Oohh.. Tentang itu. Maaf aku lupa untuk mengatakan pada suamiku. Baiklah akan kupanggilkan dan silahkan kalian bicara sendiri kepadanya." jawab Nyonya Oh tetap menghargai ibu Hyoyeon dan Hyoyeon lalu pergi kekamarnya hendak memanggil Mr.Xi . Nyonya Oh memang sosok yang sangat baik.
Nyonya Oh dan Mr.Xi akhirnya keluar dari kamar dan menghampiri Hyoyeon dan ibunya.
"Kalian ingin membicarakan apa?" tanya Mr.Xi dengan wibawanya.
"Sebelumnya saya mau minta maaf kalau ini terlalu mendadak tuan Xi. Sebelum ini saya sudah membicarakannya dengan Nyonya Oh kalau malam ini saya dan Hyoyeon akan pindah kerumah saudara kami." balas ibu Kim menjelaskan. Mr.Xi terlihat berpikir sebentar hingga akhirnya beliau mengatakan sesuatu.
"Baiklah jika memang itu yang membuat kalian nyaman. Saya tak bisa melarang kalian untuk tinggal bersama saudara kalian. Tapi sebelumnya saya minta maaf, untuk penghasilan hidup apa yang akan kalian lakukan?" tanya Mr.Xi berhati-hati dalam perkataannya.
YOU ARE READING
Punishment
FanfictionSaat jatuh cinta membuat semuanya indah, kuyakinkan diriku bahwa hal itu juga akan terjadi padaku.. Semoga -Kim Hyoyeon- Indah rasanya melihatmu menderita. Tuhan tau siapa yang berkuasa disini, maka bersiaplah untuk mimpi buruk mu. -Xi Luhan- ...