Part 1. Ekspetasi Tidak Sesuai dengan Realita

113 17 2
                                    

Tahun ajaran baru telah tiba. Semua siswa sudah siap pergi ke sekolah dengan tas baru, alat tulis baru, sepatu baru, seragam baru, dan juga semangat baru.

Begitu juga dengan Seonho, siswa berumur 15 tahun ini sangat senang bisa diterima di salah satu SMA favorit di sekolahnya, SMA 101. Ia bangun pagi sekali untuk mempersiapkan hari pertamanya di sekolah baru. Setelah mandi dan sarapan, Seonho pun pamit ke Bundanya.

"Bunda, Seonho berangkat dulu ya!" Seonho berpamitan. Setelah itu, Seonho berjalan keluar dari gang rumahnya menuju halte terdekat. Setelah sampai di halte, ia pun duduk di kursi halte. Ia menunggu disana sambil membayangkan betapa senangnya bersekolah di SMA 101.

30 menit kemudian, bus tak kunjung datang. Seonho mulai panik, ia rasa jika ia terus terusan menunggu dia akan telat. "Gimana ini? Apa gue harus jalan kaki?" Ujar Seonho. Seonho pun akhirnya jalan kaki sambil berlarian ke sekolahnya. Sekolah Seonho tidak terlalu jauh dari rumahnya dan juga tidak terlalu dekat dengan rumahnya *author jadi bingung gimana ngebayanginnya :v*
Seonho pun sampai di sekolahnya, dan ternyata Seonho telat!!!!

Sesampainya di lapangan sekolah, Seonho langsung jadi sorotan beberapa ratus pasang mata. Ia kebingungan, ia terus berjalan sambil menunduk dan ketakutan. Salah satu kakak kelas menghampirinya dan berkata "KENAPA KAMU TELAT DEK!!!! INI SUDAH JAM BERAPA!!!". Seonho pun langsung kaget dan menjawab dengan gugup "Ssss....sa.. saya telat kak tadi saya jalan kaki dari rumah."
"Kamu tau kan ini itu sekolah favorit! Tidak sembarang anak bisa masuk ke sini. Kamu itu sudah diberi kesempatan masuk sini sudah tidak bisa menaati peraturan di sini!!!" Jawab kakak itu.
"TATAP SAYA DEK!!! JANGAN NUNDUK MULU!!!" Bentak kakak osis itu. Seonho pun memberanikan diri mengangkat kepalanya dan membaca name tag kakak itu dan namanya adalah Im Nayoung.

Seonho dapat hukuman berdiri 3 jam di depan teman-temannya karena keterlambatannya. Semua teman Seonho melihatnya dan sesekali mengatakan Seonho dengan ungkapan jelek. Lalu ada salah satu cowok yang tidak diketahui namanya memberi semangat pada Seonho dan tersenyum. Seonho yang menyadari hal itu pun membalas senyuman cowok itu.

Waktu istirahat telah tiba.....
Semua siswa pergi ke kantin tak terkecuali Seonho. Ia pergi ke kantin dan membeli beberapa makanan yang terbilang cukup banyak. Sampai-sampai banyak kakak kelas yang memperhatikannya. Seonho duduk sendirian karena ia memang tidak punya kenalan. Seonho berasal dari SMP yang berbeda dengan lainnya, hanya Seonho seorang yang sekolah di SMA 101.

Disela makan siangnya, datang 2 orang laki-laki menghampiri Seonho, salah satunya orang yang tadi memberi semangat pada Seonho.
Lelaki itu bertanya, "Apa aku boleh bergabung denganmu?"
Seonho menjawab "I....iya silahkan."
Berbeda dengan lekaki satunya yang diketahui bernama Samuel, ia tampak tak senang temannya bergabung dengan Seonho, ia bergumam "Cih! Baru hari pertama udah telat dasar payah!" Seonho yang mendengar itu pura-pura tidak tahu dan tetap makan makanannya.
"Kenalin nama aku Lai Guanlin dan temanku ini Samuel" lelaki ramah itu membuka percakapan.
Seonho menjawab "Nama aku Seonho, senang bertemu denganmu."
"Nama yang lucu."
"Hehe terima kasih Guan."
"Tadi aku dengar kamu jalan kaki ya? Kalo mau nanti bareng aku aja pulangnya." Tawar Guanlin
"WHAT!!! OH MY GOD WHAT!!! Terus gue sama siapa?" Samuel menyela
"Lo kan bawa motor sendiri Sam, kan nggak papa kalo aku bonceng Seonho"
"Serah lo deh!" Jawab Muel

🔊🔊🔊🔊🔊🔊🔊🔊🔊🔊🔊
Bel pulang telah berbunyi, semua siswa berlari meninggalkan sekolah. Guanlin pun langsung mencari Seonho dan langsung menarik tangan Seonho ke parkiran. Seonho yang lagi kebungungan dengan sikap Guanlin pun cengo. Sampai Guanlin bilang "Hei Seonho! Ayuk naik... ntar keburu sore"
Seonho yang sadar langsung naik ke motor Guanlin dan di pojok parkiran terlihat Samuel yang tampak tak senang melihat Guanlin dengan teman barunya.

Di jalan mereka berdua saling diam, lalu tiba-tiba Guanlin membuka topik terlebih dahulu.
"Rumahmu di sebelah mana?"
Entah mengapa dada guanlin berdetak 2× lebih cepat dari biasanya, Guanlin juga bingung dengan apa yang dirasakannya sekarang ini.
Seonho menjawab "Gang di depan belok kiri Guan"
Sesampainya di depan rumah, Seonho berterima kasih ke Guanlin. Entah kenapa Seonho sangat nyaman saat Guanlin bersamanya, ada perasaan berbeda saat Guanlin di dekatnya, apakah ini pertanda bahwa........
Lalu Guanlin tersenyum pada Seonho dan bilang "Ntar langsung mandi ya! Jangan lupa makan biar pipinya gak kempong trus tugasnya dikerjain abis itu tidur biar gak kecapean... bye Seonho..."
Seonho yang denger Guanlin nyerocos perhatian tanpa disadari pipinya merah macam kepiting rebus.















Terima kasih yang udah baca cerita ku😂 maaf kalo ada banyak kata yang kurang tepat kalo ada typo
Aku mah apa atuh masih newbie ginian
Btw aku iseng iseng bikin ginian :v

Happy reading jangan lupa vote and comment ya!!!💕💕💕💕

Promise (Guanho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang