Setelah tadi sehun tiba-tiba dateng ke kamar hotel sowon bikin eunha langsung heboh sekarang mereka berdua ada di pantai deket hotel.
Katanya sehun mau ngomong sesuatu sama sowon, dam dia ga bisa ngobrol di hotel ga enak sama temen-temen sowon yang pastinya bakal pada nguping.
Makanya sekarang dia ngajak sowon ke sini, ke pantai yang cukup sepi karna sehun milih ngejauh dari keramaian. Keduanya duduk di pasir, dengan sowon yang enggan natap sehun.
Mantan pacarnya yang dulu ninggalin dia gitu aja, bahkan tanpa ngasih dia penjelasan alasan kenapa dia minta putus.
"Mau ngomong si hun? Kalo ga ada yang mau di omongin gue balik ya?" ucap sowon yang mulai bosan dengan kebungkaman sehun.
"Tunggu, aku mau ngomong sama kamu" tahan sehun, dia mencekal lengan sowon ketika gadis itu hendak bangkit.
"Ya apa? Lo dari tadi diem mulu" ketus sowon.
Sehun menipiskan bibirnya, jujur dia gugup. Niatnya dia mau kelasin alasan kenapa dia minta putus dulu, dan juga dia mau mencoba buat balikan lagi sama gadis itu. Tapi tiba-tiba aja sehun kehilangan kosa kata yang udah dia siapkan buat ngomong sama sowon.
"Aku mau jelasin kenapa waktu itu aku minta putus, aku mau ngelurusin masalah kita. Aku ga mau kamu benci sama aku" ucap sehun, kali ini pemuda itu terlihat sangat yakin dengan ucapannya.
Sowon hanya diam, dia siap menjadi pendengar yang baik. Pandangannya masih lurus menatap deburan ombak di sore ini.
"Waktu itu, aku harus ikut pertukaran pelajar ke korea. Aku ga bisa nolak karna itu bagus buat masa depan aku, aku juga ga mau bikin kamu tersiksa kalo harus ngejalanin LDR. Karna aku yakin aku bakal sibuk banget di sana, makanya aku minta putus sama kamu" jelas sehun.
Matanya menerawang jauh pada satu tahun yang lalu, andai saja dia tidak bodoh bertindak sembarangan mungkin saat ini dia dan sowon masih berpacaran.
"Aku ga mau kamu tersiksa sendirian sama hubungan jarak jauh, kamu tau sendiri LDR itu paling sering bikin pasangan pada negatif thinking. Makanya aku ga mau kamu kaya gitu, aku lebih baik mutusin kamu supaya kamu ga usah mikirin aku yang bakal sibuk di sana" lanjut sehun.
Helaan napas sowon terdengar, setelah tau alasan yang sebenarnya. Sowon merasa sedikit bersalah karna telah berpikiran macam-macam pada sehun.
"Harusnya kamu omongin masalah itu baik-baik kak, aku juga ga bakal tersiksa sendiri kalo aja kamu ngomong saat itu. Kamu buat aku sakit hati dan juga kecewa, karna ninggalin aku gitu aja" ucap sowon.
Sehun menunduk, harusnya dia membicarakan masalah mereka dulu. Sehun tau sowon itu gadis yang sangat pengertian, jelas dia akan mengerti dengan kondisi sehun.
"Maaf, aku sendiri juga tersiksa di sana. Aku kangen sama kamu tapi aku ga bisa hubungi kamu, aku bener-bener di buat sibuk di sana. Satu tahun aku di korea cuma aku isi dengan belajar dan itu bikin aku jengkel, makanya pas aku pulang aku bener-bener seneng. Karna aku bener-bener kangen sama kamu"
Sehun narik pinggang sowon dan memeluk gadis itu, tapi sowon langsung mendorongnya pelan.
Gadis itu merasa tak nyaman, dulu mungkin dia sangat merindukan sehun. Tapi saat ini, kondisinya berbeda. Sowon masih ingat jelas dengan cincin yang melingkar di jari manisnya.
Ada hati yang saat ini harus sowon jaga.
"Maaf kak, aku rasa kita ga bisa pelukan kaya tadi. Ga enak di liat orang lain" ucap sowon.
"Kenapa? Ini bali, orang-orang disini bebas ngelakuin apa aja. Kamu masih sayang sama aku kan?" tanya sehun, tangannya menggengam tangan sowon lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend My Enemy - [MySeries1]✔
FanfictionHal paling menyebalkan itu ketika gue harus di jodohin sama cowo yang paling gue benci! || Revisi 2022 ||