01

8.9K 479 46
                                    

Sang surya kini telah menampakan dirinya, perlahan sinarnya mulai masuk kedalam setiap celah yang berada di rumah bak istana itu. Namun tetap saja membuat para gadis yang kini tengah terlelap tak terganggu sedikit pun.

"WAHAI PARA TUAN PUTRI! CEPATLAH BANGUN! JIKA TIDAK KALIAN AKAN TERLAMBAT!" Suara teriakan bariton laki-laki itu menggema di seluruh ruangan di rumah ini.

"Roger Oppa." Balas para wanita yang tadi di teriaki.

"Eonni, hari ini aku malas sekolah." Sinb berbicara masih dengan menutup matanya, ia malas untuk bertemu si kembaran kuda itu.

"Ya aku juga, pasti nanti kita akan di bully lagi oleh gengnya bangtan, bangtan apa itu." Umji menambahkan dan menyetujui apa yang di lontarkan Sinb sebelumnya.

"Jangan begitulah, kita harus semangat. Lagian hanya sebentar lagi kita sekolah." Sowon berusaha menyemangati para adik kembarannya itu, ya walaupun ia juga sudah lelah oleh apa yang sering dilakukan geng musuh mereka itu.

"Ya Sowon-ssi." Entahlah, Sinb rasanya sudah bosan mendengar lontaran Sowon yang pura-pura bersemangat itu.

"Fighting!" Teriak Sowon membuat para adiknya yang tadi masih menutup matanya segera membuka mata. Terlonjak kaget mendengar teriakan Sowon yang tidak biasanya.

"Ayo mandi!" Sowon mulai menarik satu persatu para adiknya yang masih di selimuti oleh kenyamanan. Setelah lima menit lamanya, akhirnya mereka memutuskan untuk segera mandi dan bersiap-siapa agar tak terlambat.

Kenalkan,

Kim Sowon, si gadis jangkung dan yang paling tertua diantara ke limanya. Ya walaupun hanya berbeda 4 menit dengan Yerin dan 9 menit dengan Eunha. Gadis yang pantang menyerah, walaupun terkadang mengeluh. Gadis yang dikenal dewasa, walaupun terkadang labil.

Kim Yerin, si gadis humoris yang selalu membuat siapapun dapat tertawa dengan apa yang ia lakukan, walaupun sekecil apapun itu. Gadis tertua kedua walaupun hanya berbeda 5 menit dengan Eunha. Gadis labil yang selalu menunjukkan eye smile terbaiknya.

Kim Eunha, si gadis bantet yang memiliki sejuta keimutan. Gadis tertua ketiga. Gadis yang selalu memiliki akal untuk menunjukkan keimutannya pada siapapun--terkecuali para lelaki kaparat itu.

Kim Yuju, si gadis yang gemar sekali bernyanyi, walaupun suaranya dapat memecahkan semua kaca yang ada di rumahnya itu. Gadis tertua di antara kedua kembarannya yang lahir bersamaan. Gadis dewasa kedua setelah Sowon.

Kim Sinb, si gadis tomboy yang terkenal dengan kejahilannya. Gadis yang selalu membuat malu para eonni nya, ya walau sekalinya ia sudah menjaga image akan terlihat swag banget.

Kim Umji, si gadis imut nan seksi itu. Gadis paling temuda di antara semuanya, walaupun hanya berbeda 6 menit dengan Sinb. Gadis yang menjadi patner Sinb untuk melakukan kejahilannya.

Setelag mereka selesai bersiap-siap, dengan cepat mereka menuju meja makan untuk sarapan bersama.

"Pagi eomma, appa," ujar mereka berenam bersamaan seraya mencium pipi kanan Kim Seo La dan Kim Woo Ji.

"Pagi sayang," balas Seo La dan Woo Ji bersamaan.

"Oppa tidak di cium heh?" Suho menatap pada ke enam adiknya.

Sinb menatap Suho lekat."Tidak, kau bau," ujarnya seraya mengambil satu lembar roti yang kemudian ia gigit tanpa di lapisi apapun.

"Tidak akan ku traktir lagi kau Beagle." Suho memicingkan matanya mentap Sinb.

"Aigo, sorry Oppa." Sinb dengan segera melepaskan roti dari mulutnya kemudian mencium pipi sebelah kiri Suho dengan cepat. Beda halnya dengan yang lain yang kini hanya memperhatikan mereka sambil tertawa.

"Duduklah habiskan sarapan kalian." Seo La berbicara setelah terhenti dari tawanya."Masih berpenampilan seperti itu?" tambahnya yang langsung di tatap heran oleh ke enam putrinya itu.

Yerin mengangguk kecil seraya menggigit roti yang sudah ia lumuri selai kacang itu."Waeyo?" tanyanya.

"Kalian bisa saja di bully dengan penampilan seperti itu eoh." Seo La mulai berbicara serius, ia menghentikan aktivitas sarapannya.

"Ahh tidak eomma, tidak ada yang membully kami kok." Tolak Eunha cepat sambil terpaksa menampilkan senyumnya.

"Eomma tau?" Batin Eunha heran yang kini masih menampilkan senyum palsunya.

"Tak ada salahnya seperti ini, dan ah iya di zaman seperti ini bahkan laki-laki bisa menjadi matre hanya karena kepuasan semata." Yuju menyaut walaupun ia masih fokus mengolesi selai pada rotinya.

"Yasudah tapi kalau ada yg macam macam bilang eomma, arra?!" Seo La akhirnya mengalah, putri-putrinya memang keras kepala.

"Roger," ujar mereka berenam bersamaan seraya mengangkat ibu jari kanannya ke atas.

"Tuan putri Oppa keren-keren!" Suho melayangkan jempolannya kemudian memeluk Sinb yang kebetulan berada di sebelah kirinya.

"Tidak memelukku eoh? Kau tidak sayang aku eoh?" Eunha mempoutkan bibirnya, menatap Suho kecewa.

"Hahaha baiklah Una sayang." Dengan segera Suho memeluk Eunha yang berada tak jauh darinya.

Seo La, Woo Ji dan yang lainnya pun hanya tertawa melihat tingkah lucu yang jarang mereka lihat ketika Suho tidak ada di rumah.

"Eomma kami berangkat dulu," ujar Sowon yang kini sudah selesai sarapan dan tengah memakai tasnya.

"Hati hati di jalan." Seo La mengangguk, memberi kecupan hangat pada masing-masing putrinya di kening mereka. Kemudian mereka berenam pun langsung berangkat sekolah.

Seperti biasa, mereka menunggu bus di halte tak jauh dari rumah mereka. Mereka tidak menggunakan mobil pribadi, jika tidak mereka pasti akan ketahuan tengah menyamar.

Hingga akhirnya bus datang dan dengan segera mereka masuk. Tak butuh waktu lama, merekapun sampai di sekolahan mereka.SOPA, School Of Performing Art.

"Ayo." Ajak Umji berjalan mendahului kakak-kakaknya.

"Ya," balas Sowon mengangguk kecil kemudian berjalan mengikuti langkah Umji yang di ikuti oleh yang lainnya.

Ketika mereka hendak masuk ke dalam kelas. Mereka di hadang oleh ke enam murid laki-laki yang kini tengah membawa satu buku masing-masing di tangannya.

"Kenapa kalian lama datang ke sekolah? Kalian tau bukan, kalau hari ini ada tugas dan pasti kalian juga tau kan kalau kita tidak pernah mengerjakan tugas. Dan apa kalian ingin membuat kami di hukum hm?" ujar salah satu dari ke enam murid laki-laki tersebut membuat Sowon dan adik-adiknya tertunduk takut.

TBC

LOVE [Bts × Gfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang