{ 5 } Meet You Again

5.2K 472 6
                                    

Kepada penumpang pesawat Garuda Indonesia diharapkan segera menuju ruang tunggu penumpang karena pasawat akan segera lepas landas. Terima kasih. Suara operator airport memberikan pengumuman  dalam bahasa Arab dan inggris.

Seorang gadis memakai jilbab coklat muda sedang berpelukan erat dengan 3 gadis berjilbab. Begitu erat berpelukan, tampak sulit dan berat untuk melepaskan.

💝💝💝

Anin memasuki pesawat lalu mencari nomor tempat duduk sesuai nomer pada tiket pesawat. Syukur
ia duduk di samping jendela, sehingga ia akan lebih mudah melihat keindahan ciptaan Allah dari ketinggian. Kursi di sampingnya masih kosong, gadis itu tidak begitu memikirkan. Dia hanya berdoa agar kali ini teman sebelahnya orang baik tidak bisa dibayangkan jika di sampingnya adalah brandalan seperti ketika dia perangkat dari Indonesia ke Cairo 4 tahun lalu. Bayangkan betapa buruk kondisi waktu itu? Dia duduk dengan lelaki mabuk. Beberapa kali ia digoda hingga akhirnya lelaki itu dibawa pergi oleh seorang pramugari karena Anin komplein atas ketidak nyamanan akibat lelaki itu.

Perjalanan udara dari Cairo menuju Indonesia kurang lebih menghabiskan waktu 7 jam. Anin melihat keluar jendela, tampak lapangan lepas landas yang luas. Langit begitu cerah. Seorang laki-laki kira-kira masih seumuran dengan Anin duduk di sampingnya. Kulitnya khas Asia, ia tersenyum kepada Anin. Ia pun membalas senyumnya dengan menundukan kepada. Gadis itu memejamkan mata lalu mengadahkan kedua tangannya.

"BISMILLAAHI MAJRAHAA WA MURSAAHAA INNA ROBBII LAGHOFUURUR ROHIIM .Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh sesungguhnya Tuhanku Maha Pemaaf lagi Pengasih".

Anin membaca doa naik kendaraan laut dan darat.

Doa ini bersumber dari Al-Qur'an, surat Huud ayat 41. Di zaman Rasulullah, doa ini hanya digunakan saat menaiki kendaraan laut, lalu setelah ada pesawat terbang, doa ini juga dipakai saat menaiki pesawat terbang.

"Allahhumma sholi ala sayyidina muhammad waala ali saiyyidina muhammad... " . Setelah membaca doa iapun bersholawat kepada manusia mulai baginda Muhammad SAW.

Pesawat sudah berada di udara. Terbang menuju tanah air yang Anin rindukan.

"Excuse me," ucap lelaki di samping Anin.

"Yes," jawab Anin menatap lelaki yang juga menatapnya.

"Where are you came from?"

"I am from Indonesia."

Wajah lelaki bersyal itu tempak terkejut. "Orang Indonesia?" tanyanya lagi memastikan jika ia tidak salah dengar.

"Iya," jawab Anin singkat.

"Pantas tidak asing dengan wajah Anda, sepertinya saya pernah melihat Anda." Lelaki itu mengingat-ingat tampak dengan bola mata yang mengarah ke kiri. Dari buku psikolog itu salah satu bahasa tubuh seseorang mengingat-ingat masa lalu.

"Benar kah? Tapi saya masih asing dengan wajah Anda. Mungkin wajah saya saja yang pasaran hehe... jadinya seolah-olah Anda pernah bertemu dengan saya," jawab Anin polos lalu tersenyum.

Lelaki itu ikut tersenyum.

"Tampaknya Anda seorang mahasiswi yang kuliah di Al-Azhar," tebak lelaki itu mencoba mulai akrab.

"Bagaimana Anda bisa tahu?"

"Wajah anak Al-Azhar sudah terlihat ketika kita menatap pertama kali." Lelaki itu cekekan.

"Anda bisa saja." Anin sedikit tertawa.

"Indonesia nya mana?" melihat Anin yang masih diam lelaki itu kembali memperjelas maksud penjelasannya. "Maksud saya tinggal di daerah mana? Provinsi mana? Kota mana?"

"Solo. " Gadis berkulit kuning langsat itu merasa bahwa hanya dengan kata 'solo' lawan bicaranya sudah tahu provinsi. Tentunya tanpa memberi tahu bahwa Solo ada di Provinsi Jawa Tengah.

Mulut lelaki itu membentuk huruf O sembari mengangguk-anggukan kepala berbentuk oval. Anin sesekali menatap keluar jendela yang tampak awan-awan putih di bawah sana tampak pepohonan hijau dan atap-atap.

"Nama kamu siapa?" lelaki itu mengulurkan tangannya.

Anin hanya menelungkupkan tangan di depan dada. "Anindya Shakila Azzahra."

"Panggilannya?" tanyanya lagi kemudian menarik tanggan mengerti maksud Anin.

"Anin."

"Nama Anda cantik. Seperti orangnya," ungkapan lelaki itu terdengar jelas di telinga Anin, Anin menundukan pandangannya tak ingin Setan membujuknya ke dalam maksiat.

"Siapa nama Anda?" tanya Anin mengalihkan pembicaraan.

"Benarkah Anda tidak tahu? Anda tidak pernah melihat wajah saya?" tanya lelaki itu dengan nada bercanda.

Aini mengingat-ingat namun sepertinya ia belum pernah bertemu dengan lelaki itu. Aish ... manusia memang pelupa. "Sepertinya belum pernah." Sebenarnya ia juga ragu.

"Saya Abid Fadhil Abyan. Panggil aja Abyan".

Anin hanya menggangguk.

"Apakah Anda tahu film Cinta Fisabilillah yang mendunia dari Indonesia itu?" tanya lelaki bernama Abyan.

"Ya saya tahu. Tapi tidak sempat menonton dan hanya dengar dari teman-teman saya "

"Pantas saja. Saya pemeran Adlan di film itu," jelasnya tidak ada nada sombong malah tampak kerendahan hati.

"Oh Anda ini seorang artis. Ada perlu apa Anda ke Cairo? Syuting?" Anin mencoba menebak.

"Bukan. Saya menemani teman saya mengisi kajian di Masjid Baitul Mutaalim di acara yang diselenggarakam Mahasiswa Indonesia Islam di Cairo." Dan tebakan Anin salah. Teettt ... bel kesalahan berbunyi nyaring di telinga Anin.

Tiba-tiba Anin mengingat sesuatu ketika Sarah, Farah, dan Fatimah heboh dengan artis yang di masjid Baitul Muta'alim pada pengajian Jum'at." Anda membuat teman-temanku terkagum kagum. "Anin tersenyum mengingat kelakuan sahabat-sahabatnya.

"Apa maksud Anda?"

"Malam itu saya juga berada di majlis dan setelah usai sahabat saya terheran dengan aktor Indonesia. Dan itu rupanya Anda. Mereka sangat mengagumi Anda." Anin tertawa ala wanita shalehah yang tetap menjaga kehormatannya. Tidak sampai berlebihan. Abyan juga ikut tertawa.

"Sampaikan salam saya untuk mereka."

"Tentu. Jika Allah mengizinkan."

Keduanya berbincang cukup lama kemudian mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Abyan mendengarkan murotal. Dan Anin berdzikir memuji Allah azza wa jalla.

💖💖💖

Voment yaaaa... vote+comment..

Cinta Fisabilillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang