Chapter 2

344 16 23
                                    

Pagi hari di rumah yg besar nan mewah ini, seorang akhwat sedang memoles wajahnya di depan cermin kamarnya. Pagi ini, kali pertamanya ia mengajar di sebuah kampus ternama dan juga kampus impiamnya.

Sudah 15 menit akhwat ini bersolek di depan cermin, memperhatikan penampilannya.

"Hhmm udah rapih blm ya??" gumamnya seraya memutar-mutar tubuhnya di depan cermin.

Baju yg ia kenakan adalah baju yg kelima yg ia pilih dari lemarinya, ia sibuk memilih baju yg cocok utk di pakainya mengajar dari shubuh tadi.

Tok .. tok .. Tok ..

Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas meriasnya, ia segera berjalan membukakan pintu kamarnya.

"Eh bunda, ada apa ya?" kata Melody dengan lembut sambil tersenyum.

Bunda Ayu terperangah dengan penampilan anaknya yg berbeda "Masya Allah , anak bunda cantik bgt, mau kemana neng? Ucap bunda menggoda Melody.

"Ih bunda mah jgn gtu biasa aja, bunda lupa ya kalo hari ini Melody kan udah mulai ngajar" jelas Melody.

"Astagfirullah , bunda lupa hehe" ujar bunda garuk-garuk kepala belakang yg tak gatal.

"Yaa wajar sih kan faktor U hihi" ucap Melody terkekeh sambil memalingkan wajahnya.

"Enak aja bunda masih muda tau, bru juga 35" ucap bunda Ayu membela diri.

"Tetep aja udah kepala 3 haha. Btw ada apa bunda ke kamar imel?"

"Itu, kmu di tunggu ayah di bawah, ada yg ingin di bicarakan" ucap bunda Ayu serius.

"Bicara? Tumben, kyknya serius banget"

"Udah turun aja, nanti juga tau"

"Yaudah nanti imel turun, bunda duluan aja"

"Iya, jangan lama-lama ya, ayah mau berangkat kerja"

"Iyaa"

Bunda Ayu pun turun ke bawsh dan Melody masuk kembali ke kamarnya untuk melanjutkan memoles wajahnya yg baru setengah jadi. Setelah itu Melody turun ke bawah sesuai dengan perintah bundanya tadi.

Sesampainya ia disana, ia melihat sudah ada kedua orang tuanya sedang duduk berdampingan di sofa ruang keluarga, Melody pun menghampirinya dan duduk di hadapan mereka.

"Ada apa yah?"

"Jadi gini mel..."

***

Selesai mengajar Melody memilih hangout terlebih dahulu bersama teman-temannya, walau awalnya ia takut untuk bertemu teman-temannya lagi karena perubahan pada dirinya, tapi ia teringat kalau orang beriman dan berilmu hanya takut pada Allah S.W.T, maka dari itu ia memberanikan diri utk menghubungi teman-temannya.

Melody sudah sampai di sebuah cafe yg sudah menjadi tempat favoritnya bersama teman-temannya dulu. Tak lama datang lah teman-temannya langsung menghampiri meja Melody.

Kesan pertama yg mereka tunjukkan adalah ekspresi bingung lalu memerhatikan penampilan Melody dari atas hingga bawah.

"Ini lu Mel?" sahut Jeje memicingkan matanya.

Melody hanya tersenyum.

"Lu sehat kan? Gk sakit?" sambung Nabilo

Lagi lagi Melody hanya tersenyum menanggapi ucapan dari teman-temannya.

Mereka pun duduk di hadapan Melody.

"Waalaikumsalam, salam kek klo dateng, nyerocos aja" ucap Melody sinis.

Muslim StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang