Chapter 7

116 10 3
                                    

pagi hari suasana rumah yang tidak terlalu megah ini, sepasang suami istri sedang melakukan sarapan bersama karna masih libur pasca pernikahan mereka, setelah sarapan mereka hanya bersantai ria menikmati momen kebersamaan. Maklum pengantin baru.

selesai sarapan sang suami langsung menuju ruang depan atau teras untuk membaca koran pagi hari, sedang sang istri membereskan meja makan dan mencuci piring sehabis mereka pakai. setelah selesai dengan pekerjaan rumah sang istri langsung menghampiri sang suami sambil membawa segelas kopi.

"ini mas kopinya, di minum mumpung masih hangat" kata sang istri langsung duduk di sebelah sang suami setelah menaruh kopi di atas meja.

sang suami langsung melipat korannya lalu tersenyum ke arah sang istri kemudian meminum kopinya sedikit.

"terima kasih ya sayang" ujar sang suami sambil tersenyum. kemudian sang suami kembali melanjutkan membaca korannya.

keadaan mulai hening, sang istri hanya menatap wajah samping sang suami yang sedang fokus membaca berita di koran.

"ada apa Mel, melihat akunya gitu banget, hm?" kata sang suami tanpa menoleh ke sang istri masih terus membulak balikkan koran itu.

istrinya pun hanya menggeleng sambil tersenyum walau ia tau suaminya tak akan melihat senyumnya tapi ia masih tetap tersenyum.

Melody Nurramdhani Laksani panggil saja Melody dan sang suami Fahri. Melody masih saja memperhatikan Fahri lekat-lekat hingga Fahri terpaksa harus menghentikan kegiatan membacanya.

"kamu ada apa sih mel? aku jadi malu di liatin gitu, hm?" kata Fahri ikut menatap Melody.

"hihi gapapa kok, cuma gak nyangka aja"

"gak nyangka kenapa?"

"bisa nikah sama kamu. aku pik..." belum selesai Melody bicara Fahri sudah terlebih dahulu memotongnya

"qodarullah mel allah mentakdirkan kita sebagai jodoh" jelas Fahri sambil tersenyum.

seperti virus yang menular Melody pun tertular senyum Fahri ia pun ikut tersenyum mendengar penuturan Fahri.

"iya ya, rencana Allah itu indah. eh iya aku jadi pengen cerita deh pengalaman aku di pondok sama kamu, mau denger gak?" ucap Melody antusias hingga ia mengubah posisi duduknya.

"waahh ini nih yang aku tunggu-tunggu, dengan senang hati Mel, lagi pula aku juga penasaran banget,."

"tapi di dalem aja"

Fahri pun mengangguk lalu mereka berjalan masuk ke dalam rumah sampai mereka tiba di ruang tengah dan Fahri pun langsung memposisikan duduk di samping Melody bersiap mendengarkan cerita dari istri tercintanya.

"jadi tuh aku masuk pesantren tahun 2017..." Melody memulai ceritanya.

#Flashback ON

JULI 2017

setelah kepergian kedua orang tua Melody yang telah selesai mengantar, Melody di ajak masuk oleh pak kyai ke dalam pesantren itu. pesantren itu cukup luas dan megah untuk ukuran pesantren, ya maklum aja santrinya sudah mencapai 1000 lebih dan itu hanya akhwat (wanita) saja. Melody mengikuti langkah pak kyai dari belakang sambil menundukkan kepalanya hingga tanpa sadar ia telah sampai di kantor pak kyai.

"nak Melody, kita sudah di kantor, kamu sudah bisa mengangkat kepala mu" ujar pak kyai dengan lembut.

dengan perlahan Melody mengangkat kepalanya lalu menatap sekitar dan ia pun mengernyitkan bahunya.

"mana asramanya pak kyai?" tanya Melody polos.

Pak Kyai itu tersenyum "kamu duduk dulu nak Melody, silahkan" ujar pak Kyai mempersilahkan Melody duduk dan Melody pun menurut duduk di kursi di depan pak Kyai.

Muslim StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang