Chapter 9

57 3 0
                                    

Holla gengs apa kabar???

Balik lagi sama cerita absurd ini.. Ada yg msh inget?? Smoga masih yaa hehe

Maaf agak dipercepat soalnya udah lupa sama alur sebelumnya wkwkw

Oh iya gaes.. Nama suami Melody ganti ya jd nama asli dr suami Melody yg skrng wkwkwk biar critanya agak real gtu hehe smoga ttp suka ya

'FATONI HANIF'

Cuusss di baca.. Enjoy~

----------------------------------
----------------------------------
12 tahun kemudian..

Melody POV

Setelah lulus dari pesantren kehidupan ku memang sangatlah berubah drastis. Yang tadinya aku sangatlah bar bar, player, badgirl atau semacamnya, sekarang aku merasa lebih baik, lebih tenang dan tentunya aku lebih mencintai diriku sendiri dan juga keluarga ku.

Saat ini aku sedang berada di sebuah mall bersama anak gadisku yang sekarang sudah beranjak remaja. Ternyata waktu berlalu begitu anakku tumbuh menjadi gadis cantik nan sholehah.

Oh iya kenalin nih anak aku,  perempuan yg sangat cantik bernama Adhisty Zara. Ia baru kelas 1 SMP 

Kami menyusuri mall yg berada di wilayah jakarta selatan. Tadinya aku ingin mengajak anakku ke acara kajian di daerah bekasi, namun ia menolak karna katanya ia mau membeli beberapa buku, jadilah kami disini.

"Mah, aku udah, yuk" ajaknya sambil memperlihatkan bukunya kepadaku.

"Kamu beli apa?" tanyaku meraih buku yg ia pegang.

"Buku tere liye, sama buku 'menjadi muslimah sejati' " ucapnya. Lalu aku mengangguk dan segera menuju kasir utk membayar.

setelah membayar kami langsung keluar dari toko buku itu dan melanjutkan berkeliling mall ini. Sudah lama sekali aku tidak ke mall, rasanya aku sudah bosen melihat mall yg isinya kebanyakan maksiat dan tidak berfaedah tp demi anakku aku kembali ke sini, kedunia yg dulu sangat sekali aku hindari.

"Ini trakhir ya kak kita ke mall" ucapku pada anak gadisku. Kini kami sedang duduk di bangku panjang sekedar mengistirahatkan tubuh kami yg mulai lelah.

"Iyaa mah, lagian juga udah lama kan kita gak kesini" ucap Zara sambil memakan ice cream nya yg tadi ia beli di salah satu kedai.

"Jangan sering-sering aja ya kak, soalnya papah gak suka"

"Iya mah"

Lalu kami kembali terdiam sama-sama menikmati ice cream yg kami punya, setelah itu kami memilih pulang karna gak baik jg lama-lama berada di tempat seperti ini.

"Nnti jangan lupa setor hafalan kamu ya" ucapku menoleh sebentar ke arahnya lalu kembali fokus ke jalanan.

Aku menerapkan sistem pesantren di rumah dan mengajarkan Zara menghafal al quran, walau gak mondok tp ia tetap bisa menghafal al quran, tapi ia tetap sekolah umum karna aku gak akan maksa dia untuk masuk pesantren klo dia gak mau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Muslim StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang