27. Sinetron

173K 22.5K 2.1K
                                    


"Maksud lo apa sih Ka?"

Gue natap Arka dingin, dengan kedua tangan melipat di depan dada. Ngehakimin tu cowok yang malah masang muka sok nggak berdosa.

"Cuma beberapa bulan doang," kata Arka tenang. "Lagian kan lo suka?"

Gue jadi melotot.


"Aleaaa..."


Panggilan di belakang punggung gue buat gue ngerutuk kecil, segera nguasain ekspresi dan noleh. Liat Bu Rahma datang dengan senyum cerah.

"Ayo langsung ke lab bahasa," kata Bu Rahma riang. "Kamu jadi ketua ekskul Drama ya."

Gue ngerutuk, "emang nggak ada yang lain bu? Saya kan nggak pernah ikut drama...."

"Sisa anak kelas sepuluh, Al. Yang lain pada keluar, ini harus ada pertunjukan di acara kelulusan nanti," kata Bu Rahma jadi ngebujuk. "Kamu tuh jadi sutradaranya. Kan kata Arka kamu penulis? Kamu udah sering nulis online terus banyak yang baca kan?"

Ha?

Gue ngelirik Arka, ngasih tatapan pembunuh yang tajam. Tapi cowok itu malah buang muka dengan muka polos.

"Anu, bu sebenarnyanya saya—"

"Ayo ke lab bahasa. Nanti kamu aja yang nentuin mau karakter apa," kata Bu Rahma udah megang lengan gue.

Gue udah ngumpat-ngumpatin Arka tapi cowok itu malah lambai-lambai manis. Emang kesalahan besar gue ngaku sama Arka kalau gue diam-diam sering post tulisan di internet. Arka satu-satunya orang yang tau cita-cita gue, karena gue nggak berani bilang ini sama siapapun. Kata mereka, jadi penulis bukan jadi orang sukses.

Di sisi lain, gue juga anaknya mageran banget. Gue nggak ikut ekskul apapun, cuma numpang nama di Mading-nya Arka. Gue nggak minat ketemu orang banyak. Gue males berurusan sama penduduk bumi yang normal. Karena itu temen gue dikit.


Gue mandangin para anak kelas sepuluh di lab bahasa. Ada enam cewek dan dua cowok. Gue diam, mikir. Lalu kemudian mulai jelasin plot cerita yang muncul di otak.

Dan ada cewek yang ngangkat tangannya tinggi.

"Kak, aku mau jadi yang jahat ya!"

Lah gue bingung.

"Soalnya kalau di sinetron yang jahat pasti cantik."

What the---------

Terus temennya nyahut.

"Ih iya tau yang keren tuh yang jahat hahaha eh pokoknya gue yang bagian nindas! Yang nindas itu keren."

Gue nganga di tempat. Tapi nggak bisa ngomong banyak karena Bu Rahma udah diemin semua dan minta gue buat jelasin lebih rinci lagi.


Padahal pengen jawabin, 'yang nindas nanti dilindas truk dek'.


Tapi beneran deh. Gue nggak nyangka omongan orang-orang yang bilang sinetron tuh berdampak besar buat remaja ternyata benar adanya???


Gue cuma bisa geleng-geleng. Sampai akhirnya keluar dari lab bahasa dan harus datang ke sekolah nanti sore untuk ikut ekskul.

Males banget. Kan hari ini ada Music Bank si Dyo baru comeback nih elahh. Gue ini fangirl ngemis kuota, gue nggak kayak fangirl lain yang bebas streaming. Gue bisanya nonton di tipi doang. Syukur-syukur kakak gue mau download kalau nggak yaudah gue pasrah liat lewat text aja di portal berita atau twitter tanpa liat wajah para oppa.

Einstein ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang