two

432 49 8
                                    

.
.
.
.
.
“Lalisa!”

Teriak seorang pria yang setengah berlari menghampirinya.

lisa menengok ke asal suara yang memanggil namanya.

“huh? hanbin?”

“mengapa kau kemarin tak membalas pesanku?”

“hey,aku tidak setiap saat memegang ponsel! Aku juga punya kesibukan lainnya”

“tetap saja kau harus memprioritaskanku!”

“memangnya kau siapa? Mengapa juga aku harus memprioritaskan orang bodoh sepertimu”

“apa kau bilang? Bodoh? Kau memang kurang ajar! Kau jauh lebih muda dariku dan kau berani beraninya memanggilku bodoh?!”

Pria itu menarik lisa ke dalam pelukannya dan mengunci leher lisa hingga lisa sulit bernafas

“uhuk, uhuk, ampun! Aku tidak akan memanggilmu bodoh lagi, lepaskan tanganmu kim hanbin!”

Lisa berusaha melepaskan diri dari hanbin, tetapi hanbin jauh lebih kuat darinya.

“uhuk, aku tak bisa bernafas lepaskan aku”

BUG

Lisa menyikut perut pria itu dengan keras.

“Argh”

Tanpa basa basi, Lisa cepat cepat berlari kabur darinya dan memasang muka mengejek kepada hanbin.

“sini kau! Akan ku tangkap kau”

Hanbin mengejar lisa yang sudah berlari memasuki lift.

“sial”

Di sisi lain, seorang wanita sedang berdiri di dekat tangga dan memperhatikan kejadian
“saling membunuh” yang baru saja terjadi di lorong tadi.

Andai saja itu aku, aku juga ingin dekat dengannya seperti lisa.

“eonnie, kau sedang apa disitu?”
Rose menghampiri jennie yang tengah melamun di dekat tangga.

“huh? Aku hanya ingin ke mini market membeli beberapa snack”

“ayo eonnie, aku juga ingin membeli beberapa snack”

Jennie mengangguk dan berjalan bersama rose.
Seandainya itu aku.
.

.
“haish, apakah dia sudah pergi?”

Lisa melirik kanan kiri sebelum dia keluar dari lift.

“kenapa dia harus mengejarku segala?, padahal dia yang memulai segalanya”

Lisa kembali menarik nafas dan berjalan menuju practice room.

Mulai sekarang aku harus menjaga jarak dengannya, aku tidak mau kehilangan salah satu sahabatku hanya karena seorang pria yang belum tentu menjadi takdirku di masa depan.

Lisa memasuki practice room yang langsung disambut oleh jisoo dengan beberapa pertanyaan.

“kau dari mana saja? Hanya buang air kecil tapi lama sekali”

“aku memang buang air kecil, tapi tiba tiba saja seekor monster muncul dan mengejarku”

“monster? Dimana?”

“sudahlah tidak perlu dibahas. Eh  Rose dan jennie pergi kemana?”

“mereka pergi ke minimarket sebentar membeli beberapa snack”

“oh”

Lalisa berdiri di depan kaca menatap pantulan bayangan dirinya. Lalu dia menari dengan penuh semangat berlatih choreogragphy untuk month evaluation selanjutnya.

“Lalisa!”

Lisa berhenti menari dan menoleh cepat ke arah jisoo kaget.

“ada apa? Kau bikin aku kaget saja eonnie”

“snacknya sudah datang! Ayo cepat kemari sebelum kehabisan”

Lisa menghampiri ketiga sahabatnya yang sudah terduduk manis menyantap beberapa snack.

“kapan kalian sampai? Kok aku tidak tahu?”

Lisa mengambil beberapa pringles kemudian memakannya.

“kau terlalu serius berlatih sampai kau tidak melihat kami datang” ucap rose diikuti anggukan jennie yang memberikan sebotol minuman isotonic pada lisa.

Lisa hanya mengangguk pelan dan meneguk minuman yang diberikan jennie.

“nallalisa, mulai kapan kau akan membantu kami untuk dekat dengan ikon”
Jennie tersenyum malu menatap lisa.

“Oh, ya aku lupa!” lisa memegang kepalanya
“kalian bersiaplah malam ini. Aku akan mengajak kalian makan malam team bersama ikon”

“hah? Kenapa mendadak?” rose histeris

“sudahlah ikut saja, ini akan menjadi bantuan pertama dan terakhirku untuk membantu upaya kalian mendekati ikon”

Lisa berdiri dari duduknya, melanjutkan latihan dance yang tadi terhenti karena jisoo.

Jennie, jisoo, rose saling bertatapan satu sama lain, lalu tertawa bersamaan.
“YASH!” ucap ketiga gadis itu bersamaan.

Lalisa! kendalikan dirimu kau tidak boleh cemburukau harus melupakannya! Kau harus membantu sahabatmu mengejar cintanyahanya itu sekarang tujuanmu.
Ya! mari fokus pada mimpimu saja.

lisa menatap ketiga temannya datar. mencoba mengendalikan semua perasaan hatinya yang tak karuan.

Hatinya memang masih menolak fakta bahwa dia harus melupakan cinta pertamanya itu.

.



.

.
K

ritik dan sarannya ya.
Maaf kalo aneh,

its called "LOVE"Where stories live. Discover now