Seven

343 33 2
                                    

Alunan music hiphop terdengar begitu jelas. Lisa menggerakkan seluruh tubuhnya mengikuti irama musik yang menyala, tubuhnya menghadap cermin besar ruang practice. Ditemani dengan lampu yang tidak terlalu terang khas ruang practice YG entertainment.

"Lalisa,  istirahat dulu!  kau sudah menari selama 3 jam tanpa berhenti" Jennie mematikan music dari komputer.

"Huh?  eonnie aku menambahkan beberapa choreography baru untuk month evaluation selanjutnya." lisa terengah engah dan mengambil sebotol air mineral di lantai.

"Kau kesetanan atau bagaimana?  Kau 3 jam menari tanpa berhenti sedikit pun.  apa bahkan kau bernafas?" Jennie mengomeli lisa yang terkikik.

"Aku tau kau main dancer group,  tapi tidak usah berlebihan seperti itu lisa ya.. " jisoo menimpali

"aniyaa,,  aku hanya merasa terlalu bersemangat dan ingin meluapkan emosi"

"Ada apa?  apakah kau ada masalah?  kita sudah punya perjanjian tidak merahasiakan apapun satu sama lain." jisoo duduk di depan lisa.

Bagaimana mungkin aku menceritakannya padamu?.
Aku tidak mungkin menceritakannya padamu eonnieini akan lebih rumit jika kalian tahuBiar saja aku yang menangani ini.

"Ani,,  aku tidak memiliki masalah.  hanya terlalu bersemangat." Lisa tersenyum memeluk jisoo

"jangan khawatir eonnie,  aku akan bercerita jika aku memiliki masalah" lanjut lisa yang melepaskan pelukannya.

"Kau serius?" jisoo menatap lisa khawatir.

Jisoo sebenarnya tahu bahwa lisa terkadang suka menyembunyikan masalahnya.  Raut wajah lisa memang mudah di baca. Tapi sayang,  jisoo tidak bisa tahu apa yang ada di pikiran anak itu.

lisa mengangguk dan tersenyum.

"Lisa,  aku rasa aku harus berbicara sesuatu padamu"
rose yang sedaritadi diam membuka suara dengan raut wajah yang sedang berfikir.

"denganku?  ada apa?  kenapa tidak disini saja?" lisa mengernyitkan dahinya.

"Aniya,  ini sesuatu yang harus aku tanyakan hanya padamu."

"Mianhae eonnie,  aku akan memberitahu kalian jika masalah ini sudah lebih jelas" ucap rose lagi dan menatap kedua eonnienya.

"Baiklah" jisoo jennie saling menatap kebingungan.

rose menarik tangan lisa dan mengajaknya keluar.

"Ada apa chaeyounga?" lisa bingung.

"Apakah kau memiliki hubungan dengan bobby oppa?

"mwo?  bobby oppa?  maksudmu apa?" lisa kaget karena yang ditanyakan rose diluar dugaannya.

"Ani,  kemaren saat kau pulang duluan dengan jennie eonnie,  Bobby oppa selalu mencarimu dan menanyakanmu" ucap rose dengan raut wajah serius.

"mungkin karena aku yang mengajaknya ke arcade? " lisa menjawab dengan sedikit bingung.

" tapi kenapa kau berfikir aneh aneh soal aku dan bobby oppa?  Aku memang sering cerita kepadanya.  tapi aku tidak melihatnya sebagai pria" tanya lisa lagi.

"Saat kemarin kita makan bersama dengan ikon,  aku tak sengaja melihat bobby oppa,  dia terus memperhatikanmu, dan sesekali tersenyum kecil saat menatapmu. Cara melihatnya menatapmu benar benar berbeda" jelas rose.

"Aigoo,  mungkin dia menganggapku sebagai adiknya. Jangan berfikir yang aneh aneh, dan jangan membuat gosip tak jelas" kekeh lisa

"lisa ya,  aku benar benar serius"

"ye, ye..  terserah kau saja" lisa meninggalkan rose

"Lisa, bagaimana kalau dugaanku benar?  lalu jisoo eonnie bagaimana?" rose menahan tangan lisa.

"Chaeyounga, Itu tidak akan terjadi,  jadi berhentilah berfikir aneh aneh" lisa mencubit gemas pipi rose.

"Arasso" balas rose lemah,  Raut wajahnya masih bingung dengan dugaan yang tadi dia duga.

"LISAAAAA"

"Wazzap, wazzap" Lisa bersalaman dengan jaewon,  ini bukan salaman biasa.  mereka punya cara khusus bersalaman jika mereka bertemu.

"Jennie ada di sana?" jaewon menunjuk kearah ruang practice dengan dagunya.

lisa mengangguk

"apa kau mau mengajaknya makan?  woah oppa,  yeoksi real namja!" lisa menggoda jaewon.

"Ani,  ini.. " jaewon menyerahkan keresek berisi beberapa sandwich subway.

"berikan padanya"  ucap jaewon lagi

"woah banyak sekali oppa,  ini semua untuknya?  woah aku tidak dapat?" lisa membuka keresek putih di lengannya.

"tidak,  ini buat jennie dan timmu"

"Aku pergi dulu,  aku masih menyusun lagu" jaewon Tersenyum dan melambaikan tangannya.

Lisa hanya membalas melambaikan tangannya.

"Lisa,  Apakah jaewon oppa menyukai jennie eonnie?"
rose yang sedari tadi di belakang lisa,  maju mendekati lisa.

lisa hanya tersenyum kepada rose dan menaikkan kedua alisnya.

"woah daebak, aku rasa jennie eonnie cocok dengannya"

lisa menutup mulut rose.

"Ya!  jangan keras keras!"

rose melepaskan tangan lisa.

"Mian,  hehe" rose terkekeh

lisa hanya meninggalkan rose di belakangnya dan masuk kedalam ruang practice.

"eonnie,  ini jaewon oppa membawakan ini buatmu"
Lisa menyerahkan keresek putih di tangannya.

"apa ini?" jennie menatap lisa bingung kemudian membuka kereseknya.

"Sandwich i think." lisa duduk di sebelah jennie

"Mengapa dia membawakan ini? " jennie menatap lisa.

lisa hanya menggaruk kepalanya.

"aku tidak tahu"  bohong lisa

"Dia sangat baik" jennie tersenyum menatap sandwich di dalam keresek.

"haha" lisa tertawa canggung

"apa dia sudah pergi?" tanya jennie yang kini menatap lisa.

"Iya, tadi dia hanya memberikkan ini dan langsung pergi"

"aku belum berterimakasih padanya" jennie kembali menarik ujung bibirnya,  setengah tersenyum.

Perasaan apa inimengapa hatiku rasanya senangapa aku memang sudah melupakan hanbinpadahal dia sebelumnya memang suka memberiku makanan diam diam. Tapi baru kali ini hatiku rasanya senang saat dia memperlakukanku seperti iniapa mungkin karena dulu aku terlalu sibuk pada hanbin? Aku tak tahu apa yang terjadi padaku saat initapi satu yang aku tahu pastiRasanya sangat senang.
.
.
.
.
.
.
Masih ada yang nunggu cerita ini?? maaf ya aku telat update.  Real life ku sibuk 😁 makasih yang masih setia buat baca

its called "LOVE"Where stories live. Discover now