Ten

588 46 10
                                    

"Lalisa" Hanbin menghampiri lisa yang sedang melahap Ramen instannya.

"Uhuk, " lisa terbatuk karena kaget lalu menepuk nepuk dadanya.

"Pelan pelan saja,  aku tak akan memintanya" Hanbin duduk dihadapan lisa.

lisa melirik hanbin sinis.

"Wae?" Lisa meneguk air mineral botol di sampingnya.

"Aku dengar kau kencan buta kemarin"

Byur! 
Lisa menyemburkan air minum yang ada di mulutnya kepada hanbin.

"Aish" Hanbin mengusap wajahnya yang basah

"OMG.. mian oppa. Aku tak sengaja" Lisa mengelap wajah hanbin dengan tangannya kemudian memberikan memberikan beberapa lembar tissue.

Hanbin mengelap wajahnya dengan tissue tissue yang lisa berikan.

"Kau kencan buta kemarin?" Hanbin kembali melanjutkan pertanyaannya.

"Bisa dibilang seperti itu,  Bambam tiba tiba menelponku kemarin untuk bertemu teman temannya" Lisa kembali melanjutkan memakan Ramennya.

"Kenapa kau tak memberitahuku?" Hanbin menatap lisa yang sedang asyik makan.

"Kenapa harus lapor segala?" Lisa mengerutkan keningnya bingung.

"Eng,  k-kau kan selalu lapor apapun padaku" Hanbin sedikit tergagap.

"Ah,  hehe mian" lisa mengangkat satu tangannya lalu fokus kembali pada ramennya.

"Lisa"

"hmm?"

"Lisa"

"Hmm?"

"Lisa"

"MWO?" lisa yang kesal sedikit teriak.

"Aniya"

"Haish" lisa kini mengepalkan satu tangannya ingin memukul hanbin tapi tak jadi dia lakukan.

"Lisa"

"MWOOOO?" kini lisa benar benar ingin memukul hanbin.

"Jangan bertemu dengan pria lain" Hanbin menatap lisa serius.

"Huh? Apa maksudmu?" Lisa yang tadinya ingin memukul kepala hanbin seketika berhenti.

"Jangan pernah bertemu dengan pria lain selain aku" Hanbin mengelap bercak merah kuah ramen di bibir lisa.

Lisa yang kaget cepat cepat memundurkan kepalanya.

Deg,  Oh god!  Kenapa dia tiba tiba seperti ini. Apa dia ingin membunuhku?!  Lisa sadarlahJantung apa yang kau lakukan mengapa kau berdetak begitu cepat!

"Wae geurae oppa" Lisa berusaha menahan rasa gugupnya.

"Mengapa kau bertemu dengan pria lain,  padahal aku ada disini?" Hanbin masih menatap lisa serius.

Lisa tak menduga apa yang keluar dari mulut pria itu.
Pipinya panas,  rasanya ingin meledak.

"Op-ppa kau sakit?" Lisa menempelkan punggung tangannya pada dahi hanbin.

"Bukan disitu yang sakit, ....tapi disini" Hanbin mengarahkan tangan lisa turun ke dadanya.

"Ekhm" Lisa berdeham kaget.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

its called "LOVE"Where stories live. Discover now