Mata itu saling beradu pandang. Mata yang saling memancarkan rasa rindu yang begitu besar. Semuanya terlihat begitu jelas di kedua pasang bola mata itu. "Kim Jong In? / Kyungsoo hyung?" ucap keduanya. Jong In dengan segera menghampiri Kyungsoo dan menarik tubuh Kyungsoo kedalam pelukannya. Pelukan yang begitu erat, pelukan yang seakan-akan tidak akan pernah terlepas lagi. "Aku merindukanmu Kyungsoo! Sangat merindukanmu Soo hyung," bisik Jong In di telinga Kyungsoo. Sedangkan Kyungsoo hanya diam, Kyungsoo tidak mengatakan apapun. Kyungsoo hanya ingin menikmati pelukan hangat itu, pelukan yang selama ini diam-diam ia rindukan.
"Maafkan aku meninggalkanmu! Maaf karena aku memilih menyerah, maafkan kebodohanku hyung," kata Jong In dengan nada penyesalan yang begitu kentara. Sedangkan Kyungsoo masih tetap diam, Kyungsoo hanya ingin menikmati pelukan itu. Pelukan yang sama hangatnya dengan pelukan sang kekasih. "Bisakah kau lepaskan pelukanmu, semua orang melihat kita," hanya itu yang cuma bisa dikatakan Kyungsoo. Karena memang benar, mereka semua jadi perhatian orang-orang di cafe itu. Apalagi keduanya berbicara menggunakan bahasa Korea. Bahasa yang begitu asing ditelinga warga London. "Maaf," sesal Jong In segera melepaskan pelukan itu dan mendudukan dirinya di kursi yang berada di depan Kyungsoo.
"Pergilah Jong In! Anggap saja kita tidak pernah bertemu hari ini," usir Kyungsoo pada Jong In. Sedangkan Jong In yang mendengar ucapan Kyungsoo membelalakan matanya. "Apa kau tidak merindukanku hyung? Apa tidak pernah sedikitpun kau memikirkanku? Apa aku tidak sebegitu berharganya di hidupmu?" tanya Jong In tak habis pikir. Kyungsoo belumlah berubah, Kyungsoo tetap seperti Kyungsoo 5 tahun yang lalu. "Kau bukanlah siapa-siapaku Jong In, jadi tidak perlu aku merindukanmu ataupun memikirkanmu," balas Kyungsoo dingin. Dan lagi-lagi Kyungsoo mengkhianati isi hatinya. Kyungsoo sebisa mungkin menahan air matanya agar tidak menetes. Kyungsoo harus terlihat kuat dihadapan Jong In.
"Apa itu artinya penantianku selama ini sia-sia? Apa harapanku agar kau menyadari perasaanmu padaku itu sia-sia? Hahaha bodoh sekali aku yang masih terus mengharapkanmu sampai saat ini, karena nyatanya tidak sedikitpun aku ada dihatimu," Jong In tertawa miris karena meratapi kebodohannya. Kyungsoo yang sejak tadi mendengar ucapan Jong In sudah merasakan sakit dihatinya. Rasanya hatinya seperti tercabik-cabik. Kyungsoo ingin membantah semua ucapan Jong In, karena itu semua tidak benar. Tapi Kyungsoo tidak bisa, jadi yang dilakukannya hanya diam dan menahan sakit. "Baiklah hyung kali ini aku akan benar-benar menuruti ucapanmu, aku akan benar-benar pergi dari hidupmu. Aku tidak akan menunggumu lagi, dan ini terakhir kalinya kita bertemu. Tapi bolehkah aku bertanya satu hal," sambung Jong In lagi. "Tanyalah," jawab Kyungsoo. "Apa selama ini kau hidup bahagia?" tanya Jong In. Dan Kyungsoo hanya menganggukan kepalanya sebagai jawabannya. "Baguslah. Kalau begitu aku pergi, jaga dirimu baik-baik dan bahagialah selalu," pamit Jong In meninggalkan Kyungsoo. Dan Kyungsoo lagi-lagi hanya bisa menangis menatap kepergian Jong In untuk yang kedua kalinya. 'Maafkan aku Jong In, maafkan aku," ucap Kyungsoo dalam hatinya.
TBC
JANGAN LUPA VOTE + COMMENTNYA 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN MENCINTAIKU
Fanfiction[ COMPLETED ] Setiap part gua buat kayak drabble Jadi setiap part pendek 😊😊😊 . . . Selamat menikmati 😊