❀honeysuckle❀

5.4K 979 59
                                    

Jeongguk tidak bisa berhenti menangis ; ia merasa seperti dunia di bawah kakinya runtuh—batinnya seakan-akan sekarat. Memar yang memudar mengotori lututnya, mengingatkan tentang insiden dengan Jimin;  sekelompok remaja mulai menghinanya karena suatu rahasia, menendangnya ke trotoar basah dan membuat Jimin melihatnya.

Dan hal terburuknya adalah, Jeongguk tidak ingin siapapun melihatnya dalam kondisi seperti ini, ia bahkan tidak ingin melihat Taehyung yang telah membuatnya bahagia lagi. Ia hanya ingin bisa untuk menangis tersedu-sedu, mengunci dirinya di kamar dan tidak melihat cahaya matahari lagi.

Seperti yang para remaja itu katakan ; "trannies seharusnya tidak bersosialisasi dengan siapapun"

                            ・゜゚・*☆ *・゜゚・*

Sangat menakutkan bagi Jeongguk, hidup di dunia yang selalu menekannya ke satu arah, lalu ke arah lain. Tentu saja ia sedikit terlihat aneh, mulai dari hiasan tambahan di kamar tidurnya, bunga dan beberapa  kaos kaki se lutut yang ia miliki.

Beberapa orang salah mengiranya, seorang bocah lelaki yang ingin menjadi perempuan; nyatanya, bukan peran gender lah yang menjadi masalah.

Warna favoritnya adalah pastel dan iris mata Taehyung, pakaian favoritnya adalah kaos kaki selutut yang imut dengan hiasan pita di ujungnya. Hobinya adalah membuat flower crowns. Lebih dari tubuh dan aspek mental yang membuat Jeongguk menjalani proses yang merubahnya menjadi dirinya yang sebenarnya.

Jeongguk tidak suka memiliki rambut panjang, maka ia memotongnya; ia tidak suka mengenakan gaun seperti gadis pada umumnya; ia tak suka bermain dengan boneka dan permainan pesta teh saat jam istirahat makan siang.

Ia ingin pergi dan bermain bersama bunga di belakang rumahnya, memanjat pohon,serta bermain bersama lelaki dengan memakai celana pendek dan kaos, lalu bersepeda mengelilingi taman.

Dan ia diejek. Pertama karena terlalu 'tomboy' dari pandangan anak berumur delapan tahun, karena ia seorang 'trannie' yang menginginkan menjadi laki-laki, dan karena terlalu 'faggot' untuk menjadi seorang gay.

Seharusnya ia tidak perlu untuk menjelaskan dirinya, tetapi ia merasa hal itu adalah sebuah keharusan agar orang-orang bisa mengerti.

Jeongguk takut jika Taehyung tidak akan paham. Walaupun ia terlihat lebih bijaksana dan memiliki pengetahuan yang lebih luas, Jeongguk masih khawatir jika Taehyung akan merasa jijik.

Seperti dulu temannya ; ketika Jeongguk memberitahu bahwa ia seorang transgender, lelaki itu mendorongnya ke lantai taman bermain dan menertawakannya.  Sangat mengerikan bagi Jeongguk  untuk membayangkan dirinya kembali menjadi penyendiri lagi, tanpa pelukis yang membuatnya tersenyum dan membuatnya menjadi dirinya sendiri.

Jeongguk ingin memberitahu Taehyung, selagi mereka duduk di apartemen, dengan sketchbook dan notebook yang masih digunakan. Bocah polos itu duduk gelisah di bangku loteng, memutar pensil warna pink diantara jemarinya.

"Ggukie, kau baik-baik saja?"  Nama panggilan yang indah itu, membuat jantung berdebar dan rona di pipinya muncul.

"I-iya h-hyung." Aku seorang transgender, hyung.

"Kau yakin? Kau terlihat sedikit gerah dan terganggu. Apa kau ingin aku untuk membuka jendela?" Itu karena kau membuatku merasa aneh, hyung, kau membuat diriku meleleh, tubuhku rasanya mati rasa, dan rona di pipiku tambah merah.

"J-jika kau tidak k-keberatan h-hyung." Aku ingin memberitahu mu, tapi apakah kau akan mengolok ku? untuk menjadi diri sendiri?

Taehyung meletakkan sketchbook diatas kabinet kecil, membuka gerendel jendela besar yang melingkar dan membiarkannya terbuka. Jeongguk menghela napas, kalimat
yang ingin ia lontarkan masih memutar di ujung lidahnya.

"H-hyung?"

Taehyung tersenyum dan duduk kembali diatas bangku yang berceceran cat, menyibak rambut pirangnya ke belakang. "Iya ggukie?"

"A-apa.." Jeongguk menggigit bawah bibirnya, menatap kearah lantai kayu yang gelap. Tersirat kebingungan dari mata Taehyung. "A-apa p-pendapatmu tentang t-transgender?"

Pertanyaan itu membuatnya sedikit kaget, mulai dari topik yang tiba-tiba menjadi random, dan rasa takut yang tersembunyi dibalik iris mata Jeongguk. "Uhh, tidak ada ada yang salah dengan mereka, tapi kenapa?"

Seringai muncul di wajah Jeongguk, dengan gigi kelinci menyembul di bibir merah mudanya yang sedikit terbuka dan mata yang berbinar.

Taehyung menaikkan satu alisnya, merapihkan sketchbook dan mengambilnya beberapa saat sebelum pertanyaan itu terlontar. Ia melirik tanaman honeysuckle diluar jendela dan lukisannya, lalu memperhatikan Jeongguk yang tiba-tiba terlihat malu-malu.

"Jeongguk, ada apa? emosi mu seakan.... diluar kendali"

"A-aku s-seorang t-transgender, h-hyung"

                             ・゜゚・*☆ *・゜゚・*

Halo, selamat malam minggu! Doain diriku bisa fast update nya huhuhu lagi pilek 😭

watercolour ✿ vkook/taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang