Malam adalah waktu dimana Taehyung sungguh merasakan inspirasi di dalam dirinya, dimana ia membiarkan imajinasinya mewarnai kanvas dan meminum alhokol sampai ia kehilangan kesadaran, bercak cat menghiasi kemeja sutranya, botol-botol berserakan diantara loteng.
Dan ketika ia mungkin terbangun sekitar satu jam berikutnya karena gemuruh dari tetangga apartemennya, ia merapihkan rambut nya yang berantakan dan pergi ke balkon. Tidak terlalu besar dan juga menarik, hanya saja cara yang lebih baik untuk melihat bintang.
Bintang-bintang yang membuatnya tersenyum karena mereka terlihat sangat menawan. Terkadang tanpa sadar ia mengangkat tangannya seolah-olah meraih bintang itu, sebelum ia tersadar bahwa dirinya yang mabuk seharusnya berada di kasur.
・゜゚・*☆ *・゜゚・*
Jeongguk melenguh dalam ciuman, bibir milik Taehyung rasanya persis seperti vanilla—memabukkan. Lidah saling berpaut, dan tangan yang mencengkram pinggang yang sedikit melengkung, hingga momen intim itu berkahir dengan bunyi 'plop' yang samar.
Lelehan saliva terhubung dengan kedua bibir bengkak itu, kening saling menempel seolah sedang mengisi paru-paru mereka kembali. Pemandangan di depan Taehyung sangat sulit untuk ditangani; Jeongguk terlihat sangat polos tetapi dengan hickeys di lehernya, dan terlihat nafsu yang menari di kolam tinta matanya, ia tidak bisa menahan dirinya. Maka Taehyung mecumbunya lagi, mengerang ketika Jeongguk mendesah lebih keras dari sebelumnya.
Stardust berkilauan di pipinya, galaksi terpancar di binar matanya ketika ciuman itu mendarat di bibir surgawi nya. Jeongguk selalu ingin berada di dalam kehangatan Taehyung yang membuatnya merasa aman, juga menginginkan kecupan-kecupan yang diberikan Taehyung.
Taehyung terasa lebih manis daripada lollipop yang pernh ia rasakan, dan Jeongguk mencipipi banyak lollipop.
Mawar bermekaran ketika Taehyung menekannya lebih dalam, tentu saja bangku yang mereka duduki tidak nyaman. Jeongguk menyesuaikan dirinya di pangkuan Taehyung, tidak sadar bahwa ia sedikit terlalu sering menggerakkan pinggulnya. Ia baru tersadar ketika Taehyung mengerang, lalu menciumnya lebih dalam.
Tidak ada yang lebih dari ciuman dan cupang. Taehyung tidak memiliki obsesi seks lagi, jadi itu bukanlah suatu masalah. Sungguh, ia tidak seperti itu; lebih memilih untuk bangun dengan seseorang di sampingnya.
Tapi sekarang? Ia punya Jeongguk untuk ia genggam, daripada seseorang yang asing dari bar.
・゜゚・*☆ *・゜゚・*
Sinar mentari mengintip dari balik gorden berwarna pink pucat, Jeongguk meringkuk di balik sprei putih kasur, menikmati pelukan Taehyung yang sedang tertidur. Ia lagi-lagi mengenakan pakaian Taehyung, pertanda bahwa ia merasa nyaman.
"Selamat pagi, baby boy" Suara berbisik di telinganya, membuat Jeongguk tersenyum dan merona. Wajahnya tidak memerah seperti sebelumnya, sekarang ia mulai terbiasa dengan itu.
"P-Pagi"
Pagi hari begitu jauh lebih... indah. Meskipun ini baru pertama kalinya ia menginap di apartemen Taehyung, itu pasti membuatnya lebih bahagia. Bahkan saat ia tidak berada di ranjang murah milik si pelukis, ia masih bangun dengan senyumannya dan rona merah di pipi muncul lagi ketika pikirannya membicarkan Taehyung.
"Aku berniat untuk melukis lagi hari ini. Kau ingin ikut?" Taehyung mengelus surai pirangnya, jemarinya mengusap kulit kepala Jeongguk, membuatnya menutup mata karena kepuasan.
"I-Itu akan m-menyenangkan"
Dan ketika kami melukis, kamu mengulas punggungku untuk menghias hatiku dengan cintamu yang paling dalam.
・゜゚・*☆ *・゜゚・*
heyyoo! maaf telat update ya? hihihi makasih juga buat kalian yang selalu kasih feedback! dan selalu nungguin cerita ini
anywaaay, satu chapter lagi dan cerita ini tamat! xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
watercolour ✿ vkook/taekook
Fanfiction✎ kisah seorang seniman yang ingin mencari tahu tentang lelaki imut misterius dengan permen lolipop nya dan pakaian yang sedikit 'feminim'. [ INDONESIAN TRANSLATION ] original story by ; ©LOVEGUKKS translated by ; ©HEAVENLYJEON