Chapter XXI: Rencana Kibul Kampe malah jadi Perjumpaan Tak Terduga

343 11 4
                                    

Demi Papa Hades! Saya suka gambar Griffin yang ada di atas itu. 😍😍

==========================
.
.
.

"Sudah siap?"

.
.
.
.

"Te-tentu."
.
.

Karen menjawab ragu.

Beneran nih?

Dia sungguh tidak begitu yakin dengan rencananya. Apalagi jika harus bergerak dalam jumlah besar, seperti yang akan mereka lakukan ini.

Dua puluh orang, omong-omong. Sama saja bunuh diri.

"Hallo, percayalah!" kata Scott memaksa. "Satu bulan kami di sini dan aku sudah merencanakannya dengan matang, ngerti?"

"Yeah, memang matang," ulang Valmet memutar kedua bola matanya. "Sematang roti gandum made in Tartarus yang sebentar lagi akan disediakan oleh si sipir mutan-hewan-suaka-marga."

"Sabar, sabar, tunggu dulu, Bung." Jackson menyeletuk. "Kau jelas sadar kalau sebagian besar dari kami bukan dikhususkan untuk ber---uhuk, kau tahu---tarung melawan si sipir gede itu."

"Kubilang juga, 'kan? Kami bukan pejuang macam kelompok 1 dan 2 seperti kalian," tambah Carmen. "Mungkin sekelas minor Chimera kami masih bisa mengatasinya. Tapi di sini? Penjara sekumpulan makhluk-kuat-edan? Eh, enggak deh."

Semua gaduh meributkan rencana Scott. Carmen serta anak-anak kelompok 4 dan 5 saling debat meributkan tentang betapa ini tidak akan berhasil dengan mereka.

Sementara Jackson dan kelompok 3, mereka mengaku---tumben banget, pikir Karen---dengan sangat lapang dada bahwa hanya ahli dalam persenjataan dan daya otot mereka.

Bahkan anak-anak kelompok 2, yang aslinya saat itu adalah kelompok terkuat di antara semua, pun ikut andil dalam menasihati Scott, agar dia jangan sok berani dan memutuskan secara sembrono.

"Apa kau serius, Scott?" Irina memastikan. Hanya dia (anggota kelompok 2) yang berkepala dingin. Tidak mengejutkan. Dia memang selalu seperti itu, setahu Karen.

"Positif," jawabnya mantab. "Tak usah khawatir begitu, lah. Siapa juga yang bilang kita akan bertarung habis-habisan?" Scott mengeriling, mengedikan bahunya lalu melirik ke sekitar luar sel, kanan dan kiri.

"Sekarang ini, yang kita butuhkan hanya kau, Karen, dan---em... aku, mestinya," tunjuk Scott pongah.

"Lalu barangkali mungkin kalian semua sudah lupa apa bentuk anugerah last miracleku?"

Scott berdiri, "Bersiaplah," dan meregangkan tangannya tinggi-tinggi. Sampai-sampai seragam sekolah Aristo Homer-nya yang kucel butut pun sangat enggak enak dipandang.

Valmet mendelik. "Oh tidak." Menyalang ke Scott. "Kau tidak bisa lakukan itu."

"Oh, iya." Scott menyeringai. "Tentu saja aku bisa." Memperlihatkan deretan gigi rapih yang entah mengapa masih putih bersih dan cakep itu.

"Jadi, selamat menikmati service dari Brightwings," kata Scott bak sales promotion boy ganjen, yang kemudian langsung menghantamkan banter kedua telapak tangannya ke tanah marun penjara sel tersebut.

Pijakan mereka sedikit berguncang. Karen sedikit was-was, hingga tanpa sadar ia mencengkram lengannya. Getaran itu mungkin saja bisa memancing kecurigaan para penjaga.

Dan kalau penjaga datang, dan rencananya saja belum sempat dilakukan, maka tamatlah mereka.

Dalam sekejap, seperti bunyi angin yang berdengung, belasan lingkaran sihir terbentuk di bawah tiap orang yang ada di dalam sel kurungan, kecuali Karen dan Irina.

[2] Myth HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang