B.I.L.U Part 1

284 13 5
                                    

Jangan lupa Vote (☆) & tinggalkan coretan komentar ya guyz 😆😊

Happy reading...
📖📖📖📖📖📖📖📖

Angelica

Merantau ke kota besar dan harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup sungguh melelahkan. Bagaimana tidak, dalam sehari aku hanya bisa beristirahat selama 2 jam saja. Itu sungguh melelahkan bukan ?. Tapi apa mau dikata, dengan Niat dan tekat yang kuat aku harus menjalani hidup seperti ini demi keluargaku di korea.

Waktu menunjukkan pukul 2 pagi. Aku masih bekerja di Club. Walaupun harus bekerja di sebuah Club tapi aku tetap bersyukur karena hanya pekerjaan ini yang dapat membantu dalam menunjang hidupku dan sedikit ku sisihkan untuk keluargaku.

"Lice, antar pesanan ini di meja VIP"

aku segera mengampil pesanan tersebut dan membawanya ke meja VIP. dari kejauhan aku melihat meja VIP, disana ada seorang Pria yang terlihat lelah, dan tatapan matanya seperti menahan rasa sakit yang amat dalam.

"Tuan, ini pesanan anda" aku meletakkan pesanan pria itu di meja dan hendak pergi, hingga sebuah tangan kekar menarikku kedalam dekapannya.

sungguh aku sangat terkejut. dia memelukku sambil menuang minuman lalu menegukknya. perasaan takut, deg-degan dan gemetar semua jadi satu. aku berusaha melepas cekalan tangannya di bahuku tapi apalah dayaku. dia seorang pria sedangkan aku seorang wanita yang pasti kalah telak jika adu kekuatan.

melihatnya yang tanpa menghiraukan aku dan terus meneguk minuman membuat aku prihatin padanya. Aku hanya memperhatikannya.

apa yang telah terjadi padanya ? masalah apa yang menimpanya hingga menjadikannya seperti ini ? . pertanyaan itu muncul di otak kecilku.

apa yang terjadi padaku sebenarnya. padahal aku baru bertemu dengannya kenapa aku seperti merasakan apa yang dia rasakan, batinku.

ahh.. mungkin karena aku pernah merasakannya, walaupun masih belum sepenuhnya menghilang, batinku lagi untuk meyakinkan apa yang aku rasakan.

Tiga Botol telah kosong di meja. itu artinya dia sudah meneguk tiga botol minuman beralkohol. tetapi kenapa dia belum terlihat mabuk.

saat dia hendak meneguk satu gelas lagi, aku segera menyambat gelas tersebut dan langsung meneguknya sekaligus. dia spontan menatapku seperti tidak percaya bahwa ada seseorang di sampingnya.

"apa yang kau lakukan ?" pria itu bertanya

"aku hanya menemani pelanggan minum. bukankah tadi kau yang menarikku agar tidak pergi"

"ow"

lalu dia mengambil gelas dari tanganku dan menuang minuman kedalam gelas dan akan meneguknya. tentu saja aku yang melihatnya tidak akan tinggal diam saja. ku rebut lagi gelas darinya tapi tidak aku minum. dia berusaha merebut gelas itu. Sedangkan aku berusaha untuk menjauhkannya.

"sudah jangan minum lagi. kau sudah minum tiga botol tuan dan itu sudah banyak, tidak baik untuk kesehatanmu"

"apa pedulimu ?"

aku melihatnya mulai menyerah dan mengacak-acak rambutnya.

"tentu saja aku peduli tuan. kau berada di bar tempat aku bekerja. jika terjadi sesuatu padamu kami disini yang akan mendapatkan masalah"

"apa kau bilang !!. aku menjadi masalah disini ?. asal kau tau aku disini membayar mahal untuk kesenanganku dan kau bilang aku membuat masalah ?. kau hanya seorang pelayan Bar. tau apa kau tentang aku !"

Because Ì 💗 Ű (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang