Jangan lupa Vote (☆) & tinggalkan coretan komentar ya guyz 😆😊
Happy Reading...
📖📖📖📖📖📖📖Tanpa mengucapkan terimakasih Adam langsung menghampiri wanita bernama Nina itu dan Setelah mendapatkan alamat Alica dari Nina. Adam bergegas meninggalkan club melajukan motornya menuju alamat yang sudah tertera di hp.
Selanjutnya..
👉💗💗💗👈
Sudah setengah jam Adam mencari tempat tinggal Alica. Sedari tadi dia hanya berputar-putar diarea yang sama. Dia meninggalkan motornya didepan sebuah toko di persimpangan jalan. Karena area jalannya sangat kecil untuk membawa motornya masuk.
Keadaan Adam terlihat sedang frustasi. Selama ini Ia belum pernah merasa seperti ini. perasaan bingung dan cemas bercampur aduk jadi satu. Padahal Alica bukan siapa-siapa bagi Adam. Teman saja bukan. Apa lagi saudara. Dia ingin bertanya alamat tapi sejak tadi belum terlihat siapapun yang melewati jalan. Diapun tidak menyerah untuk tetap mencarinya lagi.
"Kenapa alamat ini begitu susah ku cari. Daerahnya sepi dan terkesan misterius" gumam adam.
Pandangan Adam terfokus pada ujung jalan yang sangat sepi. Terlihat seseorang sedang berjalan.
"Sepertinya ada orang disana" gumam Adam lagi. Lalu dia berlari kecil menghampirinya.Betapa terkejutnya Adam saat Ia telah menghampiri orang tersebut. Saat ia hendak bertanya..
"Alica..!!" "Kau..!!" Mereka berdua mengucapkan bersamaan. Sama-sama saling terkejut.
"Darimana saja kau. Aku mencarimu sejak tadi. Apa kau tidak atau aku sangat fustasi mencari alamt rumahmu tapi tidak ketemu juga!" Adam berbicara panjang lebar tanpa memberi kesempatan bicara pada Alica yang bingung dengan sikap Adam. Pria yang belum ia kenal berdiri di depannya dan sedang mencari alamatnya.
"Aku..." perkataannya terpotong oleh Adam.
"Ayo ikut aku sekarang" Adam langsung menarik tangan Alica dan mengajaknya pergi entah kemana."Dia terlihat gusar. Kemana dia akan membawaku pergi semalam ini. Apa dia akan melakukan hal seperti waktu itu lagi ?. Apa yang harus aku lakukan. Tuhan.. tolong aku.. " Alica membatin.
Adam menarik Alice tanpa memperdulikan yang ditarik sedang meronta-ronta ingin di lepas. Walaupun tak ada suara dari si empunya tangan yang di tarik. Tapi Alice terlihat meringis kesakitan.
Tiba di dapan toko tempat Adam memarkirkan motor. Adam baru melepas genggaman tangan Alice darinya. Adam mencoba untuk menetralkan pikiran dan nafasnya. Lalu dia berbalik dan menatap Alice. Alice hanya diam sambil menunduk dan dia sibuk sendiri dengan berbagai pertanyaan yang ada pada pikirannya.
"Pakai ini" Adam memakaian Helm pada Alice. Adam tau Alice terkejut dengan tingkahnya yang tiba-tiba itu. Akhirnya mata mereka bertemu.
"Sorot mata abu-abu ini begitu meneduhkan" batin Adam lalu tatapan matanya turun pada bibir Alice.
"Bibir itu, kenapa tidak bisa mengalihkan tatapanku dari bibir ranum itu. Walaupun tidak terpoles. Namun sangat Sexy
Seakan memintaku untuk mengecapnya.
Aagghh.. apa yang aku fikirkan. Aku pasti sudah gila" batin Adam menepis semua fikirannya tentang gadis yang ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Ì 💗 Ű (End)
RomanceLangsung aja di baca yuk. Dan jangan lupa beri dukungan ataupun saran dalam cerita. Dengan cara VOTE & COMMENT. Tank U ??