B.I.L.U Part 4

118 5 0
                                    

Jangan lupa Vote (☆) & tinggalkan coretan komentar ya guyz 😆😊

Happy reading...
📖📖📖📖📖📖📖📖

Seminggu sudah Alice bekerja dengan Adam. Pekerjaan yang di berikan oleh Adampun tidak menguras waktunya seperti pekerjaan sebelumnya. Yang harus dikerjakan seperti mengurus apartemen, memasak dan mencuci pakaian. Adampun memberikan gaji yang tinggi padanya. Karena itu Alice bekerja sebaik mungkin agar tidak mengecewakan majikannya.

Seperti saat ini. Alice sibuk didapur sedang memasak makan malam seperti biasa. Setelah selesai memasak dan menghidangkan di meja makan terdengar suara pintu terbuka dan tertutup. Dengan sumringah Alice melihat siapa gerangan yang masuk. Sesuai dugaannya tentu saja itu Adam. Majikan tampannya yang baru pulang dari kantor. Dia bergumam "dia terlihat sangat lelah" Dia menghampiri Adam dan mengambil tas kantornya. Adam hanya tersenyum melihat sambutan hangat Alice tiap kali ia pulang keapartemen.

Seorang Adam yang biasa tidak betah berada di aparmtemennya kini setelah adanya Alice membuatnya betah dirumah. Bahkan dia merasa lebih semangat untuk menyelesaikan pekerjaanya di kantor agar cepat pulang.

Bau harum makanan menyeruak masuk indra penciumannya. Dia sudah bisa menebak Alice pasti sudah memasakkan makan malam untuknya.

Tebakannya ternyata benar. Meja makan apartemennya sudah penuh dengan makanan bahkan Sudah tertata rapi.

Dihampirinya meja makan lalu dan memandang takjup kerah makanan yang ada di atas meja.
"Baunya harum sekali An (panggilan khusus dari Adam). Aku jadi ingin cepat makan" Adam melihat Alice setelah mengatakan itu. Alice hanya tersenyum lalu mempersilahkan majikannya untuk makan. Seperti biasa mereka makan berdua. Seakan merekan adalah pasangan suami istri. Padahal nyatanya mereka adalah majikan dan ART (Asisten Rumah Tangga. Padahal belum berkeluarga. Waakkakakkk).

Awalnya Alice menolak atas perlakuan Adam yang meminta menemaninya makan. Tapi mau bagaimana lagi Alice tak bisa menolak jika Adam sudah mengatakan kata "Perintah" itu seakan mantra untuk Alice yang langsung menurut padanya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Adam williams

Pagi2 aku sudah dikagetkan oleh dering handpone ku yang mengganggu pendengaranku. Ternyata itu adalah panggilan dari mom. Yang menyuruhku datang kerumah untuk makan malam bersama.

Saat kurasa sangat lelah ku lirik jam pada pergelangan tanganku dan menunjukkan sudah pukul 6 sore. Aku ingat mom mengajak makan malam dirumah dan aku belum memberi taukan pada Alice kalau aku tidak akan makan malam diapartemen. Sebenarnya aku malas untuk ikut makan malam karena mama pasti menanyakan mengenai aku agar cepat mencari istri. Padahal aku ingin makan di apatemen dengan Alice dan penasaran menu apa lagi untuk malam ini. Selama seminggu Alice bekerja dia selalu memasakkan menu makanan yang berbeda-beda. Entah dari mana dia bisa dapat resep-resep itu dan rasanya selalu cocok dengan lidahku ini. Aku jadi tidak bosan karena setiap pagi dan malam makan dirumah.

Dengan berat hati aku menghubungi Alice.

Call An ..... (tidak diangkat).

"Kemana Alice sampai tidak mengangkat telfonku. Aku coba lagi" aku cemas.

Call An ..... "Hallo" setelah beberapa saat ku dengar suaranya.

"Dari mana kamu. Kenapa tadi tidak angkat telfonku ?" Tanyaku sedikit marah padanya karena panik.

"Maaf tuan, ada apa tuan menelfon?"

"Aku cuma mau bilang aku tidak makan malam di rumah. Kamu belum masak kan ?" Tanyaku.

"Owh.. belum tuan"
"Baiklah. Aku mungkin pulang larut malam jadi jangan tunggu aku dan langsung tidur" perintahku padanya.

"Iya tuan"
"Hati-hati dirumah"
"Iya tuan" setelah mendengar jawabannya aku langsung menutup panggilanku dan melenggang keluar kantor menuju rumah. Rumah orangtua.

TBC

Next Part 5

537

Because Ì 💗 Ű (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang