Bab 3 : Don't say no

372 71 47
                                    

Hana POV
Saat ini aku sedang ada di kantin bersama Naya, karena katanya hari ini guru rapat, jadi hari ini free class.

Ngeselin banget ya?
Disaat aku datang cepat, malah kelas kosong. Giliran terlambat, bertepatan yang masuk guru killer.

"Han, lo liat deh! Daritadi kak Rian merhatiin lo!" ucap Naya kepadaku.

Aku juga tau kali Nay kalau dari tadi dia merhatiin aku.

"Perasaan lo aja kali." jawabku singkat.

"Ish, lo buta apa? Dari tadi dia merhatiin lo. Sebenarnya lo ada apa sih sama dia? Jangan-jangan lo.....???" tanyanya dengan nada menuntut.

"Jangan-jangan apa...??" ucapku penasaran.

"Jangan-jangan lo....??" lanjutnya ngegantung.

"Please deh, Nay. Gue lagi malas ngehadapin keabsurdan lo." ucapku cemberut.

"Ye... gue kan cuman bercanda. Makanya jawab pertanyaan gue." katanya serius.

"Kok lo jadi kepo ya, Nay?" jawabku memandangnya polos.

"Ck, lo kan tau semua yang berkaitan dengan kak Rian akan gue kepoin secara tuntas." jelasnya dengan nada kesal yang kentara.

"Yaudahlah, lupain aja. Mungkin kak Rian lagi ngelamun ke arah gue" jawabku singkat.

"Nay, gue permisi ke toilet bentar ya. Gak usah nungguin gue. Gue langsung ke kelas." kataku sambil beranjak pergi.

"Lo aneh Han." gumam Naya yang masih dapat kudengar.

Sebenarnya itu hanya alibiku saja. Aku risih diperhatiin kak Rian dari tadi jadi aku memutuskan kabur.

Tapi aku sudah menduga kalau kak Rian mengikutiku dari belakang.

"Stop ngikutin aku." kataku tegas sambil membalikan badan menghadap kak Rian. Jarak kami bisa dibilang hanya lima langkah.

Saat ini aku sedang ada di lorong sepi menuju UKS. Jadi aku berani berhenti karena aku tidak akan mendapatkan tatapan sinis dari fans kak Rian.

"Nanti lo pulang bareng gue." balasnya singkat.

"Gak, aku gak mau." jawabku berani.

"Gak ada penolakan." ujarnya sambil maju satu langkah.

"Gak, aku gak mau." balasku lagi.

"Lo itu nurut sekali aja bisa gak sih? Batu banget!" ucapnya lagi sambil maju dua langkah.

Buset.. dekat banget. Jarakku dengannya paling dua jengkal.

Akupun memundurkan kakiku ke belakang, tetapi tanganku ditahan oleh Kak Rian.

Ish, nih orang suka ngelakuin sesuatu tanpa mikirin perasaan orang!

"Bisa munduran dikit sih, Kak?! Dan gak usah pegang-pegang tangan aku! Gak usah Modus!!" teriak ku sambil menatap matanya dengan tatapan tajam yang dibalasnya dengan tatapan datar.

"Only say yes. And I will do what you want." ucapnya singkat.

"Ish, iya-iya! Nanti pulang bareng! Puas?!" jawabku langsung.

Kak Rian pun melepaskan tanganku, tetapi tidak beranjak dari tempatnya.

"Apa lagi?!" kataku kesal.

Kalian mau tau seberapa kesalnya aku? Rasanya aku ingin menjambak rambut kak Rian, aku juga ingin mencakar mukanya yang sok dingin itu. Biar gak ada lagi fansnya.

Kak Rian pun menundukan kepalanya ke dekat telingaku.

"Sebenarnya gue tau alasan lo. Gue akan pastiin." bisiknya.

Setelah itu kak Rian pergi meninggalkanku yang belum tersadar.

"Ya Tuhan, kenapa jantungku deg-degan?!!" seruku saat tersadar.

Tunggu... tadi dia bilang tau alasanku? What?! Darimana dia tau?! Kok bisa secepat itu?!

Astaga! Ini siaga satu namanya!

Aku memutuskan untuk memikirkan itu di kelas. Aku segera pergi menuju kelas.

Sesampainya di kelas, aku mengambil handphoneku untuk menelpon pak supir untuk tidak menjemputku nanti.

Saat aku ingin menutup handphone. Tiba-tiba notif line ku masuk.

RianD. menambahkanmu sebagai teman.

Tak hanya sampai situ, dia juga..

RianD. : addback ! Jangan di blokir.

Aku pun hanya membacanya saja. Aku malas berurusan dengannya sekarang. Tapi...

RianD : Jangan cuman diread!

HanaTasya : Iya

RianD : Yang tadi gue bilang itu serius.

HanaTasya : hmm

RianD : I will struggle for you

HanaTasya : Maksud?

Kak Rian hanya membacanya saja tanpa membalasnya. Emang susah ya ngadepin orang absurd!


Tapi kok aku baper ya?




Kok gue ngerasa kehilangan ya waktu lo ngelepasin gengaman lo?


Hola!
Author pemula kembali!
Maaf udah lama gak up!
Jangan lupa tinggalkan jejak!!

My Crazy DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang