Part 8

265 11 0
                                    

"Jangan pernah membuat luka yang sama untuk kedua kalinya walaupun dengan orang yang berbeda."

Keesokan harinya adalah malam pertemuan pertama antara Maylia dan Adila.
Disana mereka ditemanni oleh Nanas dan Tama.
Sebenarnya hari ini juga Nanas mengajak Reza tetapi.
Dia tidak bisa karena pekerjaan kemarin belum terselesaikan karena menjaga Nanas yang sedang sakit.
Di meja paling pojok di restaurant langganan mereka yaitu 'AM Restaurant' disana sudah ada seorang gadis dengan mengenakan short dress hijau muda dengan sepatu sport.
Dia adalah Maylia yang notabennya Mantan dan Sahabat nya Tama yang berada di Puncak dan memutuskan pindah kesini.
Lalu mereka menghampiri Maylia dan langsung duduk dimeja itu.
Setelah itu mereka memesan makanan dan sambil menunggu mereka berbincang bincang satu sama lain.

"Oh iya,Dil ini Maylia dan Ay ini Adila."ucap Tama sambil memperkenalkan mereka berdua.

"Adila."

"Maylia."

"Dan Nas lo udah kenal dia kan."ucap Tama lalu Nanas hanya mengumbar senyum.

"Udah dong."ucap Maylia.

"Kapan kapan deh kita ngetrip bareng."ajak Nanas dengan akrabnya.

"Soon,terserah lo deh kemana aja gue free."ucap Maylia.

Ketika Nanas dan Maylia bercerita cerita layaknya sudah mengenal lama, mata Tama tertuju pada Adila yang sedari tadi terdiam lalu Tama menggandeng dan mengajak Adila ke meja lain untuk membicarakan suatu hal.Yang tak lain dan tak bukan adalah tentang sikap nya yang sedari tadi diam.

"Dil lo kenapa."tanya Tama.

"Gue ga papa."jawab Adila.

"Dibalik kata ga papa ada seribu satu kebohongan."ucap  Tama.

"Dia mantan lo."tanya Adila.

"Yah dia mantan gue."ucap Tama.

"Tapi bukan terindah."lanjut Tama yang membuat Adila mengeryitkan dahinya.

"Boong."

"Ya ngapain kalo terindah jadi mantan."ucap Tama.

"Tetep jadi Tama yang gue kenal yah."ucap Adila.

"Pasti.I'm promise."ucap Adila.

"Tapi gue benci janji karena janji itu butuh pembuktian bukan sekedar ucapan PROMISE."ucap Tama.

"Oke what ever lah."ucap Adila sambil mengeryitkan bibirnya.

Setelah itu mereka pulang kerumah mereka masing masing karena hari sudah larut Malam.
Keesokan paginya Nanas tidak berangkat ke kampus karena memang jadwal hari ini ditiadakan lalu Nanas memutuskan untuk pergi ke butiknya.
Disana ia langsung membuka beberapa lembar file yang sudah tertumpuk dimeja nya.
Lalu ia ambil satu persatu lembar itu dan kemudian ia tanda tangani dengan perasaan kesal.

"Sumpah demi apapun baru gue tinggal beberapa hari file butik udah numpuk."desah Nanas sambil menandatanganinya.

Tak lama kemudian Reza datang menemui Nanas diruangannya.
Reza datang dengan membawa sebucket bunga Lily kesukaan Nanas dan sebuah kotak hitam berpita putih dengan ujuran sedang.
Reza langsung duduk didepan meja kerja Nanas dan memberikan barang barang itu.

Tok...tok...tok...

"Reza."panggil Nanas yang langsung menghentikan aktifitas nya.

MASA LALU [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang