Part 15

174 8 0
                                    

Kini jarak antara Nanas dan Tama agak sedikit akward karena kejadian tadi.

Lalu setelah bermain didedekat Buckhicman Place mereka menuju tempat belanja di salah satu tempat di tepian kota London.

Nanas,Maylia,dan Adila sibuk mencari cari tas yang harus ia boyong alias bawa pulang ke Indonesia.Sedangkan Tama hanya melihat kesibukan mereka yang membuat dirinya super bosan.

"Eh kayanya tas yang ini bagus deh."tanya Nanas yang memegang slim bag berwarna merah dengan tali bertuliskan zodiaknya yaitu 'Scorpio'.

"Bagus bagus sih tapi lo liat harganya,Nas."saut Maylia yang masih memilih milih tas.

"Gue yang ini aja deh harga juga kayanya pas di kantong ga mahal mahal amat."ucap Adila sambil menunjukkan tas berwarna hitam.

"Yaudah ambil lah."saut Nanas yang masih kekeh memilih slim bag merah dengan tulisan zodiak nya itu.

"Eh lo bay the way kekeh ambil yang itu,Nas."tanya Adila sambil menunjuk tas yang dipegang Nanas.

"Ehm,lagi juga bagus harga mah gampang tinggal minta transfer bokap."jawab Nanas dengan mudah nya.

"Yaudah gece lah kalian bayar ke kasir."ucap Tama dengan bete nya sambil memegangi i phone kesayangannya yang lebih mengerti daripada tiga cewe cewe itu.

"Bawel lo lah."saut Maylia yang masih belum menemukan tas yang ingin dibeli nya.

"Nanti dulu dong,Tam orang belom selesai milih juga."ucap Nanas dengan tatapan sinis ke arah Tama.

"Yaudah iya."jawab Tama dengan pasrah nya.

"Yaudah ayuklah gue udah milih nih."ucap Maylia yang sudah memilih tas yang berwarna biru berbentuk kucing dan begitu lucunya.

"Yakin itu."tanya Adila sambil menunjuk tas lucu itu.

"Yakinlah lucu banget dah."ucap Maylia.

"Yaudah ayuklah bayar nanti si 'Bapak' rese ini ngoceh lagi."sindir Nanas sambil menekan kata 'Bapak' kepada Tama,sedangkan Tama yang mendengar sindiran itu pun hanya diam dan mengalah.

Setelah itu mereka menuju ke kasir untuk membayar tas tas pilihan mereka yang harga nya lumayan mahal,eh bukan lumayan mahal tapi super duper mahal dan cuma orang yang berkebutuhan lebih yang mampu membeli tas tas se branded itu.

Setelah membayar tas itu dikasir,mereka semua langsung pergi ke salah satu tempat makan.

Disana mereka memesan makanan dengan harga yang sedang yaitu tidak mahal dan tidak murah juga karena disana menjual makanan khas Indonesia bukan khas negara sana yang harga nya bisa dibilang mahal.

Mereka semua memesan Rendang yang berasal dari Indonesia apalagi kalau bukan kota Padang,Rendang yang mendapat penghargaan salah satu makanan terenak di dunia pun kini sudah pantas di jajankan di dunia Internasional seperti di London ini.

"Gila yah kita ga di Indonesia dan di sini makanannya sama aja Rendang juga."ucap Tama dengan kagumnya.

"Negara gue."ucap Adila dengan sombongnya padahal mereka semua juga berasal dari Indonesia.

"Ngaku orang Indonesia tapi tinggal nya di Negara lain."ledek Maylia.

"Eh kan gue udah selesai sekolah jadi gue pulang buat mendarmakan bakti gue sama Indonesia tercinta."ucap Adila dengan percaya diri nya yang begitu tinggi.

"Serah lu,Dil."saut Nanas.

Setelah makan mereka pulang ke hotel untuk istirahat dan besok menjadi hari terakhir mereka di London.

Matahari yang cerah dengan dingin nya salju pun menyambut hari terakhir  mereka di London.

Kini mereka melakukan perjalanan ke 'Oxford University' yaitu tempat kuliah Nanas sewaktu dulu dia mengambil S1 Bisnis Management yang membuat dia mampu mengelola 'Adr Butik Fashion' menjadi lebih maju dan sukses daripada sebelumnya.

Kini dia melangkahkan kaki nya kedalam Oxford dia melihat sekeliling Oxford yang tidak ada bedanya setelah di lulus satu atau dua tahun yang lalu.

Disana Nanas melihat seorang perempuan tua yang berjalan sedikit menunduk mengunakan tongkat dia adalah dosen Nanas yang sangat ia kagumi dia bernama 'Crishtina Agara' dan biasa di panggil 'Maam Rish',Nanas pun langsung memeluk perempuan itu kemudian sang perempuan tua itu pun membalas pelukan Nanas begitu hangat nya membuat Maylia,Adila dan Tama tak percaya.

"Oh May God,Ma'am Rish."panggil Nanas ketika melihat orang yang dipanggilnya Ma'am Rish lalu dia langsung memeluknya.

"Hello Natasha I miss you so so much honey."jawab Ma'am Rish sambil membalas pelukan itu.

"Ma'am apa kabar."tanya Nanas yang mulai menggunakan bahasa Indonesia karena dia paham betul sang dosen nya ini bisa menggunakan beberapa bahasa dan salah satunya adalah bahasa Indonesia.

"Saya baik,kamu apa kabar di Indonesia."jawab Ma'am Rish sambil melepaskan pelukan itu.

"Aku baik baik di Indonesia dan gimana Ma'am di London."jawa dan tanya Nanas.

"Ma'am sangat baik di sini.Bagaimana impian kamu setelah pulang ke Indonesia apakah sudah tercapai semuanya."jawab dan tanya Ma'am sambil mengusap usap rambut Nanas.

"Sebagian sudah tercapai."jawab Nanas dengan senyuman bahagia.

"Syukurlah,tapi apa yang belum kamu capai."tanya Ma'am dengan penuh penasaran.

"Aku masih belum bisa nerbitin novel aku."ucap Nanas.

"Loh kenapa."tanya Ma'am heran.

"Karna penulis di Indonesia itu banyak penulis profesional yang lebih hebat dan aku ga mungkin ngecapai semua itu."saut Nanas dengan tidak percaya diri.

"Percaya sama Ma'am kamu bisa."ucap Ma'am meyakini Nanas.

"Thanks Ma'am."saut Nanas.

"Mereka siapa."tanya Ma'am sambil menunjuk ke arah Tama,Maylia dan Adila.

"Sini oy."panggil Nanas yang menyuruh Tama,Maylia,dan Adila menghampiri nya.

Tama,Maylia,dan Adila pun menghampiri Nanas dan Ma'am Rish.

Kini Tama,Maylia,dan Adila sudah berada di tengah tengah Nanas lalu mereka memperkenalkan diri kepada Ma'am Rish.

"Kenalin ini Ma'am Rish dia itu dosen aku yang udah aku anggap kaya nenek aku sendiri."jelas Nanas yang menggunakan kata 'aku'.

"Hallo kalian pasti teman teman terdekat nya Nanas yah."ucap Ma'am Rish sambil menebak nebak.

"Benar sekali,Nama saya Tama."perkenal Tama sambil berjabat tangan dengan Ma'am Rish.

"Nama saya Maylia."perkenal Maylia sambil berjabat tangan.

"Nama saya Adila."perkenal Adil sambil berjabat tangan.

"Salam kenal sahabat sahabat nya Nanas."saut Ma'am Rish.

"Ma'am itu baik banget dia itu pokoknya dosen ter the best sedunia."jelas Nanas sambil merangkul Ma'am Rish.

"Biasa aja kok.Eh kalian dari kapan disini."tanya Ma'am.

"Dari 3 hari yang lalu."jawab Maylia.

"Kemungkinan kita juga akan pulang nanti malem."saut Nanas.

"Yah kita ga bisa ketemu lama dong."ucap Ma'am dengan muka sedihnya.

"Yaudah yang penting kan kita ketemu."ucap Nanas.

"Yaudah sehat sehat yah jangan pernah lupain Ma'am."ucap Ma'am.

"Ya Ma'am pasti,eh kita kayanya harus pulang ke hotel sekarang deh Ma'am soalnya kita belom packing segala macam."jelas Nanas sambil melihat jam nya.

"Oke deh hati hati yah,Ma'am padahal masih rindu sama kamu."ucap Ma'am.

"Kapan kapan kita ketemu lagi oke."jelas Nanas yang membuat Ma'am mengangguk.

Setelah itu mereka kembali ke hotel dan siap siap packing baju.

Setelah itu mereka berangkat ke Bandara untuk melakukan pemulangan ke Indonesia.

MASA LALU [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang