part 19

4.7K 413 36
                                    


"Ah andweyo..., eomma harus menghabiskan makanan ini..." Rengek kyungsoo setelah melihat buyong yang tidak menghabiskan sarapan paginya.

Buyong menggelengkan kepalanya seraya menolak nampan yang sedang kyungsoo sodorkan kepadanya "bagaimana eomma bisa cepat sembuh kalau eomma tidak mau menghabisakan makanan2 ini" Lanjut kyungsoo.

"Soo-ya eomma itu sudah merasa baikan sayang..., apakah kamu tidak lihat?, buktinya suara eomma juga sudah kembali normal" Sahut buyong.

"Eomma, dokter bilang tekanan darah eomma masih belum normal, itu berarti eomma masih sakit dan masih butuh pemulihan" Sahut kyungsoo sambil menaruh nampan di atas meja.

"Lebih baik kamu saja yang menghabiskan makanan itu, karena sepertinya bukan eomma yang sedang sakit, tapi kamu" Ucap buyong yang memperhatikan tubuh kyungsoo yang terlihat semakin kurus. "Kamu harus makan banyak dan juga istirahat sayang..., coba deh kamu lihat penampilanmu di cermin, eomma saja sempet tidak mengenali anak eomma saat pertama kali eomma melihatmu." Lanjutnya.

Kyungsoo menghela nafas "aku tidak apa2 eomma..." Sahutnya seraya membuka lipatan kursi roda, "jangan hawatirkan aku, apakah eomma lupa, aku ini kan putri eomma" Lanjutnya, lalu membantu buyong untuk duduk di kursi roda, ia berniat membawa ibunya berjalan2 di sekeliling rumah sakit untuk menghirup udara segar.

"Walaupun begitu kamu harus beristirahat sayang, pokoknya eomma minta kamu harus pulang kerumah malam ini, dan beristirahatlah dengan cukup" Tegas buyong kepada anaknya.

"Geunde eomma.." Protes kyungsoo.

"Kamu jangan hawatirkan eomma, perawat disini akan menemani eomma dan membantu eomma"

Kyungsoo menghela nafas kesal "arraseo".

"Lagian kamu kan bisa kembali ke rumah sakit kapan saja, dan eomma juga tidak akan kesepian, karena temanku selalu menemaniku"

"Ne...." sahut kyungsoo seraya mendorong kusi roda ibunya yang menuju keluar ruangan.

Di kediaman OH,

"Sehunie..., bagaimana kabar kyungsoo eomoni?" Tanya tuan oh yang sedang menikmati sarapannya.

"Kyungsoo bilang eomoni sudah bisa berbicara Appa" sahut sehun lalu meraih gelas kaca berisi air minum yang ada di depannya.

"Syukurlah" Ucap tuan Oh lega.

"Apakah hari ini kamu akan kesana?" Tanya nyonya Oh.

"Ne eomma, aku akan langsung pergi ke rumah sakit setelah semua jam kuliahku selesai"

"Kalau begitu jangan lupa sampaikan salam kami kepada mereka" Pesan nyonya Oh, dan di angguki oleh anaknya. "geunde sehunie, apakah kamu sudah mengungkapkan perasaanmu pada kyungsoo?" Lanjutnya.

Pertanyaan nyonya oh membuat pipi sehun seketika terasa hangat "eomma..." Rengek sehun merasa malu dengan pertanyaan ibunya.

"Wae...?, mengapa kamu jadi malu2 seperti itu?..., kami sudah tau bahwa kamu itu sangat menyukai gadis itu..., iayakan yeobo", nyonya oh menatap suaminya, lalu tuan oh pun menganggui perkataan istri tercintanya, dan itu membuat sehun semakin tersipu malu.

"Kyungsoo belum mengetahui tentang hal itu eomma...," sahut sehun dengan wajah merahnya.

"Bagaimana dia bisa tau kalau kamu masih merahasiakannya" sahut tuan oh, "itu benar" Tambah nyonya oh.

"Ini bukan waktunya eomma,appa, aku sedang menunggu waktu yang tepat" Jelas sehun kepada orang tuanya.

"Eonje??" Tanya nyonya oh penasaran.

PERNIKAHANKU (Chansoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang