Pensil, pena dan kertas
Tertata rapih di atas meja
Guru dengan sigap
Mengeluarkan lembar soal
Dengan gugup
Ku ragu tuk menengok
Bisikan kawan yang tak jelas
Seakan terdengar olehku sesaat
Namun, ia tak memanggilku
Aku pun dapat bernapas lega Seketika bisikan kembali ada
Dari kedua belah pihak
Yang terlihat bekerjasama
Namun, seketika guru melirik
Melihat gerak gerik yang
Dengan geram
Lembar soal dan kertas pun
Di sobek tanpa syarat
Satu Kelas pun terkejut
Dengan tingkah lakunya
Setelah ujian selesai,
Mereka menangis
Dengan kehancuran yang terjadi
Padahal,
Bukankah itu
Hanya sebuah kesalahpahaman?
Tanpa ku duga
Namun, apa daya
Semua sudah hancur
Yang tersisa hanya sobekan
Dan kenangan pahit
Yang mereka rasakanBy : Vivas Dwi Toti Divaldo
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi : Ratapan Diri [END]
PoesíaHai, salam dariku untuk kalian...... Di sini saya akan Menceritakan tentang semua kejadian yang di ungkapkan oleh sang penulis dalam ungkapan sesaat,namun penuh makna dan pernyataan berdasarkan kejadian yang dialami yang penulis di setiap sudut keh...