BBM nya dari.. dari... Niall?! ugh, males banget! palingan cuma bm gapenting, atau cuma sekedar nge-greet. Niall kan PHP (pemberi harapan palsu) wkwk-__-
Niall James Horan: Hai, what are you doing now?
tuhkaaan... cuma nge-greet gapenting. pengen langsung endchat, tapi aku jawab aja, deh!
Cath Jenn. Henley: lagi... bbm?
Niall James Horan: oh... besok masuk kan?
Cath Jenn. Henley: ya masuk, lah,! udahya, bye!
Aku menghela nafas. Niall kok jadi prhatian gini, ya? biasanya kan dia nyebelin gitu! tapi.. dia kan emang PHP, jadi biarin aja!
<<15 MINUTES LATER>>
aku mengecek blackberryku, dan ngebosenin banget. gak ada bbm baru, gak ada mention/DM. aku jadinya langsung pasang PM greet.
Niall James Horan: Caaath! nanti malem keluarga kita mau dinner bareng di restoran Prancis! see you ltr!
ASDFGHJKLLLLL apa-apaan ini?! dinner bareng si Niall? wueeek!
Cath Jenn. Henley: Hem.
aku menghela nafas. yakin deh, ini malam yang luar biasa-luar biasa dalam definisi buruk -..-
--07.00 PM--
Aku melihat ke cermin sekali lagi. semua sempurna. Aku memakai dress halter selutut tanpa lengan berwarna baby pink, ikat pinggang kecil warna biru keunguan, dan sepatu high heels berwarna biru keunguan juga. aku juga membawa tas selempang kecil, juga memakai kalung berliontin peace. rambut coklat ikalku kubiarkan tergerai panjang begitu saja.
"Cath, are you ready? come on!" seru mom dari bawah. "Ready mom!" aku turun kebawah. "You're so pretty!" Mom tersenyum. lalu aku memanggil Dav. Dav turun dan masuk mobil bersamaku. sebetulnya aku nggak keberatan dengan acara dinner seperti ini, tapi kenapa harus bersama keluarga... Horan?!
Sesampai di restoran, aku melangkah masuk bersama David. Niall duduk di meja, tersenyum. Ia memakai kemeja kotak-kotak, celana jeans hitam, dan sepatu kayaknya mereknya supra. jujur aja, dia... keren banget! gak boong! jalanku jadi lambat dan semua orang sudah mengisi tempat duduk.. lalu yang tersisa tinggal disebelahnya Niall.
"Can I sit here?" tanyaku pada Niall. "Sure, why not?" Ia tertawa kecil. ih... tambah... amazing! Niall masih bermain bb nya dan aku mengobrol dengan David sambil ketawa-ketawa. tak lama kemudian, pesanan datang. kita langsung makan. setelah makan... aku merasa ada yang aneh.
"Niall, where are your dad?"
"My parents, They're divorced, don't you know? gosip itu sudah menyebar ke seluruh sekolah! masa' kamu gak tahu?"
"I'm not your fans. aku nggak update,"
Niall hanya mengangguk pelan.
"I think I wanna go to the toilet!" aku melangkah bangkit dari kursiku. "Me too." Niall mengikuti. apadeh, kami berjalan berdampingan ke toilet. Aku pun melangkah masuk ke toilet cewek. dan ternyata disana ada... Fanny! Ufth! dia salah satu fans Niall yang terlalu... fanatik.
"lo, duduk disamping Niall dan tadi bisik-bisik. gue liat itu!" katanya ketus.
"Terus kenapa, Fanny? aku juga gak menginginkannya, kok! Aku kan bukan fans Niall!"
"Tapi aku hampir mendapatkannya! kau merusak kesempatamku! Ugh!"
Fanny memegang bajuku erat dan menarikku ke pintu. Ia membuka pintu toilet. dan ia mendorongku keluar pas Niall sedang berdiri tepat didepanku dan....
**********************************************************************************************************
"Oh my god! They're kissing!" pekik Fanny kaget. Kissing? aku menjulur-julukan lidahku rasanya aneh. Ini kan tidak disengajaaaaaa!
"You.. You.. I wanna make you hurt! bot now, you.. you kissed Niall" kata Fanny matanya berkaca-kaca. Ia lalu pergi.
"Niall, I'm so sorry, that was an accident," aku mencoba bersikap normal.
"No, that's sweet,"
qwertyuiopqwertyuiop--V
AT MY CAR
"Look, James, now our daughter had a first kiss!" ledek mom.
"Mooom! that wasn't a first kiss, that was an accident!"
David bukannya membelaku malah meledekku habis-habisan. Ih!
"Itu nggak apa-apa, Cath.. Dad malah senang kalau kamu jadian sama Niall. Dad setuju banget. Apalagi kalian udah first kiss, tuh!" kata Dad.
"Everybody, stop!" seruku. aku mendengus kesal, lalu mengecek bbmku. tadi bbku bunyiii~
Niall James Horan: Flawless k**s. Let's do it again sometimes. ready? Niall xx
Niall James Horan: No of course-___________- aku dibajak sama greg! jijik ih!
jleb. gaktau kenapa. atau jangan-jangan aku mulai.. mulai...
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
First, Last, Everything.
Fiksi PenggemarCatherine Jennifer Henley idak menyangka kalau apa yang selama ini ia anggap mustahil, bisa menjadi kenyataan. Kenyataan yang awalnya pahit lama-kelamaan menjadi momen-momen indah dan sulit dilupakan.