Sorry yah udh lama gak lanjut. part ini sengaja kubuat panjang :)
"Bellaaaa!!!" aku berlari memasuki kelas dengan tergesa-gesa sampai akhirnya aku menabrak meja guru. "Hati-hati Cath! jangan buru-buru begitu. ceritakan apa yang terjadi!" aku mencritakan kejadian kemarin pada Bells. Bella tampak senang.
"Akhirnya sahabatku ini jadian juga! PJ bisakali??"
"Dasar cari untungg!!" aku menggerutu. "Bells, ini rahasia, tolong, aku nggak ingin disiksa fans-fans Niall, ok?" Bella mengangguk dan mendesah pelan, "Padahal seharusnya ini menjadi berita heboh," katanya lirih. -___-V
Aku hanya geleng-geleng kepala dan melemparkan uang lima dollar ke bella. PJ.
SKIP
waktu yang kutunggu-tunggu... pulang sekolaaahh!!! begitu bel sekolah berbunyi, aku bersorak dalam hati I dont know why, aku sangat bersemangat sekali.
"Hey beautiful!" sapa Niall saat aku melangkah keluar kelas. "Hey, Niall, I'm ugly! don't call me beautiful!" kataku. "Who says? You're flawless! Hmm.. wanna date? let's go!" Niall menarik tanganku padahal aku saja belum bilang iya. Ia menarikku ke mobilnya. Ia menyetir lagi. huahaha. kali ini aku nggak protes. He's cool while he drives.
SKIP_NANDOS
Aku dan Niall makan disana berdua saja, agak awkward, karena selama ini aku sama Niall gak pernah makan berduaan. Aku melirik sekeliling, memastikan tidak ada anak Estlakes.Tapi ada yg lebih bahaya. mamaku dan mamanya Niall. hadoh! bahaya kalau mama kita tahu kita nge-date! "Niall! Our moms! gimana ini! ketahuan dong kalau kita dating???" Niall malah tersenyum jail. "MOM! MRS. NATALIE! COME HERE!" otomatis mamaku dan mamanya Niall nengok lalu senyum-senyum gajelas dan datang ke meja kita.
"Hi Niall, Hi Cath! ngapain kalian disini?" sapa Mom. " "No just.."
"Actually we're dating!" kata Niall blak-blakan. Malu banget. serius. aduh Niaaalll!!! "AKhirnya kita akan bersatu juga, Nat! Anak kita sudah besar, mereka nge date! kupikir tadinya mereka membenci satu sama lain!" kata Mrs. Maura. Mom tertawa. "Sudah Maura jangan ganggu mereka, ayo kita pergi dari sini!" Mom dan Mrs. Maura bergegas pergi. Aku dan Niall melanjutkan makan.
"Habis ini mau kemana?"
"I know one place," Niall mengedipkan matanya. Aku menghela nafas.
_______________________________________________________________________
Niall memarkir mobilnya. Such a great beach! Aku turun dari mobil. Niall juga turun. Ia memakai kacamata hitamnya. aku mengikat rambutku dan melihat sekeliling. sepi. seperti private beach gitu. "Niall, this place is so romantic." kataku.
"I know. you love it don't you? Ini pantai pribadi keluargaku, dan nggak ada yang bisa ganggu kita disini. kecuali Greg dan David. mereka berdua pengecualian, sorry!" aku tertawa. "Hmm... kalau ke pantai rasanya kurang kalau.." Aku mendorong Niall ke pasir dan langsung siram-siraman air. kita main-main sampai sore.
"Kurasa mainnya cukup. Aku mau ganti baju dulu.. tapi dimana?"
"Disitu ada cottage, Cath! masuk saja tidak apa-apa!"
aku memasuki cottage yang ditunjuk Niall. lalu berganti baju dengan sundress, cardigan, dan flip flop juga menggerai rambut. aku keluar darisitu dan Niall juga udah ganti baju. tapi bajunya doang celana nya enggak.
"Follow me," katanya. Ia mengajakku ke suatu tempat. Ia mengajakku ke sebuah meja dengan dua kursi yang menghadap pantai. romantic. apalagi sambil melihat sunset begini...
"Sit, Cath!" Aku duduk di kursi itu. Aku dan Niall melihat pemandangan sunset yang begitu indah. "Thanks Niall, today is wonderful,"
"Yourwelcome sweety," Niall menatap mataku dalam. parahnyaaa saat sedang momen-mpmen indah begitu, datang lah beberapa orang dan mereka adalah Greg, David, mamaku, dan mamanya Niall.
"Ugh pengganggu!" gerutu Niall pelan.
"Ternyata kita mengganggu mereka berdua! Wow kalian berdua so sweet skalii!!" kata Greg datang menghampiri kami. "Iiiih Greg!" kata Niall sambil menggelitiki Greg.
"Kalian datang tepat waktu, Cath, Niall! Aku sudah siapkan bajumu, kita menginap sampai besok disini, ini dalam rangka kenaikan jabatan Mrs. Maura, Niall bajumu juga sudah disiapkan!" kata Mom. Aku dan Niall kesenengan langsung. Aku langsung memberitahu Bella. Ia tampak senang disebrang sana, ia juga bercerita ia sudah jadian dengan Jason, dan ini saatnya aku minta PJ!! :D
Saat malam, kita barbeque di pantai. Aku merasa nyaman sekali dekat Niall karena dukungan keluarga yang begitu kuat.
Tapi saat sedang ser-seru barbequean, aku mendapat pesan, sepertinya dari Fanny.
"Sepertinya kau belum mau menjauhi Niall, Catherine Henley. Dan lihat sekarang! kau malah liburan bersama Niall! Kau pikir kau siapa, ha? Aku jauh lebih baik darimu. Aku tidak mau melihatmu dan Niall di pelaminan nanti-oh tunggu kita masih kelas 11! tapi aku tidak peduli! orang tuamu dan orangtuanya sangat dekat, kan? Kau tidak hebat, Cath! Kamu penakut! takut sama darah aja berani deketin Niall! Cewe nyebelin! Kampungan!"
Damn. Kenapa aku harus mendapat bbm seperti ini disaat senang seperti ini, tapi aku biarin aja, aku lanjut bersenang-senang tanpa memikirkan bbm itu.
"Mom, nanti malam aku sekamar sama siapa?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku. "David. memang kenapa, kamu mau sekamar sama Niall?" "No, mom! jangan aneh!" Mom tertawa. Hmm... mungkin aku mau sekamar sama Niall tapi tidak sekarang.
BBM ku bunyi. Fanny lagi.
'"Besok gue balas lo, Cath! Dan jangan lupa, revenge kadang-kadang lebih buruk dan aku percaya revenge-ku buruk. sangaaat buruk, bagimu. bye!"
Hfft... Besok....
tobecontinued
yang mau dilanjut, comment ok jangan jadi pembaca diem-diem!
KAMU SEDANG MEMBACA
First, Last, Everything.
FanfictionCatherine Jennifer Henley idak menyangka kalau apa yang selama ini ia anggap mustahil, bisa menjadi kenyataan. Kenyataan yang awalnya pahit lama-kelamaan menjadi momen-momen indah dan sulit dilupakan.