.Boy 2.
"Hmm... apa pekerjaanmu?" tanya Ibu Gytha sambil terpesona akan ketampanan calon menantunya."CEO dari perusahaan pakaian 'Avena' " jawabnya singkat.
"Wahh... CEO juga ! Baguslah.. Gytha kamu memang pintar memilih pasangan." puji Ibunya bangga.
"Hmm.. " balas Gytha singkat.
Ruangan kembali sunyi.
"Oh iya, kalian mau honeymoon di mana nanti?" tanya Ibu Gytha lagi memecah keheningan.
"Di mana saja boleh. " jawab keduanya bersamaan.
"aihh... kalian ini... kalau begitu mami yang tentuin ya ;) " ucap Ibu Gytha dan di balas dengan anggukan pasrah.
"Hmm.. gimana kalau di Bali?" tawar ibunya.
"No, terlalu biasa." jawab Marcus dan Gytha bersamaan.
"hmm.. kalau Hawaii?"
"hmph.. impian anak jaman dahulu."
Ibu Gytha mulai kesal, "France?"
Gytha dan Marcus diam sejenak, kemudian "Not bad, tapi kami tidak ingin menjadi alay seperti orang-orang."
"J..jadi kalian mau dimana?" tanya ibu Gytha untuk terakhir kalinya.
"Di mana saja boleh." jawab mereka berbarengan.
Dan Ibu Gytha yang sudah berada di ujung tanduk, berjalan ke dapur pura-pura mengambil dessert.
"Koko gimana sih, jadi marah kan... jawab yang jelas dong.." gerutu Rina yang ikut duduk makan di acara makan malam itu.
"Hmm.. ada masalah? " balas Marcus dengan ekspresi datar.
Rina hanya menggelengkan kepala dan pura-pura bermain ponsel.
Marcus kemudian menghela nafas melihat adiknya yang juga kehilangan kesabaran, Iapun menyusul Ibu Gytha ke dapur.
Sebelum ia menapakkan kakinya ke dapur, ia kembali mundur begitu melihat Ibu Gytha sedang menangis sedih sambil memegang bingkai foto yang menempel di dinding dapur.
Bingkai itu memegang sebuah foto seorang pria yang memakai topi pilot.
Fotonya sudah menguning, namun bingkainya dirawat baik-baik."Kalau boleh tau, siapa orang di foto itu?" tanya Marcus sambil pura-pura menaruh piring bekas ia makan.
"Oh ini... dia suami tante ^^ Sebenarnya, dia pengen bamget lihat Gytha menikah tapi siapa sangka dia meninggal di saat umur Gytha masih 12 tahun. " jawab Ibu Gytha dengan suara rapuh.
"Hmm..." balas Marcus tenang.
Ibu Gytha mendekatinya dan memegang kedua tangannya, " Kamu rawat Gytha baik-baik ya. Dia anak yang tante sayaaaaang banget.. "
Marcus mengangguk pelan.
Ibu Gytha menghapus air matanya dan berkata, "Ayo kembali ke ruang makan, kita pikirkan lagi tempat honeymoonnya."
"Tidak usah, aku sudah menemukan tempat yang bagus."
"Hmp? Dimana?"
Marcus mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
"Dian, aku terima kontrak villa di Maldive yang kau tawarkan 2 minggu lalu. Hah? Tidak usah banyak tanya!""Hei! Jangan seenaknya menentukan!" teriak Gytha sambil membawa piringnya.
"Daripada kau tidak ada pilihan , lebih baik turuti saja." balas Ibu Gytha sambil tersenyum.
Gytha mendengus dan berjalan ke dapur.
"Thankyou, Marc~" ucap Ibu Gytha berbisik.
Marcus hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms and Mr Arrogant
RomanceKamu Pilih itu , Aku Pilih ini . Jadi kita urusi diri kita sendiri. Aku tidak perduli kau selingkuh atau tidak, intinya kita tidak boleh bercerai .