[M] Gamers

957 52 124
                                    

*****



"Shit! Ahhh sial!"

Teriakan serta cacian itu keluar dari bibir tipis nan seksi milik Sunggyu. Sepertinya belakangan ini Sunggyu mulai akrab dengan kosakata umpatan seperti itu. Tapi bukan orang atau benda hidup lain yang jadi sasarannya, melainkan ponselnya sendiri.

Berkat Sungyeol, bertambah satu lagi hobi Sunggyu. Bermain game online. Awalnya dialah yang paling mencibir.

"Membatasi sosialisasi."

"Membuat anak jadi malas bergaul, kerjanya cuma santai-santai di rumah dan akrab dengan benda mati itu."

"Boros kuota."

Dan sekarang kenyataannya berbalik. Sunggyu bahkan rela menghabiskan puluhan hingga ratusan won untuk bisa terus bermain.


Hari itu Ibu sedang berkunjung. Membawakan stok kimci dan beberapa makanan kesukaan Sunggyu. Ibu tidak sendiri, wanita paruh baya itu juga mengajak sepupu Sunggyu. Ya meski di usianya yang hampir 30tahun Sunggyu masih punya sepupu yang usianya bisa dibilang lebih cocok jadi anaknya.

Saat Ibu sedang sibuk menata isi kulkas, Sunggyu dan sepupunya sibuk 'war' di ruang tamu. Dua namja beda usia itu fokus pada ponsel masing-masing. Sunggyu bahkan sampai menekuk jidatnya, tanda sangat serius.

"Hahaha!! Aku menang lagi! Yey!" Sepupu Sunggyu nampak kegirangan berhasil memenangkan war. Dia heboh berlarian. Tak ada yang salah memang, tapi di mata Sunggyu tingkah sepupunya itu seperti sedang meledek kekalahannya.

"Ayo main lagi! Ada yang tidak beres dengan rumah ini, biasanya sinyalnya selalu kuat. Aku jadi kalah kan." rutuk Sunggyu.

"Sudahlah Hyung akui saja. Sunggyu hyung itu noob, hahaha."

"Kemari kau bocah ingusan!!"

Sunggyu melempar ponselnya sembarangan. Cukup baginya menanggung kekalahan. Karna kesal Sunggyu dan sepupunya jadi saling kejar-kejaran. Dia takkan berhenti sampai berhasil menangkap bocah cilik ingusan itu dan menggelitikinya sampai puas.

"Gyu, buka pintu depan! Woohyun sudah sampai!"

Saking asiknya, Sunggyu sampai mengabaikan teriakan sang Ibu dari dapur. Perhatiannya teralihkan saat seseorang masuk dan langsung memeluknya erat. Membuat sepupunya berhasil kabur.

"Oh, Hyun."

"Seru sekali kelihatannya. Boleh aku bergabung, hmm?" Woohyun menciumi tengkuk Sunggyu.

"Woohyunie hyung, ayo main sama Junghyun. Kita adu hero."

"Hero?" Perhatian namja itu teralihkan saat sepupunya Sunggyu menyodorkan ponselnya pada Woohyun.

"Biarkan saja si ingusan itu," Sunggyu menghadapkan wajah Woohyun padanya. "Ada apa mampir kemari? Tidak mengabariku dulu?"

Woohyun tersenyum sebelum mengecup pipi chubby kekasihnya. "Ibu bilang akan mengunjungimu, jadi aku kemari. Dan kurasa tak perlu lagi mengabarimu, aku takkan diusir juga kan kalau sudah sampai sini?"

Sunggyu menyembunyikan senyum simpulnya. "Lain kali akan kutendang kau keluar. Langsung. Tanpa basa-basi."

"Aww Gyu. Aku terluka mendengarnya." Woohyun memasang tampang tersiksanya.

"Aku mencintaimu." Sunggyu mencuri ciuman di bibir Woohyun. "Ayo makan."

"Ew! Hyungdeul, lupa ada aku disini ya?"

WooGyu LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang