*****
"Hyung!!"
"Oh, Woohyun ah. Wae?"
"Kau tidak akan percaya, hyung. Key... dia menerimaku. Dan kami resmi pacaran hari ini."
"Key?"
"Nde hyung. Aku senang sekali."
"Chukae, Hyun. Hyung ikut senang."
"Yasudah aku pergi dulu ya hyung. Sampai jumpa nanti."
Sunggyu tersenyum melambai ke arah Woohyun. Meski hatinya pedih seperti tertusuk, dia harus menutupinya di depan Woohyun.
"Aku akan ikut bahagia untukmu, Woohyun ah."
Kedua namja beda usia satu tahun itu berteman sejak lama sekali. Dimana ada Sunggyu disitu pasti ada Woohyun. Mereka seperti amplop dan perangko.
Awalnya mereka dekat sebagai kakak adik. Tapi perasaan itu mulai terganti seiring berjalannya waktu. Sunggyu jatuh cinta pada Woohyun. Kebersamaan mereka memupuk perasaan Sunggyu hingga makin tumbuh subur. Dan saat Sunggyu berniat untuk mulai terbuka akan perasaannya, Woohyun justru jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan namja lain.
"Hai hyung." Seorang yang datang menepuk pelan pundak Sunggyu. Mengembalikan angan pikirannya yang sedari tadi sibuk.
"Oh, Minho ya."
"Tumben sekali kau sendirian. Dimana Woohyun?"
"Aku tidak akan selamanya harus berdua dengan Woohyun, kan. Dia punya hidupnya sendiri."
"Ei, hyung. Kenapa jadi sensitif sekali? Aku kan cuma nanya."
"Mianhae."
Minho yang peka, menangkap kesedihan di raut wajah hyungnya. Sebagai adik tiri yang baik, Minho cukup perhatian pada Sunggyu. Hanya saja selama ini hyungnya selalu lebih memilih Woohyun, Woohyun, dan Woohyun.
"Ceritakan padaku, hyung. Ada masalah apa?"
"Aniyo."
"Jangan coba menutupinya dariku hyung. Kau tidak pandai berbohong."
"Minho ya..."
"Nde hyung?"
"Woohyun, dia, dengan Key,"
"Mwo?! Jadi kau sudah mendengar kabar itu hyung?"
"Haha, ternyata kabarnya sudah tersebar ya."
"Hyung..."
"Gwaencanha. Woohyun punya hidupnya sendiri. Dia berhak bahagia dengan siapapun yang dia sukai."
"Tapi hyung, kalian sudah bersahabat lama sekali. Aku tahu persis perasaanmu untuknya, dan aku juga yakin kau masih sangat menyukainya."
"Memangnya itu penting? Perasaanku tanggung jawabku. Salahku sendiri. Woohyun tak ada hubungannya."
"Pikiran macam apa itu hyung? Kau yang selama ini bersamanya, kalian sudah dekat sejak lama, kalau harus ada yang jadi pacarnya Woohyun, kau lah orang pertama yang berhak hyung."
"Gomawo Minho ya. Tapi bagiku, selama Woohyun bahagia, aku akan ikut bahagia. Kau tidak melihatnya waktu memberitahuku tentang Key. Dia kelihatan sangat bahagia. Anak itu, haha..."
"Hyung!" Minho memeluk Sunggyu erat. Dia mengenal baik kakak tirinya ini. Sejak kecil Sunggyu memang tipe kakak yang penyayang, dia bahkan rela memberikan mainannya pada Minho. Keahlian utama Sunggyu adalah mengalah demi kebahagiaan orang lain. Dan menurut Minho itu bodoh.
