Nam's Family

479 50 110
                                    

*****



Kepenatan seminggu ini di kantor rasanya sudah memuncak. Menghadapi banyak tipe kepribadian orang membuat Sunggyu, seorang konsultan percintaan, kerepotan. Statusnya sebagai istri makin menambah beban pikirannya. Woohyun, sang suami, juga tak kalah sibuk. Dari 24/7 mungkin hanya ada seperdelapan dari waktu itu bisa dihabiskan bersama keluarga. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Tetapi ada sebuah tradisi yang sengaja mereka ciptakan semenjak menikah, yaitu Sabtu malam. Tak boleh ada kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan. Sampai Minggu pagi menjelang, hanya boleh ada Woohyun dan Sunggyu.

"Mommy, geser dong. Sofanya kan sempit." rengek Sungwoo, bocah lelaki kecil berusia lima tahun.

Sunggyu tak bisa menolak keinginan anaknya. Akhirnya meski harus makin kepinggir, dia bergeser.

"Gyu, pindah sebelah sini saja. Biar Sungwoo yang disitu."

"Pahamu lebih empuk yang kanan."

"Yasudah, Sungwoo yang pindah ya."

"Sirheo! Sungwoo juga mau paha Daddy yang besar."

Keluarga kecil itu rupanya sedang menikmati acara tv. Ada sofa hitam besar di ruang tamu mereka. Sebenarnya cukup kalau mau tiduran santai sambil nonton, tapi Sunggyu lebih suka kalau tiduran di atas paha suaminya. Sebelum punya anak sih, Woohyun haknya 100% tapi setelah ada Sungwoo, jangankan setengahnya, Sunggyu cuma kebagian 10% bagian suaminya.

Sungwoo mewarisi segala bentuk fisik Daddynya, tapi sifat dan wataknya murni turunan Sunggyu. Jadi ya begitulah. Bukan hal aneh kalau Sunggyu dan Sungwoo kerap meributkan sesuatu. Dua makhluk keras kepala itu.

"Mom, Sungwoo ngantuk."

"Hmm, ngantuk? Yasudah ayo Mommy antar ke kamar."

"Nde."

Dalam hati Sunggyu girangnya bukan main. Sungwoo akan tidur, itu artinya tidak perlu mengalah lagi pada sang anak untuk berbagi Woohyun. Rasanya sudah lama sejak terakhir kali berSabtu malam berdua.

Sunggyu pun akhirnya mengantar sang anak ke kamarnya.

Sungwoo bukan tipe anak yang rewel. Tidak seperti anak pada umumnya yang susah makan, atau susah disuruh tidur. Anak itu akan makan dan tidur tanpa diperintah. Malah cenderung menjadikan dua kebiasaan itu sebagai hobi. Diturunkan dari kebiasaan Sunggyu.



Setelah memastikan anaknya terlelap, Sunggyu kembali ke ruang tamu. Mendapati suaminya masih asyik menonton tv, Sunggyu menyelinap ke belakangnya lalu dengan manja bergelayut ke pundak Woohyun.

"Bogoshipoo~~"

"Aigu, yaa... apa Sungwoo sudah tidur?"

Sunggyu sempat kecewa waktu sang suami tak menyahuti seruan rindunya.

"Sudah. Anakmu sudah tertidur lelap, tuan Nam." jawabnya cuek. Sunggyu berniat menjauhkan tubuhnya, tapi mendadak Woohyun menarik tangannya sampai tubuhnya terjungkal ke depan dan jatuh ke pelukan suaminya.

"I miss you so much, baby."

Sunggyu tersenyum dalam penyatuan bibir mereka. Ciuman Woohyun selalu berhasil membuatnya meleleh. Dengan perlahan dan lembut bibir tebalnya membelai permukaan cherrylips Sunggyu. Menyapu tiap sisinya. Bahkan saat akhirnya lidah mereka beradu dalam rongga mulut Sunggyu, hanya kelembutan dan cinta yang dirasakannya.

Ciuman mereka berlanjut semakin dalam. Dua tangan besar Woohyun menyangga punggung istrinya, sementara Sunggyu berpegangan pada pundak Woohyun.

"Semakin hari istriku ini makin menggemaskan saja, eoh?" Woohyun berkomentar saat Sunggyu lebih menekankan wajahnya ke celah leher sang suami.

WooGyu LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang