Ordinary Couple - GyuWoo

256 27 39
                                    

Keramaian kota seakan membius. Bak kicauan burung, suara klakson mobil bersahutan menjadi irama pengiring kesibukan pagi. Jajaran mobil mengantri giliran melintasi padatnya lalu lintas.

"Aish! Percuma kau bunyikan klakson, bodoh! Jalanan macet!" umpat seorang namja muda dari balik kaca mobilnya.

Kemeja rapi dengan dasi berwarna senada, makin menampakkan jelas identitasnya sebagai seorang pekerja kantoran. Bukan pekerja biasa. Dia, Kim Sunggyu, pemilik perusahaan elektronik terbesar di Korea. Sekilas raut wajahnya tampak gelisah.

Diusianya yang genap tiga puluh tahun, April kemarin, Sunggyu sudah berada di puncak karirnya. Tidak seperti dalam skenario drama, posisinya sebagai komisaris perusahaan bukan hasil warisan keluarga. Kim Sunggyu, julukannya adalah pemuda pekerja keras.

"Aku masih di jalan. Sebentar lagi sampai-- Mwo?!"

Sunggyu mencengkeram kuat kemudi mobilnya. Menahan segala emosi yang makin membludak.

"Alihkan mereka sebentar. Aku segera sampai sepuluh menit lagi."

Sunggyu memutus panggilan dari Yein, sekretarisnya. Pagi ini harusnya meeting dengan vendor diadakan satu jam yang lalu. Persetan dengan jalanan macet, Sunggyu bahkan masih harus menempuh setengah perjalanan lagi sebelum sampai ke kantornya.

*****

"Apa kata tuan Kim?" tanya seorang namja, rekan kerjanya, pada Yein.

"Tahan mereka sebentar. Komisaris Kim masih terjebak macet."

"Baiklah."

Namja itu segera masuk ke ruangan Sunggyu. Disana sudah duduk beberapa orang melingkari meja rapat di dalam ruangan. Bukan sekali dia harus menghandle disaat seperti ini. Sunggyu sering datang terlambat. Hamster pemalas itu!

"Nde, tuan-tuan. Chosonghamnida, tapi tuan Kim masih dalam perjalanannya. Saya harap Anda semua bersedia menunggu."

"Tenang saja. Sampai besok pun kami akan menunggunya."

Beruntung kali ini tak sesulit biasanya. Terkadang ada tamu Sunggyu yang marah-marah karna harus menunggu lama. Woohyun, nama namja muda itu, akhirnya bisa bernapas lega.

Satu jam kemudian Sunggyu sampai. Dia disambut dengan tatapan sinis Woohyun yang duduk di meja depan ruangannya. Sunggyu tahu betul arti tatapan itu. Tiga tahun bersama membuatnya paham dengan pribadi tunangannya itu.

Bisa dibilang Woohyun kasihan dengan para tamu itu. Waktu mereka rapat tak sebanding lamanya dengan waktu menunggu Sunggyu. Rapat berjalan mulus hanya memakan waktu tiga puluh menit.

Woohyun kembali memasukin ruangan Sunggyu setelah memastikan semua tamu itu pergi.

"Kenapa kau bisa terlambat, Gyu?" tanya Woohyun sedikit khawatir karna melihat lingkaran hitam disekitar mata Sunggyu. "Kau begadang semalam?"

"Jangan tanya. Ini semua salahmu." jawab Sunggyu singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari lembaran file.

Harusnya Woohyun kesal, tapi justru sekarang dia yang merasa bersalah.

Sudah seminggu ini dia tidak pulang ke rumah Sunggyu. Mereka habis bertengkar hebat. Hanya karna Woohyun bersikeras untuk kuliah ke luar negeri, dan Sunggyu melarangnya, mereka hampir saja putus.

"Mianhae, Gyu."

"..."

"Mianhae."

"..."

Kalau sudah seperti ini, situasinya justru makin tidak enak. Saat marah atau kecewa, Sunggyu lebih suka diam. Dan Woohyun sangat benci jika diabaikan.

WooGyu LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang