Prolog

10 1 0
                                    

Bee. Begitu aku memanggil namanya. Lengkapnya, Haybee Aness. Dan Flo. Begitu dia memanggil namaku, Florin Muddy. Kami adalah sepasang wanita dan pria yang bisa dibilang memiliki kisah tanpa awal maupun akhir. Ya, begitulah orang menyebut kami. Kami yang tampak seperti sepasang kekasih yang telah lama menjalin cinta, tapi toh bukan seperti itu. Karena kisah kami telah usai.

Bee, iya Bee. Dia yang tiba-tiba muncul di hidup aku setelah orang itu pergi. Dia yang selalu terkesan tentang dalam setiap situasi. Dia yang selalu bisa menenangkan dalam setiap sulit. Dan dia yang selalu menempati prioritas di otakku. Begitupun hatikku.

Ah hati, hati memang tersembunyi tapi auranya tak pernah berhasil disembunyikan. Banyak memang orang yang mengaku bisa menyembunyikan suasana hatinya, dan itu kebohongan klasik. Bagaimana dengan mata? Mata, indera tercerdas. Mata, indera yang tak pernah mampu berbohong.

Hati dan mata. Pasangan yang terpasang yang terpasang secara otomatis, tanpa bisa terpisah. Ketika ada yang menoreh sakit di hati, secara otomatis mata mengeluarkan butiran lembutnya. Ketika hati merasa istimewa, matapun langsung berbinar.

Bee? Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang