Dan akhirnya? Aku menyerah. Karena aku sudah terlalu lelah untuk menangisi dia yang tak pernah memikirkan aku ataupun perasaanku sedikitpun. Dan kali ini, aku benar-benar ingin pergi. Pergi meninggalkan kisahku yang tanpa ujung. Meski aku harus pergi dengan hati yang retak, tapi aku sanggup. "Selama ini aku bertahan dengan hati yang retak pula, bukan? Jadi kalaupun aku pergi dengan kondisi yang sama, aku akan baik-baik saja" tukasku dalam hati.
Begitu singkat kisah itu terjalin, begitu kekal luka ini terukir. Setelah menoreh luka ini, kemana dia? Ah entahlah, tampaknya dia tidak peduli akan semua yang telah terjadi. Tampaknya hanya aku yang terpuruk sendiri. Dan tampaknya hanya aku yang menganggap kisah ini berarti. Tapi tidak untuk sekarang. Setelah hal ini terulang, aku takkan biarkan kisah ini menghampiriku lagi. Karena aku akan benar-benar melangkah untuk meninggalkannya.
Perasaan ini memang takkan hilang, tapi setidaknya perasaan ini akan terkubur cukup dalam. Sehingga butuh waktu panjang untuk menggalinya kembali. Dan kini, sudah cukup aku menjadi mata. Sudah cukup pula aku menjadi langit. Aku menyerah, aku mengalah. Bukan karena aku kalah. Tapi karena aku tahu diri, semua tak selalu sejalan dengan harap.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Bee? Remember Me?
RandomApa jadinya jika ada seorang wanita yang selalu setia menanti pria yang sama sekali tidak pernah benar-benar mengharapkannya? Apa jadinya jika ada seorang wanita yang bersedia jatuh berkali-kali di lubang yang sama dengan penyebab yang sama? Here we...