Sixth

5 1 0
                                    

Tapi ketika aku hampir menyerah, apa yang terjadi? Ajaib, dia berubah. Berubah menjadi apa yang ada dipikiranku. Berubah menjadi apa yang aku harapkan selama ini. "Tuhan, apakah ini suatu keajaiban yang Kau kirim untukku?" tanyaku dalam hati. Tak peduli ini sihir atau keajaiban, aku bahagia. Sakitku selama ini telah dibayar lunas oleh perasaannya padaku. Perasaan yang sama dan merupakan balasan darinya, untukku. "Ahh, aku tak bisa menggambarkan sebahagia apa aku kini" gumamku dalam hati. Memang tak ada penantian yang sia-sia pada akhirnya.

Kamipun mulai mengukir kisah kami, tentunya berdua. Hanya berdua dan tanpa Wilma. Benar-benar berdua dan benar-benar menjadi sepasang kekasih lagi. Kali ini aku bangga, bangga mengakui bahwa inilah kisahku. Kisah yang tak terduuga akan menjadi indah seperti ini. Walau dalam waktu yang tidak singkat, tapi semua dibalas setimpal oleh-Nya.

Bahagia itu memang sederhana, cukup dia dan aku. Ya, kami. Kami yang awalnya terpisah dan akhirnya menjadi satu. Bukan hanya aku atau dia, tapi kami. Kami yang menikmatinya bersama, tanpa kata masing-masing dan sendiri. Aku masih merasa bahwa ini seperti mimpi. Sungguh tak pernah terpikir olehku akan menjadi seperti ini.

Bee? Remember Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang