"Oh My God!!! Jadi lo kemarin hampir bunuh orang tak berdosa hanya gara gara ngatain penampilan lo nggak berkelas?" Var kaget mendengar cerita sahabatnya itu dari mulut Chelle sendiri.
"Hmmmm." Jawab Chelle malas malasan sambil menyedot jus buah pesanannya yang baru tiba di kantin sekolahnya.
"Astaga Chel! Bisa nggak sih sehari aja lo redam sifat lo yang suka berantem itu? "Dan lo musti bilang terima kasih sama orang yang nyegah lo kemaren. Kalau nggak, lo bisa dituntut atas tuntutan penganiayaan." Terang Var sok tahu tentang hukum.
"Berterima kasih?" Chelle menaikkan alisnya sedikit. "Sorry gue nggak mau. Gue udah dipermalukan didepan umum, diseret seret keluar dari Kafe dan diusir."
"Tapi paling nggak lo nggak jadi mukul orang itu kan?"
"Nggak." Tegasnya sekali lagi. "Lo mau tahu siapa orang yang berani nyeret gue didepan umum dan ngusir gue keluar dari Kafe?"
"Siapa?" Var mulai penasaran.
"Tuh." Chelle menunjuk. Var mengikuti arah pandangan Chelle.
Oh My God!!!!! Seru Var dalam hati.
Apa Chelle nggak salah tunjuk? Itu Alkan. Cowok yang paling banyak jadi pusat perhatian buat cewek cewek disekolah untuk saat ini.
Var masih menganga, melamun dibuatnya. Entah mengapa ketampanan Alkan menyedot perhatiannya. Sekarang Var sama sekali tak menggubris apa yang dikatakan Chelle yang begitu membencinya karena telah mengusir dan mempermalukannya didepan umum.
"Var Varenlie!!" Panggil Chelle keras keras. Sepertinya sahabatnya itu telah kerasukan. Chelle sudah mengguncang guncangkan tubuhnya tapi tetap saja Var masih belum sadar. Var masih terus memandangi Alkan dengan takjubnya.
Semenit kemudian tanpa memperdulikan Chelle yang terus berteriak memanggilnya Var seperti terhipnotis berdiri dan berjalan mengikuti Alkan yang menjadi pusat perhatian diantara cewek-cewek lainnya.
"ALKAN ALKAN!" Suara itu muncul dari para wanita yang ada disekeliling Alkan. Alkan hanya tersenyum ketika para wanita memanggilnya. Dan senyumnya itu membuat semua wanita terpanting jauh melayang keangkasa.
Var masih saja mengikuti Alkan dari belakang. Var masih saja mengamatinya. Beberapa anak tengah mengerumuninya dan meminta Alkan untuk foto bersama. Wajah Var nampak geram. Ia tak mau kalah. Var langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku roknya dan menerobos masuk kedalam kerumunan itu.
"Alkna is mine!" teriak Tea diantara cewek cewek lainnya.
Mata Chelle agak sedikit terbelalak ketika melihat kejadian itu. Apa apaan ini? Kenapa Va menjadi salah satu makhluk seperti cewek cewek kebanyakan itu? Astaga!!! Chelle menggaruk garuk kepalanya frustasi. Tapi sedetik kemudian sebuah sebuah lampu muncul dari otaknya.Setengah tersenyum licik Chelle mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
Machel. Pacar Var.
Tak cukup waktu lama Chelle menghubungi Marchel. Hanya butuh beberapa detik tiba tiba Marchel sudah ada dibelakang Chelle.
"VARENLIE!!!!!" Teriaknya lantang.
Var yang baru saja mendapatkan satu jepretan kamera langsung kaget setengah mati.
Astaga!!! Marchel!!! Mata Var melotot tajam tak percaya Marchel melihat semuanya.
Chelle hanya tertawa melihat Var kebingungan seperti ini. "Show time." Desisnya lirih.
Var langsung menyingkir dari kerumunan cewek cewek yang mengerumi Alkan. Secepat kilat Marchel langsung menghampiri Var, menggenggam erat lengannya dan menggeretnya pergi menjauh dari Alkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT DISTANCE RELATIONSHIP
RomanceChelle, gadis remaja 17 tahun. Mempunyai hobi berkelahi dengan gaya hidup yang awut awutan hingga membuat mamanya khawatir akan masa depan putrinya dan selalu mencarikan Chelle seorang jodoh. Hidup Chelle berubah 360 derajat ketika ia bertemu Alkan...