Enam

36 6 1
                                    

SELAMAT MEMBACA ^^
*****

Deg Deg Deg.

Jantung Chelle berdebar setiap kali memikirkan kejadian saat Alkan mengecupnya. Meski hanya sebuah kecupan tapi itu pengalaman pertama kali untuk Chelle.

Ditolehnya orang yang duduk dideretan paling belakang lagi. Alkan masih disana duduk sambil menyangga mukanya.

Ah sial. Kenapa saat dia seperti itu dia nampak jauh lebih keren. Fikir Chelle.

Chelle menggaruk garuk kepalanya lagi. Tidak tidak tidak!!! Gue nggak boleh berfikiran seperti itu lagi.

Chelle masih menjitak jitak kepalanya sendiri.

"Tsuuuut Chel. Lo nggak papa?" Tanya Var setengah berbisik.

Chelle hanya menatap Var sebentar kemudian memanyunkan mulutnya. "Sepertinya gue bakalan gila sebentar lagi."

"Chel lo sehat kan?"

Chelle hanya menggelengkan kepalanya.

Bel tiba tiba berbunyi. Semua anak nampak kegirangan ketika menyadari bahwa pelajaran paling membosankan ini akhirnya berakhir.

Hoaaaheemmmmmmssss. Chelle menguap lebar lebar.
Uhuk Uhuk Uhuk. Chelle tersedak saat ada orang yang tiba tiba merangkulnya dari belakang.

"Ayo ke kantin honey." Ajaknya sambil tersenyum lebar ke arah Chelle.

Mata Chelle tambah melebar melihat Alkan yang tengah memeluknya.

"Alkan!" Ucapnya sambil berusaha melepas pelukannya itu.

Tapi sayang. Lagi lagi tenaga Alkan lebih hebat dari Chelle.

"Astaga kalian?" Mulut Var menganga saat ia dihadapkan oleh sebuah kenyataan. "Ternyata kalian." Sambungnya lagi.

Semua anak cewek juga keheranan melihat pangeran mereka kini sudah menemukan wanitanya. Bahkan salah satu diantara mereka ada yang langsung pingsan saat Alkan merangkul Chelle dengan mesranya.

"Enggak ini." Chelle mengibas ibaskan tangannya.

"Mulai sekarang Chel pacar gue." Terang Raka.

Dan dua orang cewek lagi yang tergila gila oleh Alkan jatuh pingsan dan menangis tersedu sedu saat mendengar pernyataan langsung dari Alkan kalau dirinya sudah mempunyai seorang pacar.

"Apa?" Chelle kaget bukan kepalang saat Alkan mendeklarasikan pernyataannya.

"Ayo sayang kita makan." Alkan menggeretnya keluar dari kelas.

"Tapi."
Dengan sengaja Alkan langsung membungkam mulut Chelle dengan tangannya.

# # #

Sedari tadi Chelle berlarian dari lantai bawah kelasnya hingga lantai atas. Ia sudah mencari cari Var di kantin, di lapangan, di ruang seni hingga di toilet tapi tetap saja tak menemukan Var.

Sekarang ia masih berlari mencari Var. Chelle tak ingin Var menjadi salah paham akan kejadian barusan tadi. Var adalah sahabat terbaiknya dan dia tak boleh membencinya.

"Var." Akhirnya Chelle menemukan Var yang sedang berdiri dilantai atas melihat kearah bawah lapangan anak anak yang sedang bermain basket. "Ternyata lo disini Var."

Var menoleh, menatap Chelle sebentar kemudian kepalanya menunduk mentap kearah lapangan.

"Var. Maafin gue. Gue nggak pernah bermaksud buat bohongin lo."

"Jadi lo sama Alkan udah jadian?" Tanya Var to the point.

"Tidak. Bukan itu maksud gue!" Sanggah Chelle buru buru.

SHORT DISTANCE RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang