Hari ini istirahat terasa sangat panjang karena pada jam terakhir semua guru ada rapat mendadak. Abil masih memikirkan kejadian yang menimpanya malam itu. Dan yang lebih ia pikirkan lagi kenapa dia tidak pernah membuka suara di depan cowok yang dia ketahui namanya Zyan itu, bahkan untuk berkenalan pun tidak pernah.
Reza yang sibuk mengobrol dengan teman-temannya dan Audi yang sibuk membaca novel dramatisnya, membuat Abil menjadi sibuk sendiri dengan lamunannya. Sampai akhirnya Abil merasa bosan dan bangkit dari kursi taman itu menuju kelas untuk streaming drakor di handphonenya.
Abil berjalan santai menuju kelas. Namun, matanya singgah pada buku yang tergeletak di lantai seperti tidak berguna, dan Abil tidak suka itu. Dia langsung memungut buku itu dan membukanya di sana tertera nama pemilik buku itu.
Annzyan Pranaja.
11 Ipa 2.Tanpa basa-basi, Abil langsung menuju kelas yang tertulis di buku itu.
Abil terpaku melihat orang yang sedang duduk sendiri di dalam kelas yang sepi. Tidak perlu ditanya lagi Kemana para penghuni kelas ini, kemana lagi kalau bukan kantin? Abil melangkah mendekat ke arah Zyan.
Ternyata nama panjangnya annzyan.
"Permisi, apa ini buku lo?" Abil mengajukan satu pertanyaan dan membuat Zyan menoleh.
"Eh? iya, dari tadi gue nyarinya." jawabnya, sekaligus obrolan pertamanya dengan Abil.
"Nih. Tadi gue nemu di koridor, jatuh kali." Abil menyodorkan buku yang di genggamnya pada Zyan.
"makasih.. Oh ya, nama lo siapa?" Zyan menerima buku itu.
"Oh iya ya, sampe lupa. Dari semalam kita belum kenalan. Lo bisa panggil gue Abil." jawab Abil merasa lucu "dan terima kasih banyak atas pertolongan lo semalam. Pasti gue akan balas kebaikan lo kok,"
" santai aja kali, nggak mungkin kan gue biarin cewek tengah malam dikejar preman sendirian."
" nama lo Zyan?" Abil bertanya.
"Iya." Zyan menjawab seadanya. Zyan kembali teringat apa yang telah dilakukan satu manusia berspesies cewek padanya. Hal ini membuat Abil permisi ke kelasnya, Abil menganggap zyan adalah cowok ganteng pada umumnya. Dingin.
Padahal Abil tidak tahu saja, apa alasan sehingga zyan bersikap dingin dan tidak mau berhubungan lebih dekat dengan cewek. Dan hampir saja tadi ia mengobrol lepas dengan Abil. Abil segera beranjak dari kelas Zyan pergi ke kelasnya melanjutkan niat awalnya, menonton drama korea. Mumpung lagi jamkos.
....
Bel pulang pun telah berbunyi dengan lantang. Abil dan Reza pun segera keluar dan menuju kelas Audi. Kelas 11 ipa 2, iya. Audi sekelas dengan Zyan. Abil sempat berpapasan Dengan Zyan, namun Zyan hanya menyapa Reza. Dia hanya menatap Abil tanpa berkata.
Zyan beradaptasi cukup baik dengan sekolah barunya, sesuai dengan keinginan ayah dan bundanya, ia pindah sekolah di Jakarta karena orang tuanya akan menetap di Jakarta.
Abil, Audi dan Reza langsung melesat menuju parkiran, masuk ke mobil dan meninggalkan kawasan sekolah. sebenarnya Abil tidak terlalu mengambil pusing atas sikap zyan. Lagipula siapa zyan? Hanya orang ganteng pada umumnya kan? Walaupun Abil berhutang nyawa padanya, Tapi Abil yakin dia bisa membalasnya suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doute
Teen Fiction=== Keraguan. Satu kata yang sulit dipercayai akan definisinya. Satu kata yang mampu membasmikan 1001 kata yang mendahuluinya. Apa yang akan terjadi jika keraguan menyelimuti perasaan yang berjalan menuju pasti?. Bagai sebuah magnet yang menarik ki...