My Shooting Star

15.1K 550 34
                                    

TIDAK DIPERKENANKAN MENERBITKAN ULANG FANFIC INI DI SITUS LAIN TANPA IZIN DARI PENULIS

.:R E S P E C T:.

ENJOY YOUR READ BUT DON’T STEAL ANY CONTENT FROM THIS FANFIC

 

 

 

 

Disclaimer: Kishimoto Masashi

 

 

 

 

Sincerely,

bee

 

.

.

.

Sakura memandang bayangan dirinya sekali lagi di cermin. Hari ini Ino mengundangnya ke Basilisk, sebuah pub underground yang sangat berkelas. Meskipun disebut sebagai pub dan underground, tempat ini jauh dari kesan gelap, kotor, dan menakutkan.

Orang-orang yang bisa memasuki tempat ini hanya mereka yang berakses. Dan mereka yang memiliki akses, kebanyakan adalah remaja-remaja Tokyo yang berkantong tebal dengan nama keluarga yang sering muncul di halaman surat kabar, tabloid, dan majalah bisnis. Mereka memiliki kedudukan atau bahkan menguasai perusahaan.

Basilisk dimulai dari sebuah komunitas kecil berisikan beberapa orang dari dua keluarga terpandang dan terkenal di Tokyo: Uchiha dan Hyuuga. Kedua keluarga ini menguasai sebagian besar kawasan-kawasan elit dan bisnis utama di Jepang dan banyak lagi di negara-negara lain meliputi semua benua yang ada di muka bumi ini. Dua keluarga ini memiliki business empire yang berbasis kuat dan menaungi jutaan orang karyawan di seluruh dunia. Selain itu, banyak keluarga yakuza yang juga dibawahi dua keluarga ini.

Yang pasti, awalnya hanya beberapa anak muda dari dua keluarga ini yang tidak begitu menyukai semua hal yang terlalu formal, hingga mereka membangun Basilisk dan mulai membuat komunitas itu.

Di malam istimewa itu, Sakura mengenakan kamisol hitam ketat, ia memadukannya dengan celana jins Prada yang dipinjamnya dari Ino. Sebagai pelengkap, Sakura menambahkan bolero berwarna putih gading. Soal aksesoris, Sakura memilih minimalis. Rambutnya ia biarkan tergerai, dengan sedikit tambahan glitter untuk menambah kesan glamor tampilannya yang monokrom. Tapi yang paling membuatnya percaya diri adalah sepasang sepatu hak tinggi Jimmy Choo yang dia dapat dari ayahnya. Sepasang sepatu ini tidak hanya nyaman tapi juga bergaya dan super mahal. Hitung saja US$460 dalam mata uang yang berlaku.

Ino menunggunya di luar. Gadis semampai berambut pirang itu terlihat tidak sabar. Malam tanpa bintang di antara benih musim semi yang merupakan ujung musim dingin, menampilkan Ino yang berdiri di samping mobil Ford silver milik ayahnya. Ino juga terlihat stylish dengan blus putih polos yang dibalut vest berwarna grey D&G dan celana panjang nyaman berwarna hitam Chanel. Ino mendapatkan akses dari pamannya yang bekerja untuk salah satu pendiri Basilisk: Uchiha Fugaku.

"Sakura, kau sudah siap? Yakin tidak ada yang ketinggalan?" tanya Ino sesampainya Sakura di dekat mobilnya.

Sakura mengamati dirinya sekali lagi dan sangat yakin untuk masuk ke dunia yang baru. Hanya ada satu hal yang agak mengganggunya. Kedua orangtuanya tidak mengizinkan Sakura pulang terlalu malam dan minum minuman beralkohol, yang kemudian dijawab Ino sebagai nasihat klise.

Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang