End of the Beginning

2.6K 195 14
                                    

Jika ada waktu dimana keceriaan bisa membentuk senyum yang tak lagi disembunyikan oleh seorang Uchiha khususnya Sasuke, maka waktu itu adalah waktu di mana Uchiha Mikoto menggandeng tangannya di atas rumput hijau, berpayung langit biru musim semi dan suara gitar klasik dari gramophone yang diletakkan di beranda.

Kali ini, mengendarai Dodge Viper SRT-10 Coupe, senyum sama terbentuk lagi.

Musim panas berlalu dengan cepat. Oktober mulai menghiasi warna langit dengan kecerahan yang lebih ramah. Suhu mulai turun seiring dengan perubahan warna daun momiji yang klasik dan mewah. Meski tiap helai daun masih melekat kuat pada tiap ranting, musim gugur telah membuka pintunya untuk dimasuki.

Sasuke tingal di Hokkaido sejak akhir Juni, memulai dengan program perencanaan yang ternyata tidak terlalu sulit baginya yang baru mengawali karir di Uchiha Corporation.

Setelah hampir tiga bulan tidak bisa menemui Hinata, Sasuke bisa menjumpai wanita muda yang  baru saja turun dari jet pribadi Uchiha, sendirian.

Sasuke berdiri menyandarkan punggung di mobilnya. Area khusus pribadi milik Uchiha di bandara terlihat sepi. Jantungnya berdebar saat menunggu Hinata menuruni tangga pesawat yang berlapis karpet merah. Ia laksana dewi di mata Sasuke yang merindukannya. Sasuke tidak lagi punya alasan untuk tetap di tempatnya, dia nyaris beranjak saat menemukan sosok lain menyusul Hinata.

Kakashi.

"Yo."

Kakashi menggeliat, menggaruk keningnya, tak memedulikan dunia. Ia perlu sedikit merenggangkan otot-otot yang terasa kaku selama perjalanan, lalu membuntuti Hinata setelah proses peregangannya selesai, menikmati ekspresi Sasuke yang jelas-jelas merasa terganggu dengan kehadirannya.

Sejauh ini, bisa dilihat perkembangan yang memuaskan. Fugaku sempat berpikir Sasuke akan tinggal sebentar lalu menyerah di tengah jalan. Proyek yang awalnya direncanakan selesai sesudah Valentine, sepertinya bisa sempurna sesudah tahun baru.

Itu berarti lebih awal. Dan lebih awal bisa berarti dua hal: sebuah proyek yang sukses atau asal-asalan.

Yang terakhir menjadi alasan kenapa Fugaku mengirim Hatake untuk menggantikan Itachi mengunjungi Hokkaido sekaligus mengunjungi Sasuke, tentunya.

Bukanlah suatu kebetulan jika Hinata juga ikut. Sasuke selalu meminta waktu yang dimiliki Hinata untuk melihat kehidupan baru yang tak pernah menarik minat pemuda Uchiha yang keras kepala itu. Jika ada satu orang yang diharapkan Sasuke menyadari kedewasaannya, maka orang itu adalah Hinata.

"Jadi, bagaimana kabarmu, Sasuke?"

"Baik sampai beberapa menit yang lalu."

"Maksudmu?"

"Jika Hatake tidak ada maka aku akan bilang, 'Aku sehat dan bahagia, Hinata'."

Kalimat kekecewaan Sasuke memancing tawa ringan Kakashi yang tidak merasa tersinggung dengan perkataan sang Uchiha muda.

Gaun feminin longgar yang dipilih Hinata hari itu melambai pelan saat Sasuke menuntunnya ke mobil. "Kau naik taksi, Hatake. Mobilku hanya untuk dua orang."

"Kenapa kau tidak memodifikasi mobilmu seperti Itachi, Sasuke-san?"

"Aku hanya perlu satu kursi ekstra," jawabnya, sama sekali tidak ada usaha untuk lebih ramah.

Lebih kurang, inilah Sasuke dan kedewasaannya. Mungkin hanya ada sedikit perbedaan dengan Sasuke yang dulu.

"Kurasa aku tidak ada pilihan." Kakashi kemudian beralih pada satu-satunya wanita di antara mereka. "Hyuuga-sama, saya harap Anda mempertimbangkan saran saya."

Love SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang